Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Gandeng Qatar, Pemerintah Targetkan 1 Juta Unit Hunian Vertikal Setiap Tahun

 Gana Buana
26/6/2025 20:51
Gandeng Qatar, Pemerintah Targetkan 1 Juta Unit Hunian Vertikal Setiap Tahun
RI targetkan bangun 1 juta hunian murah tiap tahun(Dok. Satgas Perumahan)

PEMERINTAH menargetkan pembangunan 1 juta unit hunian vertikal setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat. Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, menegaskan kerja sama dengan BPI Danantara dan investor asing akan mempercepat realisasi target tersebut.

Fahri menjelaskan bahwa lahan yang tidak dimanfaatkan oleh perusahaan milik negara dapat dimanfaatkan untuk mendukung proyek pemenuhan kebutuhan perumahan.

"Dan sekarang kita memiliki Pak Doni, yang mengelola lebih dari 800 perusahaan negara, dan setiap perusahaan negara tersebut memiliki lokasi strategis di seluruh Indonesia," katanya dalam Konferensi Pers di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Kamis (26/6).

Fahri menegaskan bahwa pemerintahan saat ini berkomitmen untuk membangun 1 juta unit hunian vertikal setiap tahun. Dengan adanya kerja sama dengan Danantara dan pengembang lainnya, termasuk perusahaan asing, ia optimis target tersebut dapat tercapai.

"Sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden beberapa hari lalu di Singapura, Indonesia berkomitmen untuk membangun 1 juta unit hunian vertikal setiap tahun. Dan Akhila serta grup datang dengan komitmen yang sama untuk 1 juta unit," tambahnya.

"Kami yakin, semoga ke depan semua rencana-rencana yang disampaikan oleh Presiden akan kami laksanakan dengan sebaik-baiknya dan secepat-cepatnya."

Chairman PT Al Qilaa International Indonesia, yang merupakan investor asal Qatar, Sheikh Abdul Aziz Al Thani, mengatakan, pihaknya berencana membangun 1 juta unit hunian vertikal di area perkotaan Indonesia, dimulai dengan 50 ribu unit rumah susun (rusun) pada tahap pertama.

"Pada tahap pertama, kami merencanakan pembangunan sekitar 50 ribu unit rusun," kata Sheikh Abdul Aziz Al Thani.
Dia menambahkan, pada tahap kedua, sekitar 50 ribu unit rusun akan dibangun.

Saat ini, pihaknya sedang fokus pada upaya penyediaan lahan dan perizinan untuk pembangunan rusun tersebut. Investasi yang dibutuhkan untuk tahap pertama diperkirakan mencapai US$2,5 miliar.

Abdul Aziz Al Thani menekankan bahwa meskipun proses penyediaan lahan dan perizinan akan memakan waktu, dirinya berharap pembangunan tahap pertama dengan 50 ribu unit rusun dapat selesai dalam waktu dua tahun.

"Kami berterima kasih kepada Presiden RI Prabowo Subianto atas dukungannya terhadap proyek ini, dan Presiden Prabowo dengan tulus ingin membantu masyarakat berpenghasilan rendah serta menyediakan hunian yang terjangkau. Kami serius memulai sekarang," ujarnya.

Dia juga menjelaskan bahwa proyek ini tidak hanya akan mencakup pembangunan rusun, apartemen, dan rumah, tetapi juga membangun komunitas untuk masyarakat. Warga tidak hanya akan mendapatkan rusun dengan harga terjangkau, tetapi juga fasilitas seperti kolam renang, sekolah, area bermain, dan berbagai fasilitas lainnya.

Pemerintah Indonesia dan Qatar telah sepakat untuk bekerja sama melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dalam sektor perumahan untuk pendanaan pembangunan 1 juta hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Penandatanganan MoU tersebut disaksikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan dilakukan oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait serta investor Qatar Sheikh Abdul Aziz Al Thani di Istana Merdeka Jakarta.

Dukungan Pihak Swasta

PT China Communications Construction Engineering Indonesia (CCCEI) yang merupakan bagian dari CCCC Group, mengumumkan komitmennya dalam mendukung pembangunan perumahan di Indonesia. Presiden Direktur CCCEI, Zhang Huaping, menyatakan bahwa CCCC akan memanfaatkan keahlian global dan teknologi canggih dalam proyek-proyek konstruksi di Indonesia, memastikan penyelesaian tepat waktu dengan kualitas tinggi.

Zhang menambahkan, kolaborasi ini bertujuan untuk mendukung visi Indonesia dalam menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat. 

“Kami senang dan siap mendukung visi Indonesia dalam memenuhi kebutuhan hunian bagi masyarakat melalui kolaborasi ini,” ujarnya.

Sementara itu, CEO PT Risjadson Land, Stefan Mahir, menilai kerja sama antara Qilaa, CCCEI, dan Risjadson Land sebagai perpaduan yang tepat untuk membangun hunian berkualitas. Stefan menekankan penggunaan teknologi bangunan modern dan metode konstruksi yang efisien untuk membangun gedung bertingkat dan rumah tapak yang sesuai dengan standar dunia.

Risjadson Land, yang didirikan pada 1992 dan merupakan bagian dari Risjadson Group, telah berperan besar dalam sektor properti dan konstruksi di Indonesia. Selain beroperasi di Indonesia, Risjadson Land juga merambah pasar internasional, termasuk Malaysia, Australia, dan Filipina, dengan mengadopsi metode konstruksi modern seperti Modform – Sistem Berbasis Industri. Hal ini memperkuat komitmen perusahaan dalam menyediakan perumahan terjangkau di berbagai negara.

Kolaborasi ini juga mencerminkan dukungan nyata terhadap program pembangunan berkelanjutan Pemerintah Indonesia. CCCC, sebagai salah satu dari empat perusahaan konstruksi dan infrastruktur terbesar di dunia, memiliki pengalaman dalam membangun berbagai proyek perumahan dan infrastruktur internasional, termasuk di Tiongkok, Singapura, dan Malaysia.

Di Indonesia, CCCC melalui anak perusahaannya telah beroperasi sejak 1996 dan telah menyelesaikan proyek-proyek besar seperti Jembatan Suramadu, LRT Palembang, serta pelabuhan dan jalan penting lainnya dengan nilai total lebih dari US$2 miliar. Salah satu proyek terbaru yang dikerjakan oleh CCCC melalui CCCEI adalah pengembangan jaringan Kereta Api Makassar–Parepare di Sulawesi Selatan, yang menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya