Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
INDUSTRI kelapa sawit Indonesia mulai mengambil langkah konkret dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Salah satunya datang dari Tunas Sawa Erma (TSE) Group yang mulai mengintegrasikan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) ke dalam operasional perkebunannya di Boven Digoel, Papua Selatan.
Penggunaan EV itu menjadi strategi inovatif sektor sawit untuk mengurangi emisi karbon serta mendorong praktik keberlanjutan.
"Saat ini masih dalam tahap awal, kita uji coba dengan menggunakan penggantian dari kendaraan konvensional jadi electric vehicle," jelas Direktur TSE Group Luwy Leunufna dikutip dari siaran pers, Kamis (24/4).
Ia menambahkan, kendaraan listrik akan digunakan untuk menunjang berbagai aktivitas perkebunan, mulai dari pengangkutan tandan buah segar hingga operasional pekerja. Dalam skala besar, langkah ini merupakan bagian dari upaya industri sawit menuju mimpi besar, yaitu Net Zero Emissions.
Data internal TSE menunjukkan, penggunaan 2 juta liter solar untuk kendaraan truk setara dengan sekitar 4.000 ton emisi CO2e per tahun. Artinya, hanya dengan mengganti truk pengangkut berbahan bakar solar ke kendaraan listrik, emisi gas rumah kaca bisa ditekan hingga 4.000 ton per tahun.
Sejak 2023, TSE Group telah menggunakan pendekatan Science Based Targets initiative (SBTi) untuk menyusun target pengurangan emisi sesuai dengan skenario membatasi pemanasan global di bawah 1,5°C.
"Kita harus punya kebijakan yang kuat dan komitmen yang kuat. Bukan soal komitmen internal saja, tapi juga yang bisa dilihat oleh stakeholder lain," kata Luwy.
Ia juga menegaskan TSE telah menyampaikan komitmen NDPE (No Deforestation, No Peat, No Exploitation) di website perusahaan, lengkap dengan standar pelaksanaannya sampai ke tingkat operasional.
Langkah TSE itu sekaligus sejalan dengan target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% secara mandiri atau hingga 41% dengan dukungan internasional pada 2030. (E-1)
Gapki mengambil langkah strategis dengan menggandeng Indonesian Palm Oil Strategic Studies (IPOSS) dalam upaya memperkuat posisi dan citra industri sawit Indonesia di kancah global.
Kontribusi industri kelapa sawit sebagai penyumbang devisa terbesar negara kini menghadapi ancaman baru yaitu regulasi yang saling tumpang tindih dan ketidakpastian hukum.
Pemerintah terus memperkuat komitmennya terhadap pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan melalui berbagai langkah strategis, salah satunya dengan Perpres Nomor 16 Tahun 2025.
Pameran teknologi kelapa sawit internasional Palmex Indonesia 2025 resmi digelar di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Rabu (14/5).
MASA depan industri sawit Indonesia sungguh tragis.
Salah satunya dengan tidak lagi menggunakan detergent hingga mengajarkan anak-anak untuk tidak menggunakan pembalut sekali pakai.
Grab Indonesia menyatakan berhasil mencegah emisi karbon hingga 30.000 ton CO2e dari pengoperasian lebih dari 11.000 kendaraan listrik (GrabElectric) di Indonesia.
Transisi energi tidak hanya tentang pengurangan emisi tetapi juga untuk penciptaan lapangan kerja dan peluang investasi.
ESP sangat efektif untuk meningkatkan produksi pada sumur dengan cadangan yang masih besar tapi bertekanan rendah atau dengan angka produksi yang menurun.
Proyek green hydrogen to power tersebut sejalan dengan Rencana Aksi Nasional Hidrogen dan Amonia yang baru diluncurkan Indonesia.
MP TREE di desain untuk menjadi green street furniture, yang tidak hanya berfungsi sebagai pemurni udara tetapi juga fungsi publik, fungsi estetika, dan fungsi edukasi tentang lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved