Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
WAKIL Ketua Komisi X, Hetifah Sjaifudian menyayangkan ada miskomunikasi yang seolah-olah brand Indonesia tampil di Paris Fashion Week. Padahal, yang terjadi adalah sebaliknya.
Alih-alih promosikan merek lokal, acara yang dihelat Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) tersebut dinilai mencoreng muka Indonesia di mata dunia.
"Karena itu juga membawa nama kita (Indonesia), menjadi kurang baik. Tapi saya yakin ke depan memang produk-produk kita membutuhkan event-event dan momen-momen untuk memperkenalkan produk kita keluar, dan ini menjadi PR juga untuk pemerintah dan DPR," ujarnya, Kamis (17/3).
Gaduh klaim brand lokal tampil di Paris Fashion Week 'Gadungan' terus menuai kontroversi. Selain diprotes kalangan praktisi fashion, seperti desainer kondang Oscar Lawalata dan lainnya, kalangan legislator dan akademisi pun bersikap senada.
Hetifah menyatakan akan mengevaluasi apabila kegiatan itu menghabiskan APBN dan tidak tepat sasaran. "Nanti kita evaluasi lah, karena kita juga pada saat ini membutuhkan kesempatan untuk ekspose. Walaupun dengan digital ekonomi yang sedang dikembangkan ini kita sebenarnya bisa saja memasarkan sesuatu tanpa menghadirkan fisiknya. Ini bahan evaluasi kita bersama supaya tidak terjadi lagi hal seperti ini," tuturnya.
Hetifah menyebut memang Gekraf memang bukan bagian dari pemerintah. Namun tidak tertutup kemungkinan ada penggunaan dana dari APBN.
Pada kesempatan terpisah, pengajar hubungan internasional Dinna Prapto Raharja menyesalkan bahwa Gekraf menggelar acara yang penamaannya justru mengundang protes dari Paris Fashion Week.
"Alih-alih menciptakan brand baru yang membanggakan Indonesia, justru mencoreng nama Indonesia dan tidak produktif bagi dunia fashion dan industrinya di Indonesia," ujar pendiri Synergy Policies ini
Dirinya pernah melakukan studi kecil untuk menjajaki bentuk promosi yang disarankan oleh pelaku industri fashion. Ia menemukan bahwa fashion itu ada ragam tingkatan kreativitas dan pangsa pasar.
"Mulai dari fashion barang-barang konsumen yang sifatnya untuk diproduksi massal seperti pakaian dan kelengkapan aksesoris untuk sehari-hari sampai fashion yang sifatnya untuk diproduksi dalam jumlah terbatas agar unik dan harga jualnya terjaga tinggi," tuturnya.
Ia mencontohkan produk fashion terbatas seperti haute couture, atau tenun ikat dan batik kualitas tinggi. Menurutnya masing-masing butuh bentuk promosi yang berbeda-beda.
"Yang haute couture butuh fashion show tetapi kemasannya bisa diolah agar menguasai dulu pangsa pasar terdekat. Misalnya saja bisa dibuat fashion show tahunan untuk mendahului program penghargaan musik/film se-Asia seperti Mnet atau Asian Film Awards Academy, atau se-Indonesia. Tapi untuk produk-produk sehari-hari, yang penting justru kerja sama dengan berbagai brand-besar untuk menitipkan desainer-desainer Indonesia memproduksi sebagian koleksi musim panas atau musim semi misalnya," ujarnya.
Adapun Ina Raya, desainer yang juga founder komunitas fashionpreneurindo menyayangkan jika kepergian para brand lokal hanya sekedar mengejar branding atau prestis saja.
"Ini kembali pada kejujuran, kalau memang tidak ke PFW yang asli ya jangan pakai hastag PFW. Bukannya membanggakan tapi malah memalukan," tuturnya.
Ina menyebut sayang sekali jika kepergian mereka hanya sekedar untuk prestis saja, dan tidak untuk branding. "Jika memang untuk branding produk Indonesia, oke saja, tapi harus dipersiapkan dengan matang," kata dia.
Ia juga menyebut Indonesia sudah punya Indonesian Fashion Week (IFW) yang prestisnya sudah mendekati PFW. Menurutnya, hal ini tugas Kemenparekraf untuk lebih menggaungkannya lagi.
"Saya yakin IFW bisa kok jadi ajang bergengsi sekelas PFW, apalagi Indonesia punya desainer-desainer bagus, yang kurang cuma publish ke luarnya saja. Ini yang harus ditingkatkan," tandasnya. (OL-8)
Para pecinta film animasi anak-anak di Indonesia tengah menantikan kehadiran film animasi terbaru yang menjanjikan kisah penuh kehangatan, kegembiraan, serta nilai persahabatan.
Kerja sama kemitraan co-branding Wonderful Indonesia menginisiasi berbagai program seperti Wonderful Indonesia Berkah, School Break di 4 kota, dan Pesona Promo Merdeka.
Namun, diakui Neil, bahwa sektor ekonomi kreatif masih tergolong baru di Indonesia.
Kementerian Perhubungan menyebut ada 287 bandar udara (bandara) di Indonesia pada 2021, namun tidak semuanya aktif.
Bantuan ini adalah bagian dari tindak lanjut program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang bertujuan menjadikan desa-desa wisata lebih kuat dan berdaya saing.
MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno beserta jajaran Kemenparekraf, melakukan kunjungan ke kantor Media Group pada Rabu (16/10).
Koleksi bertema Surreal Dreams karya Rifqi Hawari meraih gelar juara favorit dalam kompetisi Indonesia Young Fashion Designer Competition (IYFDC) 2025.
Brand lokal Filoposy berkolaborasi dengan penyedia teknologi fashion Style3D menampilkan teknologi digital berbasis AI dan 3D di panggung Indonesian Fashion Week (IFW) 2025.
TEMA bunga pada desain gaun pengantin masih menjadi primadona sampai saat ini. Bunga yang memiliki arti positif seperti keindahan, kasih sayang, cinta hingga kebahagiaan.
Dengan desain yang lebih fleksibel, Dagadu ingin memperluas jangkauan pasar dan menghadirkan koleksi yang dapat dikenakan dalam berbagai kesempatan.
Innerwear atau manset biasanya dipadukan dengan outer atau blazer. Selain itu, tak sedikit pula yang memakai innerwear dengan baju yang menerawang.
Salah satu produk unggulan adalah Graffiti Jeans, sebuah jumpsuit kasual dengan sentuhan rebel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved