Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Dukung Udara Bersih, Ajinomoto Hadirkan Inisiatif Ajinomoto Health Provider

Naufal Zuhdi
24/6/2025 02:29
Dukung Udara Bersih, Ajinomoto Hadirkan Inisiatif Ajinomoto Health Provider
Grup Ajinomoto Indonesia menghadirkan inisiatif Ajinomoto Health Provider. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen keberlanjutan terintegrasi Ajinomoto, yang tidak hanya berfokus pada peningkatan kesehatan manusia, tetapi juga kesehatan bumi.(Dok. Ajinomoto Indonesia)

PERMASALAHAN kualitas udara hingga kini masih menjadi salah satu masalah lingkungan yang besar di Indonesia selain sampah plastik, sampah makanan, dan pengelolaan limbah.

Berdasarkan laporan Kualitas Udara Dunia IQAir 2024 yang dirilis pada Maret 2025, Indonesia menduduki peringkat ke-15 sebagai negara dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia, dengan konsentrasi PM2,5 (particulate matter) mencapai 35,5 ug per meter kubik.

Untuk mendukung terciptanya udara yang lebih bersih dan lingkungan yang lebih sehat di Indonesia, Grup Ajinomoto Indonesia menghadirkan inisiatif Ajinomoto Health Provider. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen keberlanjutan terintegrasi Ajinomoto, yang tidak hanya berfokus pada peningkatan kesehatan manusia, tetapi juga kesehatan bumi. 

Salah satu bentuk kontribusi nyata terhadap lingkungan adalah melalui dukungan aktif terhadap upaya Net Zero Emission (NZE), termasuk pengurangan emisi karbon di area pabrik Ajinomoto yang berlokasi di Mojokerto dan Karawang.

Pabrik Ajinomoto di Mojokerto kini tidak lagi menggunakan batu bara sebagai bahan bakar untuk mesin boiler. Sebagai langkah menuju operasional yang lebih ramah lingkungan, bahan bakar tersebut telah digantikan dengan biomassa yang berasal dari limbah pertanian, yang menghasilkan emisi jauh lebih rendah dibandingkan batu bara. 

Selain itu, pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang juga memperkuat penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dengan memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC) sebagai bukti PT Ajinomoto Indonesia yang memberikan perhatian lebih ke sumber ramah lingkungan.

"Grup Perusahaan kami memiliki inisiatif (Ajinomoto Health Provider) dalam mendukung kesehatan bagi bumi (lingkungan). Salah satu aspeknya adalah kegiatan Net Zero Emission (NZE) atau pengurangan emisi karbon. Hingga kini, kami berhasil mengurangi jumlah buangan emisi karbon sebesar 223.2 kTCO2/year vs fiscal year 2018. Sumber yang terbesar diperoleh dari penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) biomassa yang menggantikan sepenuhnya batu bara sebagai bahan bakar mesin boiler kami," ungkap Direktur PT Ajinomoto Indonesia Samsul Bakhri dikutip dari siaran pers yang diterima, Senin (23/6).

Kemudian, sumber lain kegiatan NZE Ajinomoto diperoleh dari penggunaan panel surya yang dimulai sejak tahun 2022 dan hingga kini telah menambah jumlah panel surya di Pabrik Mojokerto maupun Karawang. Total saat ini, Ajinomoto telah mengaplikasikan 3.61 MWP panel surya. 

Selain itu, Ajinomoto juga menggunakan listrik bersertifikat (Renewable Energy Certificate/REC) yang lebih ramah lingkungan, hasil kolaborasi dengan PT PLN (Persero). Penggunaan listrik ramah lingkungan ini pun dilakukan di dua pabrik Ajinomoto. 

"Sehingga, dari EBT yang bersumber dari listrik ramah lingkungan (REC) maupun panel surya jika dikonversikan, kami telah berhasil mengurangi jumlah emisi karbon sebesar 90 k.ton, hingga fiscal year 2024. Sebagai bentuk kontribusi dalam menjaga kelestarian dan kesehatan bumi (lingkungan), serta mengatasi permasalahan gizi dan kesehatan manusia, Grup Ajinomoto Indonesia telah merumuskan filosofi baru dengan memposisikan diri sebagai perusahaan yang memiliki tujuan 'Memperkuat kesejahteraan yang berkelanjutan bagi manusia, masyarakat, dan bumi melalui amino science. Tujuan ini ditetapkan sebagai bukti komitmen Grup Ajinomoto Indonesia dalam memperkuat kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia, dan juga berkontribusi dalam memperkuat kelestarian lingkungan, melalui amino science secara terus menerus," lanjutnya.

Sementara itu, Direktur PT Ajinomoto Indonesia sekaligus Kepala Pabrik Karawang, Jasman Silalahi, menyampaikan bahwa selain berkomitmen pada aktivitas Net Zero Emission (NZE) untuk menekan emisi karbon, Grup Ajinomoto Indonesia juga terus mendorong terciptanya bisnis yang lebih ramah lingkungan. Upaya tersebut diwujudkan melalui pengurangan penggunaan plastik pada sejumlah lini produk, penguatan pengelolaan dan daur ulang sampah plastik melalui kolaborasi dengan perusahaan rintisan dan organisasi masyarakat di sekitar area operasional, serta penerapan praktik ekonomi sirkular sebagai bagian dari strategi keberlanjutan.

"Untuk menciptakan bisnis yang lebih ramah lingkungan, selain pengurangan emisi karbon, kami juga melakukan beberapa upaya untuk mengurangi penggunaan plastik, di antaranya ada inovasi MSG AJI-NO-MOTO® dengan meluncurkan produk kemasan kertas yang dapat membantu pengurangan material plastik hingga 30%, kemudian melalui brand Masako® kami mengurangi penggunaan plastik pada bagian header part serta menghilangkan plastik inner part, dan penggunaan kemasan mono-material yang hanya menggunakan satu jenis bahan, sehingga lebih mudah untuk didaur ulang," terangnya. 

Ajinomoto Indonesia juga bekerja sama dengan perusahaan penyedia jasa pengumpulan dan pengelolaan sampah plastik (Rekosistem), UMKM penyedia fasilitas pengelolaan sampah (TPS3R), serta fasilitas bank sampah (waste bank) yang berada di sekitar lingkungan perusahaan. Bahkan sebagai wujud 'Agent Health Provider', Ajinomoto Indonesia  mengajak karyawan untuk mengumpulkan sampah kemasan produk-produk Ajinomoto, guna mendorong pengumpulan, pengelolaan, dan daur ulang sampah plastik di Indonesia.

Pabrik Ajinomoto, lanjut dia, juga menjalankan praktik ekonomi sirkular dengan mengolah hasil samping (by-product) dari proses pembuatan MSG menjadi produk samping (co-product) yang memiliki nilai ekonomi lebih di masyarakat. Contohnya adalah produk AJIFOL yang kandungannya bermanfaat untuk menyuburkan tanaman dan produk FML sebagai tambahan nutrisi bagi hewan ternak. 

"Tetes tebu (dari tanaman tebu) merupakan bahan utama kami untuk memproduksi MSG AJI-NO-MOTO®, sedangkan daging hewan ternak (sapi dan ayam) merupakan bahan utama kami untuk memproduksi Masako®. Jadi co-product juga berkontribusi bagi kami dalam memberikan bahan baku Ajinomoto yang berkualitas. Nah, siklus aktivitas tersebut kami menyebutnya sebagai siklus-bio (bio-cycle) Ajinomoto,” tambah dia.

Ajinomoto ingin mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan, yang bisa dimulai dari hal yang dekat dengan keseharian, seperti memilah sampah plastik di tempat-tempat yang telah banyak disediakan, supaya dapat membantu pihak terkait dalam proses pengelolaan dan daur ulang. (Fal/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik