Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
SETELAH dikaruniai anak pertama, enam tahun lalu, aktris Eriska Rein merasakan lagi bagaimana serunya mengurus bayi.
Anak kedua, yang baru lahir dua bulan lalu, harus diurus di tengah pandemi covid-19 yang membuat segala aktivitas di dunia menjadi berubah sehingga cara mengurus anak juga sedikit dimodifikasi.
Eriska mengakui ia menjadi lebih khawatir untuk keluar rumah saat mengurus putri kecilnya.
"Sekarang lebih mikir-mikir lagi kalau mau ke luar," kata Eriska, dikutip Selasa (26/7).
Baca juga: Ini Rahasia Tubuh Bugar Reza Artamevia
Ia mengenang bedanya mengurus anak pada masa sebelum covid-19. Aktivitas ke luar rumah bisa dilakukan secara bebas tanpa waswas terinfeksi virus. Saat mengajak anak jalan-jalan di dekat, ia lebih membutuhkan banyak perlengkapan untuk menjaga kebersihan.
Hal lain yang berbeda adalah metode menjemur bayi. Ketika baru dikaruniai putra pertama, seperti orangtua pada umumnya, Eriska menjemur bayi sejenak di luar rumah di pagi hari agar tubuh memproduksi vitamin D.
Si adik saat ini juga tetap melewati rutinitas ini, tetapi Eriska enggan untuk membawanya ke luar rumah.
"Sekarang aku jemur tapi indoor. Di ruangan yang ada jendela besar, katanya sembari tersenyum kecil.
Perbedaan jenis kelamin anak ternyata mempengaruhi juga kondisi kehamilannya. Diakui Eriska, saat hamil ia menjadi lebih manja dan kerap mengalami mual. Kala mengandung anak pertama, dia cenderung lebih cuek dan jarang merasakan mual.
Pengalaman baru yang dirasakan bukan cuma soal mengurus anak perempuan, tapi juga dari soal proses melahirkan. Saat melahirkan anak pertama, Eriska menjalani persalinan normal. Dia sudah bersiap menjalani proses yang sama untuk anak kedua. Namun, rencana itu berubah menjadi operasi caesar karena janinnya terlilit tali pusar.
"Hatinya sudah siap lahir normal tapi ternyata aku dapat pengalaman baru," ujar dia.
Eriska kini merasakan jadi ibu dari anak laki-laki dan perempuan. Sebelum mempersiapkan kelahiran putrinya, pemeran Teka-teki Tika itu sempat mencari-cari perlengkapan bayi yang masih disimpan dan bisa digunakan kembali. Namun, untuk urusan pakaian bayi, dia harus kembali berbelanja baju baru.
"Soalnya gendernya juga berbeda dan anakku yang pertama kan sudah enam tahun," kata aktris kelahiran 3 Juni 1994 itu.
Persiapan lainnya adalah membeli kereta bayi yang praktis untuk bepergian, apalagi kini dia sudah memiliki dua anak.
"Sama suami, aku sudah mikirin stoller yang mudah dibawa ke kabin pesawat," ujarnya. (Ant/OL-1)
Rencana, program anak kedua Denny dan istrinya akan dilakukan di rumah sakit yang sama tempat istrinya melahirkan anak pertamanya.
Praktik hipnoterapi yang diimplementasikan secara tepat dapat menyembuhkan trauma yang disebabkan oleh perundungan dan meningkatkan prestasi anak di sekolah.
UPAYA memperkuat perlindungan perempuan dan anak dari ancaman tindak kekerasan melalui pengintegrasian sistem antarlembaga terkait harus mendapat dukungan semua pihak.
Pada usia 5 tahun, koneksi yang dibentuk oleh pengalaman sehari-hari dalam bermain, eksplorasi, belajar, akan secara harfiah membangun arsitektur otak mereka.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Guru membagikan enam kebiasaan penting yang bisa diterapkan orang tua dan siswa di bulan pertama sekolah.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Upaya untuk membiasakan anak menerapkan pola makan sehat bisa mulai dilakukan pada masa pengenalan MPASI, ketika anak berusia sekitar enam bulan.
Makan bersama keluarga secara rutin penting untuk membangun kebiasaan makan sehat sekaligus mempererat ikatan keluarga.
Para orangtua disarankan menghindari penggunaan disinfektan dan antiseptik secara berlebihan di rumah dan fokus pada upaya kebersihan fungsional, bukan sterilisasi berlebihan.
Penelitian terbaru mengungkap lima kebohongan kecil yang sering dilakukan orangtua kepada anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved