Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
AS kembali memicu tensi dagang dengan mengancam tarif tambahan 10 persen untuk negara yang dianggap selaras dengan kebijakan “anti-Amerika” BRICS. Tarif ini dijadwalkan berlaku mulai 1 Agustus, terutama bagi negara yang belum punya kesepakatan dagang bilateral dengan AS. Sebagai anggota resmi BRICS, posisi Indonesia jadi sorotan.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai bahwa ancaman tarif sepihak dari AS menambah tekanan terhadap neraca eksternal Indonesia dan nilai tukar rupiah, terutama di tengah ketidakpastian politik global dan memburuknya kerja sama perdagangan internasional.
"Di sisi lain, cadangan devisa Indonesia naik tipis menjadi US$152,6 miliar pada Juni, ditopang oleh penerimaan pajak dan penerbitan global bond pemerintah. Meskipun BI terus melakukan intervensi untuk menjaga stabilitas rupiah, posisi cadangan devisa tetap kuat, setara dengan 6,4 bulan impor, dan mencerminkan kepercayaan investor yang masih terjaga," kata Karinska, Selasa (8/7).
Di sisi lain, lanjut Karinska, investor global mulai meninggalkan US Treasury karena defisit fiskal AS membengkak, inflasi terpicu tarif, dan permintaan asing makin lemah. Sementara itu, dana mulai mengalir ke negara G10 yang dinilai punya posisi fiskal lebih kuat.
"Ini bisa mendorong naiknya premi risiko untuk negara berkembang, termasuk Indonesia," bebernya.
Oleh karena itu, pihaknya melihat Indonesia perlu merespons dengan langkah konkret, menjaga disiplin fiskal, menstabilkan rupiah, dan mempercepat negosiasi dagang bilateral, untuk meredam dampak lanjutan dari ancaman tarif AS.
"Tanpa progres yang jelas, risiko terhadap neraca dagang, arus modal, dan minat investor terhadap aset rupiah berjangka panjang bisa meningkat tajam," tandasnya. (H-3)
Indonesia disebut harus memperkuat strategi jangka panjang dalam menanggapi kebijakan tarif resiprokal atau kebijakan tarif AS yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump.
Indonesia mengajukan membeli produk energi (crude oil, LPG, dan gasoline), dan meningkatkan impor produk pertanian (soybeans, soybeans meal, dan wheat) dari Amerika Serikat.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam menerapkan tarif tambahan sebesar 10% terhadap negara-negara yang mendukung kebijakan aliansi BRICS.
Masalah lainnya adalah dominasi pekerja informal yang mencapai 57,95% dari total tenaga kerja.
MENTERI Keuangan Sri Mulyani menemui Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta untuk membahas tarif Donald Trump
Menurut Bloomberg Billionaire Index (BBI), orang-orang terkaya di dunia secara kolektif kehilangan 208 miliar dolar AS atau sekitar Rp3,48 kuadriliun dalam sehari imbas kebijakan tarif AS
Salah satu negara yang berjanji untuk membalas kebijakan dari Presiden AS Donald Trump tersebut adalah Kanada.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved