Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Katarsis, Album Kedua Hursa

Basuki Eka Purnama
27/8/2021 10:33

HAMPIR dua tahun sejak melepas album penuh perdana mereka, Harap Dan Tuah, pada 2019, kini, Hursa kembali dengan album studio kedua mereka. 

Kuartet yang menyebut genre mereka pop-turbo itu kembali merilis album penuh yang diberi judul Katarsis.

Setelah lebih dulu merilis empat singel pembuka, yakni Kabung; Hursa, Hursa; Ruang Tanpa Jenjang; dan bulan lalu dengan Rumangsa bersama Sri Hanuraga, satu setengah tahun dirasa cukup untuk melepas karya-karya terbaru mereka ke publik secara utuh.

Baca juga: Solois GANGGA Bakal Rilis Debut Album It's Never Easy

Katarsis sendiri bisa diartikan sebagai pembersihan diri, kala seseorang meluapkan isi hati dan meluapkan emosi mereka secara bebas untuk merasakan hal positif dalam diri mereka. 

Hal itu tergambar dalam karya-karya yang Hursa tuangkan ke dalam 10 lagu di album keduanya ini. Karya-karya tersebut merupakan pengalaman dan buah pemikiran yang mereka rasakan selama proses pembuatan album ini. Baik mengenai pribadi, keluarga, pasangan, pekerjaan, mimpi dan berbagai hal.

“Album kedua ini personal banget buat kita, karena seluruhnya penggambaran dari pengalaman pribadi masing-masing personel yang kebanyakan terjadi saat proses penggarapan album. Mulai dari diri sendiri, keluarga, percintaan, kerjaan kita sebagai musisi, cita-cita dan apalagi di tengah-tengahnya dilanda pandemi. Secara produksi juga harus banyak penyesuaian, dengan keadaan masing-masing. Tapi syukur semua berjalan lancar dan banyak yang support kita, sisanya silakan temen-temen yang menilai,” ucap gitaris Hursa Pandji.

Berbeda dengan album perdana mereka yang seluruhnya digarap sendiri, di album Katarsis ini, Hursa didukung beberapa seniman dalam proses produksinya, mulai dari Dissa Kamadjaya yang menjadi co-producer di lagu Heylaa, Enrico Octaviano yang mengisi drum pada Kabung, kemudian kolaborasi vokal Neida pada lagu Semusim Kelam, dan tentunya bersama pianis jazz Sri Hanuraga pada singel yang lalu, Rumangsa. 

Tidak hanya itu, seluruh artwork digital mulai dari singel pertama hingga album ini juga berkolaborasi dengan seniman asal Yogyakarta, Agung Santoso.

Hursa, yang beranggotakan Gala (vocal; keyboard), Pandji (gitar), Irvan (synth; synth bass), dan Goldy (drum) ini, mempunyai harapan besar dengan dirilisnya album Katarsis yaitu untuk memperkenalkan Hursa lebih jauh ke publik, dan mampu berkembang dengan hal yang mereka yakini, yakni bermusik, seperti tertuang pada lagu Ruang Tanpa Jenjang.

Katarsis sudah dapat dinikmati serentak di seluruh platform music digital mulai 27 Agustus 2021 dan segera dalam bentuk rilisan fisik.  (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya