Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengambil langkah strategis dengan menggandeng Indonesian Palm Oil Strategic Studies (IPOSS) dalam upaya memperkuat posisi dan citra industri sawit Indonesia di kancah global.
Kolaborasi itu diharapkan dapat menjawab berbagai tantangan keberlanjutan dan mengubah persepsi negatif terhadap industri sawit di Indonesia.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Gapki, Eddy Martono dalam penanda tanganan Nota Kesepahaman (MoU) Antara Gapki dan IPOSS di Kantor Pusat GAPKI, Sudirman, Jakarta. Ia menekankan pentingnya sinergi lintas lembaga dalam menghadapi isu-isu global.
"Seiring meningkatnya tantangan global terhadap keberlanjutan dan citra industri sawit, Gapki menyadari pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk memperkuat posisi dan kontribusi sawit Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri," ujarnya dikutip dari siaran pers, Jumat (20/6).
Eddy menilai IPOSS sebagai lembaga kajian strategis dengan kapasitas riset, advokasi, dan komunikasi yang kuat, merupakan mitra yang sangat tepat untuk menjawab tantangan tersebut. Nota Kesepahaman mencakup tiga area krusial, yakni pengembangan basis data industri sawit, strategi komunikasi industri, serta riset dan advokasi kebijakan.
"Ini adalah ruang lingkup yang sangat krusial dalam mendorong satu narasi tunggal dan data yang akurat, guna mendukung pengambilan keputusan serta memperkuat pemahaman publik terhadap peran strategis kelapa sawit," jelas Eddy.
Gapki meyakini bahwa sinergi dengan IPOSS akan memberikan kontribusi nyata pada penguatan kapasitas kelembagaan, peningkatan sumber daya manusia (SDM) petani, serta fasilitasi kemitraan usaha perkebunan sawit yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Dengan kerja sama itu, industri sawit Indonesia diharapkan dapat terus menjadi motor penggerak perekonomian nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah sentra produksi sawit. Kolaborasi tersebut juga menjadi langkah proaktif dalam membangun narasi positif dan berbasis data yang kuat untuk membela sawit di mata dunia.
Sementara itu, Perkumpulan Pusat IPOSS menyambut baik kerja sama strategis tersebut. Ketua Pengurus IPOSS Nanang Hendarsah mengatakan penandatanganan itu bukan sekadar bentuk formal dari sebuah kesepakatan, melainkan penanda semangat bersama dalam memperkuat industri sawit nasional.
Fokus utama kerja sama adalah peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM) petani sawit, serta penguatan kemitraan usaha perkebunan yang berkelanjutan dan berpihak pada petani.
IPOSS berharap kemitraan ini tidak berhenti pada seremoni. "Tetapi menjadi langkah awal dari gerakan bersama yang lebih konkret di lapangan, memberdayakan petani, memperkuat data, dan menjaga keberlanjutan industri sawit Indonesia," pungkas Nanang. (E-3)
PT Astra Agro Lestari mencatatkan kinerja yang positif dan juga menunjukkan pencapaian tanggung jawab sosial melalui Laporan Keuangan dan Laporan Keberlanjutan.
Kejaksaan Agung membantah diksi jaminan yang dikeluarkan oleh Wilmar International Limited terkait uang Rp11,8 triliun yang sudah disita penyidik.
Kontribusi industri kelapa sawit sebagai penyumbang devisa terbesar negara kini menghadapi ancaman baru yaitu regulasi yang saling tumpang tindih dan ketidakpastian hukum.
Pemerintah terus memperkuat komitmennya terhadap pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan melalui berbagai langkah strategis, salah satunya dengan Perpres Nomor 16 Tahun 2025.
Luas perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat mencapai 125.000 hektar dengan luasan sekitar 30.000 hektar kebun sawit swadaya masyarakat.
Pameran teknologi kelapa sawit internasional Palmex Indonesia 2025 resmi digelar di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Rabu (14/5).
Hanya dengan mengganti truk pengangkut berbahan bakar solar ke kendaraan listrik, emisi gas rumah kaca bisa ditekan hingga 4.000 ton per tahun.
MASA depan industri sawit Indonesia sungguh tragis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved