Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Akselerasi Kebangkitan UMKM

(Des/Ant/E-3)
21/11/2020 05:45
Akselerasi Kebangkitan UMKM
REALISASI STIMULUS UMKM: Perajin menyelesaikan pembuatan kursi rotan di Kapetakan, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (10/10).(ANTARA/DEDHEZ ANGGARA)

SALAH satu daerah yang sudah melakukan pencairan Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (Banpres PUM) secara agresif ialah Samarinda, Kalimantan Timur. Berdasarkan data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kalimantan Timur, realisasi Banpres PUM di wilayah itu per 10 Oktober 2020 sudah menyasar kepada 89.248 pelaku usaha mikro dengan nilai Rp214 miliar.

Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi mengatakan Banpres PUM merupakan salah satu program PEN yang memiliki respons positif dari masyarakat. Maka dari itu, dia mengingatkan agar Banpres PUM tepat sasaran dan cepat realisasinya.

"Kita arahkan tujuan Banpres PUM ini agar tepat sasaran dan cepat realisasinya bagi pelaku usaha mikro, khususnya yang terdampak pandemi covid-19," ungkapnya saat melakukan monitoring dan evaluasi (monev) Bantuan bagi Pelaku Usaha Mikro di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (17/11).

Lebih lanjut, Zabadi menambahkan, Kalimantan Timur merupakan daerah yang sangat potensial. Pasalnya, Kalimantan Timur dikatakan memiliki sumber daya manusia yang besar dan Banpres PUM dapat mengakselerasi bangkitnya para pelaku usaha mikro.

Dia pun menilai program Banpres PUM harus bersinergi dengan pemerintah daerah. Hal ini dilakukan agar pengembangan usaha mikro di daerah dapat berkembang lebih pesat.

"Karena Banpres PUM ini bukan sekadar charity, lebih kepada memberikan kesempatan kembali atau membangkitkan kemampuan pada pelaku usaha mikro untuk dapat mendorong stimulasi dan memulai kembali usaha yang terhenti akibat pandemi karena ketiadaan modal," kata Zabadi.

Dia pun berharap, dengan ketepatan sasaran dan kecepatan realisasi, program Banpres PUM dapat terus berlanjut sampai 2021. Pasalnya, menurut Zabadi, masih banyak para pelaku usaha mikro yang membutuhkan Banpres PUM karena terdampak akibat covid-19.

"Kalau kita mampu kelola ini dengan baik, tepat sasaran dan cepat penyalurannya, saya optimistis program ini bisa dilanjutkan. Kita memang canangkan 2021 ini dilanjutkan," tuturnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kalimantan Timur M Yadi Robyan Noor mengatakan pihaknya sudah mengusulkan untuk menambah 36.864 pelaku usaha mikro untuk mendapatkan Banpres PUM.

Dia pun berharap agar program Banpres PUM dapat berjalan dengan baik dan mampu mengembalikan perekonomian masyarakat khususnya pelaku usaha mikro yang terdampak akibat pandemi covid-19. "Mudah-mudahan ini tepat sasaran dan ikut menggerakkan roda perekonomian kita. Semoga program ini dapat berjalan dengan baik," ujar Yadi.

Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Simpan Pinjam Kemenkop UKM Masrifah menambahkan, realisasi Banpres PUM per 20 Oktober 2020 sudah mencapai Rp22,3 triliun atau mencapai 76,77%. Dia pun berharap percepatan realisasi terus dilakukan dengan tidak melupakan ketepatan sasaran. "Inti dari program BPUM ini kita ingin tepat sasaran, pencairan, dan pemanfaatan. Semoga hal itu dapat direalisasikan," pungkas Masrifah.

Bantuan Presiden untuk sektor UMKM bertujuan memberikan stimulus modal bagi para pelaku usaha mikro agar usaha dan bisnis terus berjalan di tengah pandemi dan membantu mengurangi angka kemiskinan maupun pengangguran. Hal tersebut sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo agar pelaku UMKM bisa bertahan dan tidak terimbas pandemi covid-19.

Banpres Produktif Usaha Mikro (Banpres PUM) merupakan bagian dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Menurut survei Asian Development Bank (ADB), Banpres PUM paling tepat dan paling dibutuhkan UMKM karena pendapatan sektor itu banyak yang turun. (Des/Ant/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya