Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Suga BTS Sebut Sikap Label terhadap Artis Bisa Rusak Industri Musik

Henry Hokianto
03/8/2021 07:56
Suga BTS Sebut Sikap Label terhadap Artis Bisa Rusak Industri Musik
Suga BTS(Instagram @bts.bighitofficial)

PERSONEL BTS, Suga, mengatakan sikap label terhadap artisnya bisa menghancurkan industri musik.

“Jika Anda melihat artis sebagai sebuah produk, bagaimana mereka bisa melakukan hal yang kreatif?” ungkap Suga seperti dilansir dari situs nme.

Suga berkomentar tentang bagaimana cara label memperlakukan artis, dengan mengatakan mendorong mereka terlalu keras akan menghancurkan industri musik.

Baca juga: Paul McCartney Keluhkan Wings Selalu Diremehkan

Sang rapper lantas memuji label yang menaungi BTS, Big Hit Music karena dianggap mendengarkan pendapat para artis dan mencatat bahwa artis tidak selalu dapat bekerja dengan kecepatan yang sama seperti ketika mereka pertama kali debut.

“Cara artis bekerja tampaknya sangat sulit,” kata Suga kepada Weverse. “Mereka tampil di acara musik yang berbeda setiap hari setelah masa promosi dimulai, yang berarti kelelahan yang dihadapi artis sangat besar. Kelelahan itu sering mengakibatkan cedera. Pertunjukan musik semacam itu untuk tujuan promosi, jadi artis tidak bisa mendapatkan penghasilan yang layak dari mereka.”  

Kemudian ia menambahkan bahwa perlu ada banyak perbaikan yang dibuat industri musik dan sistemnya.

Rapper itu mengatakan dia pikir label harus "secara aktif mengakomodasi pandangan artis tentang apa yang bisa dan tidak bisa mereka lakukan".

“Sikap yang seperti, 'Oh, kami yang melahirkan kalian dan selama kalian hanya melakukan apa yang kami suruh, semuanya akan berhasil, jadi lakukan saja'. Saya pikir itu benar-benar tidak masuk akal.” jelasnya.

“Tentu saja, masih ada situasi di mana label harus memaksa seperti itu, tentu saja. Tapi saya mendengar ada kalanya label hanya akan mengatakan, 'Lakukan', tanpa penjelasan apapun kepada artis, atau, 'Mengapa Anda banyak bicara?'”

“Saya pikir itu masalah terbesar dan itu bisa menghancurkan industri. Jika Anda hanya melihat artis sebagai produk, bagaimana mereka bisa melakukan sesuatu yang kreatif? Saya benar-benar berpikir itu sangat kontradiktif untuk meminta orang-orang di atas panggung untuk menampilkan pertunjukan yang menyenangkan ketika mereka tidak mengalami kesenangan atau kenikmatan,” pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya