Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Gencatan Senjata Iran-Israel, Harga Emas Dunia Merosot

Insi Nantika Jelita
29/6/2025 16:26
Gencatan Senjata Iran-Israel, Harga Emas Dunia Merosot
Petugas menunjukkan emas batangan di Butik Emas Logam Mulia (BELM) Antam.(Dok. Antara)

PENGAMAT mata uang Ibrahim Assuaibi mengungkapkan pada perdagangan Sabtu (28/6), harga emas dunia ditutup melemah dilevel US.3,274.39 per troy ounce. Dia mengungkapkan gencatan senjata Iran-Israel yang ditengahi oleh Presiden AS Donald Trump mempengaruhi harga emas. Gencatan tersebut tampaknya bertahan hingga minggu ini, meredakan risiko geopolitik di Timur Tengah.

Walaupun Israel masih terus melakukan pengeboman di wilayah Libanon selatan (Hizbullah dan jalur gaza), namun belum bisa mengangkat terhadap kenaikan harga emas dunia. Ke depan, Ibrahim meramalkan harga emas masih menyusut.

"Untuk perdagangan besok, harga emas dunia fluktuatif namun melemah direntang  US$3.232,64 - US$3.305.64 per troy ounce," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (29/6).

Penyebab penurunan harga emas lainnya perihal kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS). Inflasi tahunan di Amerika Serikat (AS), yang diukur dengan perubahan Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE), naik menjadi 2,3% di bulan Mei dari 2,2% di bulan April (direvisi dari 2,1%), lapor Biro Analisis Ekonomi AS pada hari Jumat. Pembacaan ini sesuai dengan ekspektasi pasar.

Selain itu, komentar Ketua The Fed Jerome Powell dinilai menjadi penyebab harga emas melemah. Powell muncul di hadapan Kongres minggu ini, di mana ia menyatakan kehati-hatiannya agar tidak memangkas suku bunga terlalu cepat dan memperingatkan bahwa inflasi yang disebabkan oleh tarif mungkin terbukti lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.

Pasar saat ini memperkirakan peluang 18% pemotongan suku bunga The Fed di bulan Juli, sementara memprakirakan probabilitas 70% pemotongan di bulan September, menurut Alat FedWatch dari CME Group.

"Komentar Powell menepis harapan penurunan suku bunga The Fed secepat bulan Juli," kata Ibrahim.  (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya