Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PAUL McCartney mengeluhkan bahwa bandnya, Wings, masih selalu diremehkan.
Pada 1994, Paul McCartney mendiskusikan permainan bassnya di Wings dengan penulis Tony Bacon.
Percakapan tersebut, seperti dilansir dari situs guitar world, memperlihatkan McCartney merenungkan kesuksesan Wings yang entah bagaimana itu tidak pernah cukup pada saat itu. Tetapi melihat ke belakang, mereka sudah mendapatkan pencapaian yang cukup baik.
Baca juga: Katy Perry dan John Legend Duet di Acara UNICEF
Dalam diskusi tersebut, McCartney diberikan pertanyaan apakah Paul merasa bahwa Wings merupakan band yang diremehkan dan Paul tanpa ragu menjawab bahwa Wings masih dianggap tidak cukup besar.
Instagram @mccartneyandwings--Band Wings
Menurut McCartney, Wings akan selalu dianggap kecil karena bandnya itu akan selalu dibandingkan dengan The Beatles, yang merupakan band terbaik di dunia, sehingga akan cukup sulit mengikuti jejak tersebut.
“Ya, mereka sangat diremehkan, ya. Nomor satu, The Beatles adalah band terbaik di dunia. Sulit untuk mengikuti itu. Ini seperti mengikuti Tuhan. Sangat sulit, kecuali Anda seorang Buddha. Apa pun yang dilakukan Wings harus dilihat dari sudut pandang The Beatles. Dan perbandingannya selalu sangat keras. Denny Laine bukanlah John Lennon. Henry McCullough bukanlah George Harrison. Itu tidak terhindarkan. Hal yang menarik adalah, melihat kembali beberapa pekerjaan, beberapa hal, itu lebih baik daripada yang Anda pikirkan, tetapi karena mendapat kritik keras dari saya," papar McCartney.
“Para kritikus memberi kami kesulitan, tetapi saya sangat keras pada kami. Saya ingat melihat sebuah buku, ada album yang kami buat, saya pikir itu Back to the Egg, yang tidak berjalan dengan baik, dan saya ingat berpikir, 'Tuhan, ini bencana total.' Bertahun-tahun kemudian, saya melihatnya dengan Bowie di buku lama ini, salah satu buku Hit Parade 'who-did-what', melihatnya dan itu seperti nomor delapan di Amerika. Dan saya pikir, kebanyakan orang akan rela memberikan tangan kanan mereka untuk menjadi nomor delapan."
“Tapi delapan, dan saya tidak puas. The Beatles pernah menjadi nomor satu. Ini baik-baik saja, membuat Anda terus berjalan. Tapi ya, banyak hal yang diremehkan, karena itu. Kenyataannya adalah bahwa saya memiliki The Beatles dan kemudian menikmati lagi ceri melalui Wings, dan banyak dari apa yang kami lakukan, karena industri ini berkembang, kami pada akhirnya akan menjual lebih banyak dari The Beatles dalam beberapa kasus,” pungkasnya. (OL-1)
Sosok Melanie Putria tidak hanya cantik dan menawan, dirinya memiliki hobi lari dan menekuni gaya hidup sehat.
Juan Alvear, seniman kuku selebritas, telah membawa seni manicure ke tingkat yang baru dengan desain unik dan mencolok yang kerap tampil berantakan namun artistik.
Selain mengunggulkan desain dan kualitas, jenama busana muslim asal Sumenep ini menggandeng sejumlah selebritas sebagai strategi membidik pasar premium.
Sejumlah brand pun siap berlomba-lomba menyediakan berbagai penawaran menarik kepada para pengguna dan konsumen khususnya kalangan perempuan.
Dia tidak menyangka dengan usianya yang sudah menginjak kepala lima, terpilih sebagai brand ambassador perawatan kecantikan.
Mi Singapur yang disantap Nagita pun tak luput dari perhatian, dengan cita rasa yang begitu autentik dan memikat.
Para penggemar Real Madrid menggemakan lagu 'Hey Jude' dipopulerkan The Beatlesdi Santiago Bernabeu. Nyanyian itu ditujukan khusus kepada Jude Bellingham yang tampil sebagai pahlawan.
Keseruan Match Box membawakan lagu-lagu legendaris dari band The Beatles seperti Hey Jude, Yesterday dan lainnya berhasil membuat para pengunjung bernostalgia
Ketika ditanya apa yang telah dia lakukan untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-81, jawabannya cukup mencengangkan.
“Mereka melakukan hal-hal yang tidak dilakukan siapa pun. Akord mereka luar biasa, sangat luar biasa, dan harmoni mereka membuat semuanya menjadi menarik."
Sang pembuat film The Lord of the Rings itu memimpin produksi film dokumenter tiga bagian The Beatles: Get It Back yang mengikuti pembuatan album Let It Be pada 1970.
Meskipun setiap anggota The Beatles berkolaborasi satu dengan yang lainnya setelah perpisahan, nama Paul dan John tidak pernah muncul bersama di album.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved