Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menyambut baik paket stimulus ekonomi senilai Rp24,44 triliun yang diluncurkan pemerintah. Menurutnya, itu adalah langkah cepat dalam merespons sinyal perlambatan ekonomi nasional. Paket tersebut ialah tambahan bantuan sosial (bansos), diskon transportasi, diskon tarif tol, bantuan subsidi upah (BSU), dan perpanjangan diskon iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK)
"Stimulus ini sebagai respons cepat terhadap sinyal perlambatan ekonomi nasional, yang terlihat dari pertumbuhan ekonomi kuartal I 2025 yang hanya mencapai 4,87%," ungkap Shinta kepada Media Indonesia, Selasa (3/6).
Stimulus itu dinilai tepat karena fokus pada penguatan daya beli masyarakat dan menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan global yang meningkat. BSU sebesar Rp300 ribu per bulan selama dua bulan ke depan dianggap sebagai kebijakan yang positif, meskipun pelaksanaannya tetap perlu dipantau agar tepat sasaran.
Kendati demikian, dunia usaha mencatat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Pelaksanaan program perlu dilakukan secara tepat waktu dan terkoordinasi agar dampak ekonominya bisa dirasakan pada kuartal II dan III 2025.
"Itu menjadi periode penting untuk pemulihan ekonomi," ucap Shinta.
Catatan lainnya, stimulus juga perlu mencakup kelompok kelas menengah yang kontribusinya terhadap konsumsi nasional cukup besar, namun hal ini kerap luput dari perhatian pemerintah. Shinta menyebu data menunjukkan bahwa jumlah kelas menengah menurun hingga 9,5 juta orang dalam periode 2019–2024. Perluasan insentif bagi pelaku usaha, terutama di sektor padat karya, juga penting. Ini termasuk insentif fiskal, kemudahan perizinan, deregulasi, serta akses pembiayaan yang lebih mudah.
"Perpanjangan diskon iuran JKK adalah langkah baik, namun masih perlu tambahan insentif lain yang lebih langsung mendukung sektor industri padat karya," kata Shinta.
Dia menekankan penguatan konsumsi sebaiknya juga dibarengi dengan dukungan pada sisi produksi, agar pertumbuhan tidak hanya jangka pendek, tapi juga menjaga keberlangsungan industri dan penciptaan lapangan kerja. Apindo juga mendorong agar paket stimulus ini menjadi bagian dari kebijakan yang lebih menyeluruh, yakni kombinasi dari dorongan konsumsi, investasi, ekspor, insentif produksi, serta stabilitas kebijakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang. (E-3)
Pelni mengungkapkan ada kenaikan jumlah penumpang yang signifikan imbas penerapan kebijakan stimulus ekonomi dari pemerintah berupa diskon tarif tiket sebesar 50%.
Menteri-menteri ekonomi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto perlu segera dievaluasi terutama terkait kegagalan efek stimulus dan memanfaatkan momentum di triwulan I 2025.
Peneliti Ekonomi Makro dan Finansial Indef Riza Annisa Pujarama menilai lima stimulus ekonomi dari pemerintah tidak akan mampu mendorong daya beli masyarakat.
Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia akan mulai menerapkan program diskon tarif tiket pesawat sebesar 50% mulai besok, Jumat (6/5).
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan bantuan pangan beras untuk periode Juni-Juli 2025 siap disalurkan kepada 18,3 juta penerima bantuan pangan (PBP).
GURU Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Profesor Telisa Aulia Falianty berpandangan lonjakan utang luar negeri berkaitan erat dengan kondisi perekonomian nasional.
Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,7% pada 2025, dan naik tipis menjadi 4,8% pada 2026.
Kesiapan SDM menjadi pilar utama dalam menjaga daya saing industri manufaktur Indonesia khususnya di tengah dinamika global yang tak menentu.
KEPALA Pusat Makroekonomi dan Keuangan Indef M. Rizal Taufiqurrahman menilai pemerintah gagal mengoptimalkan ruang fiskal di tengah perlambatan ekonomi dan meningkatkan risiko resesi.
Pengamat meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah antisipatif untuk mencegah resesi, mengingat perkembangan secara triwulanan (q to q) juga tercatat minus 0,98%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved