Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Apindo: Stimulus Ekonomi Bukti Pemerintah Peka Perlambatan Ekonomi

Insi Nantika Jelita
04/6/2025 07:12
Apindo: Stimulus Ekonomi Bukti Pemerintah Peka Perlambatan Ekonomi
Ilustrasi(Antara)

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menyambut baik paket stimulus ekonomi senilai Rp24,44 triliun yang diluncurkan pemerintah. Menurutnya, itu adalah langkah cepat dalam merespons sinyal perlambatan ekonomi nasional. Paket tersebut ialah tambahan bantuan sosial (bansos), diskon transportasi, diskon tarif tol, bantuan subsidi upah (BSU), dan perpanjangan diskon iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK)

"Stimulus ini sebagai respons cepat terhadap sinyal perlambatan ekonomi nasional, yang terlihat dari pertumbuhan ekonomi kuartal I 2025 yang hanya mencapai 4,87%," ungkap Shinta kepada Media Indonesia, Selasa (3/6).

Stimulus itu dinilai tepat karena fokus pada penguatan daya beli masyarakat dan menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan global yang meningkat. BSU sebesar Rp300 ribu per bulan selama dua bulan ke depan dianggap sebagai kebijakan yang positif, meskipun pelaksanaannya tetap perlu dipantau agar tepat sasaran.

Kendati demikian, dunia usaha mencatat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Pelaksanaan program perlu dilakukan secara tepat waktu dan terkoordinasi agar dampak ekonominya bisa dirasakan pada kuartal II dan III 2025. 

"Itu menjadi periode penting untuk pemulihan ekonomi," ucap Shinta.

Catatan lainnya, stimulus juga perlu mencakup kelompok kelas menengah yang kontribusinya terhadap konsumsi nasional cukup besar, namun hal ini kerap luput dari perhatian pemerintah. Shinta menyebu data menunjukkan bahwa jumlah kelas menengah menurun hingga 9,5 juta orang dalam periode 2019–2024. Perluasan insentif bagi pelaku usaha, terutama di sektor padat karya, juga penting. Ini termasuk insentif fiskal, kemudahan perizinan, deregulasi, serta akses pembiayaan yang lebih mudah. 

"Perpanjangan diskon iuran JKK adalah langkah baik, namun masih perlu tambahan insentif lain yang lebih langsung mendukung sektor industri padat karya," kata Shinta.

Dia menekankan penguatan konsumsi sebaiknya juga dibarengi dengan dukungan pada sisi produksi, agar pertumbuhan tidak hanya jangka pendek, tapi juga menjaga keberlangsungan industri dan penciptaan lapangan kerja. Apindo juga mendorong agar paket stimulus ini menjadi bagian dari kebijakan yang lebih menyeluruh, yakni kombinasi dari dorongan konsumsi, investasi, ekspor, insentif produksi, serta stabilitas kebijakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya