Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kendaraan Listrik Wujudkan Gerakan Dekarbonisasi di Sektor Kesehatan

Despian Nurhidayat
18/9/2024 11:48
Kendaraan Listrik Wujudkan Gerakan Dekarbonisasi di Sektor Kesehatan
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di areal Kantor Pusat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jakarta, Senin (10/6/2024)(MI/SUSANTO)

AMBISI nol karbon perusahaan yang salah satunya dilakukan dengan transisi pada armada operasional dari kendaraan berbahan bakar bensin menjadi kendaraan listrik yang ramah lingkungan.

Ini diawali pada Oktober 2023 lalu, AstraZeneca bersama Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi serta mitra lokal merilis program transisi armada operasional AstraZeneca dengan proses transisi secara bertahap hingga akhir 2024. Juga, berdasarkan distribusi yang akan bergantung pada produksi kendaraan listrik dan kesiapan internal.

"Ini komitmen perusahaan pada lingkungan untuk turut memimpin gerakan dekarbonisasi di sektor kesehatan," ungkap Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Esra Erkomay, Rabu (18/9).

Baca juga : AZEC 2024 Konkretkan Proposal untuk Wujudkan Nol Emisi Karbon

Ia melanjutkan hal tersebut diikuti oleh Janji Sustainable Healthcare bersejarah yang dipimpin AstraZeneca selama sesi tematik perusahaan pada Indonesia Sustainability Forum 2023 dan berlanjut pada Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024.

“Terdapat bukti terbaru yang memproyeksikan jumlah kematian terkait panas dapat meningkat lebih dari tiga kali lipat pada 2050 jika kita tidak mengambil tindakan signifikan untuk melindungi planet ini. Kita sudah saksikan peningkatan tajam dalam kondisi jantung dan metabolik, kanker dan penyakit pernapasan yang terkait faktor lingkungan,” ujarnya.

Sebagai bukti nyata perusahaan, AstraZeneca menargetkan transisi semua armada operasional di Indonesia ke kendaraan listrik (EV) selesai pada akhir 2024. Hingga Agustus, lebih dari 200 kendaraan atau 50% sudah dikonversi dengan EV.

Baca juga : Kontribusi EBT Bisa Tekan 181 Juta Ton CO2 untuk Penurunan Emisi

"Estimasi pengurangan dari kendaraan operasional mencapai hingga 900-ton metrik emisi karbon dan kami mendukung inisiatif pemerintah untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik dengan bermitra bersama produsen kendaraan listrik lokal," ungkap Esra.

Sektor transportasi merupakan penyumbang terbesar kedua terhadap gas rumah kaca (27%), yang masih didominasi bahan bakar fosil. Mengurangi emisi karbon di sektor transportasi adalah salah satu agenda utama untuk mencapai target nol emisi Indonesia pada 2060.

Untuk mencapai target pengurangan emisi berdasarkan Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (NDC) Indonesia, transisi ke sepeda motor listrik atau kendaraan roda dua harus mencapai 1,8 juta pada 2025 dan 13 juta pada 2030, sedangkan kendaraan roda empat harus mencapai 0,4 juta pada 2025 dan 2 juta pada 2030.

Baca juga : Dorong Aksi Dekarbonisasi Industri untuk Capai Net Zero Emission

Esra mengatakan transisi armada AstraZeneca ke kendaraan listrik sebagai inisiatif keberlanjutan yang mencerminkan komitmen AstraZeneca terhadap Janji Sustainable Healthcare.

"Sebab, untuk memenuhi target layanan kesehatan nol karbon tidak bisa dilakukan sendirian," ujarnya.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin menegaskan kegagalan melakukan transisi energi bisa berdampak negatif pada perekonomian nasional. Pasalnya, permintaan pasar global, termasuk domestik, kini semakin mengarah pada produk yang rendah emisi karbon.

"Jika kita tidak melaksanakan transisi energi di berbagai sektor, ini akan mengancam progres dari pertumbuhan ekonomi kita sendiri," ujarnya.

Bahkan Rachmat menyebut, upaya transisi menuju nol emisi karbon (Net Zero Emissions/NZE) harus dipercepat demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Langkah ini penting untuk lingkungan dan sebagai strategi penting dalam mempercepat kemajuan ekonomi nasional. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya