Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Kian Mesra, RI Jajaki Kolaborasi Bioenergi dengan Brasil

Insi Nantika Jelita
11/7/2025 02:07
Kian Mesra, RI Jajaki Kolaborasi Bioenergi dengan Brasil
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan ke Brasilia, Brasil, Rabu (9/7) waktu setempat.(Dok. BPMI)

PEMERINTAH Indonesia melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia tengah menjajaki kerja sama pengembangan bioetanol dengan Brasil. Hal ini disampaikan saat Bahlil mendampingi Presiden Prabowo Subianto, dalam kunjungan kenegaraan ke Brasil, Rabu (9/7) waktu setempat.

Dalam pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, sejumlah isu strategis dibahas, termasuk kerja sama energi bersih, ketahanan iklim, serta penguatan kolaborasi di sektor bioenergi

"Pengembangan bioetanol merupakan bagian dari strategi nasional untuk menciptakan ekosistem energi yang berkelanjutan dan inklusif," ujar Bahlil dalam keterangan resminya, Kamis (10/7).

Menurut Bahlil, Indonesia memandang Brasil sebagai mitra strategis dalam mendorong transisi energi. Brasil telah membuktikan kapabilitasnya dalam pemanfaatan energi rendah karbon dan pengembangan bioenergi yang maju.

Saat ini, sekitar 88% pasokan listrik Brasil tercatat dari energi rendah karbon seperti tenaga air, angin, surya, dan bioenergi. Selain itu, Brasil juga dikenal sebagai produsen bioetanol terbesar kedua di dunia berkat pemanfaatan tebu sebagai bahan baku utama.

"Brasil memiliki pengalaman panjang dalam mengembangkan bioenergi. Ini menjadi referensi penting bagi Indonesia yang tengah mempercepat bauran energi bersih," jelas Politikus Partai Golkar itu.

Lebih lanjut, Menteri ESDM menegaskan komitmen pemerintah Indonesia dalam memperkuat pemanfaatan bioenergi. Hal ini ditandai dengan terbitnya Peraturan Menteri (Permen) ESDM No 4/2025 tentang Pengusahaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN). 

Regulasi ini mengatur tata kelola biofuel, termasuk bioetanol secara menyeluruh, mulai dari pengusahaan, distribusi, hingga pemanfaatan di sektor transportasi, lengkap dengan pemberian insentif bagi pelaku usaha. Permen ini, ungkap Bahlil, menjadi landasan penting untuk memperkuat ekosistem bioenergi nasional. 

"Kerja sama dengan Brasil dalam bidang teknologi, riset, dan peningkatan kapasitas sangat potensial untuk mempercepat implementasi kebijakan ini di lapangan,” ucap Bahlil.

Presiden Prabowo turut menggarisbawahi pentingnya pengalaman Brasil dalam pengembangan biofuel dan integrasi dengan sektor pertanian. Menurutnya, inovasi yang dilakukan Brasil memberikan dampak signifikan terhadap ketahanan energi dan perekonomian, serta menjadi contoh berharga bagi Indonesia.

"Kami melihat keberhasilan Brasil dalam mengembangkan biofuel, dan kami bertekad untuk mengejar kemajuan yang telah Anda capai," imbuh Kepala Negara.

Kerja sama antara Indonesia dan Brasil di sektor energi dan pertambangan telah terjalin sejak 2008 melalui Memorandum Saling Pengertian (MoU) yang mencakup pengembangan hulu-hilir, riset, pelatihan, hingga proyek bersama.

Kunjungan kenegaraan ini diharapkan mampu mengaktifkan kembali implementasi teknis dari kerja sama tersebut. Dengan latar belakang nilai perdagangan bilateral yang mencapai US$6,34 miliar pada 2024, momentum ini dinilai strategis untuk memperdalam investasi, mendorong transfer teknologi di sektor energi, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra global dalam agenda transisi hijau dan pengendalian perubahan iklim. (Ins/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya