Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GRUP band metal Voice of Baceprot (VoB) menceritakan kisah mereka saat melawan stereotip tentang perempuan.
Menurut Marsya, vokalis VoB, awalnya mereka kerap menerima kritikan bahkan diminta berhenti bermusik karena dianggap tidak cocok dengan penampilan mereka.
"Paling banyak adalah yang menyuruh berhenti bermain musik. Kebanyakan orang berpikir kita kurang cocok untuk main musik yang keras dengan penampilan berhijab. Jadi orang-orang menyarankan untuk berhenti bermusik atau tetap bermusik tapi lepas hijab," kata Marsya saat acara virtual bersama Google, dikutip Senin (14/3).
"Banyak juga yang menyarankan untuk fokus di rumah saja. Hal-hal semacam itu sudah jadi makanan sehari-hari kita," lanjutnya.
Baca juga: Aaliyah Massaid Ingin Bisnis Fesyen
Komentar-komentar negatif tersebut, kata Marsya, datang dari berbagai arah, termasuk keluarga dan lingkungan sekitar mereka.
"Kalau dari keluarga, mereka menganggap profesi sebagai pemusik itu enggak bisa menjamin masa depan. Di lingkungan juga disangkanya kita mau menyebarkan pengaruh buruk," ujar Marsya.
Meski demikian, Marsya dan rekan satu bandnya, Sitti dan Widi, tidak menghiraukan komentar negatif tersebut karena merasa telah menemukan diri mereka di musik.
"Seiring berjalannya waktu, kita menemukan diri kita di musik. Kita memang sempat takut mengambil langkah, tapi kita akhirnya tetap yakin pada diri sendiri," tutur Marsya.
"Kita memutuskan tetap jalan, karena kalau berhenti, justru itu yang mereka inginkan. Kita enggak mau menyerah karena ketakutan," imbuhnya.
Meski musik metal terdengar keras, Marsya mengatakan yang terpenting dalam bermusik adalah pesan yang ingin disampaikan kepada para pendengarnya.
Menurut Marsya, musik metal banyak menyuarakan keadilan, isu kesetaraan, isu lingkungan, hingga isu kemanusiaan. Hal itulah yang membuat Voice of Baceprot tetap konsisten dengan musik tersebut.
"Kami berniat memasukkan pesan-pesan baik termasuk kesetaraan gender dan hak-hak perempuan di musik kami. Kami percaya musik memiliki bahasa sendiri yang bisa menyentuh semua usia dan kalangan," pungkas Marsya. (Ant/OL-1)
Sosok Melanie Putria tidak hanya cantik dan menawan, dirinya memiliki hobi lari dan menekuni gaya hidup sehat.
Juan Alvear, seniman kuku selebritas, telah membawa seni manicure ke tingkat yang baru dengan desain unik dan mencolok yang kerap tampil berantakan namun artistik.
Selain mengunggulkan desain dan kualitas, jenama busana muslim asal Sumenep ini menggandeng sejumlah selebritas sebagai strategi membidik pasar premium.
Sejumlah brand pun siap berlomba-lomba menyediakan berbagai penawaran menarik kepada para pengguna dan konsumen khususnya kalangan perempuan.
Dia tidak menyangka dengan usianya yang sudah menginjak kepala lima, terpilih sebagai brand ambassador perawatan kecantikan.
Mi Singapur yang disantap Nagita pun tak luput dari perhatian, dengan cita rasa yang begitu autentik dan memikat.
Berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Muffest+ 2024 Road to In2mf digelar hingga 11 Agustus 2024, pukul 12.00 – 20.00 WIB.
Tur itu merupakan rangkaian dari promo single terbaru VoB yang bertajuk God, Allow Me (Please) to Play Music.
VoB akan berkolaborasi dengan pembetot bas atraktif Barry Likumahuwa dan gitaris Kelompok Penerbang Roket Rey Marshall serta Dewa Budjana dan Adyan Gorust pada sesi live interview.
NME mengatakan VOB merupakan band yang sangat direkomendasikan oleh para penggermar Rage Against The Machine dan Deftones, baik dari segi lirik maupun music.
Selain restu orangtua, VOB juga sempat menghadapi komentar negatif dari orang-orang yang mengatakan mereka hanya mencari sensasi dengan memilih genre metal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved