Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BANK Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 5,75% untuk menjaga inflasi tetap berada pada target sasaran dan mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah hingga mendukung pertumbuhan ekonomi.
Merespon hal itu, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CoRE), Mohammad Faisal mengatakan bahwa BI mempertahankan BI Rate dengan melihat dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor domestik.
"Di mana kalau melihat eksternal memang ada tekanan eksternal yang bakal mempengaruhi atau yang membuat rupiah lebih volatile," kata Faisal saat dihubungi, Rabu (23/4).
Tapi di sisi lain, Faisal menyebut adanya pertimbangan domestik. Apabila suku bunga dinaikkan, ia menilai hal itu akan semakin memberikan tekanan terhadap ekonomi domestik yang sekarang sudah ada tekanan yang sangat besar sehingga dikhawatirkan malah lebih memperlambat pertumbuhan ekonomi.
"Jadi suku bunga tidak dinaikkan tapi juga tidak diturunkan tetapi dipertahankan. Karena kalau diturunkan akan mempengaruhi nilai tukar rupiah nantinya," ungkapnya.
Di samping itu, merespon terkait hengkangnya proyek investasi asing dari dalam negeri, khususnya investasi baterai listrik electric vehicle (EV) yang baru terjadi beberapa waktu lalu, Faisal menyebut pemerintah perlu konsisten dalam membuat sebuah kebijakan.
"Saat ini kan sebetulnya kebijakannya belum terlalu terkait antara hilirisasi di nikelnya dengan industri EV-nya, dari sisi kebijakannya. Sehingga pemerintah perlu memperbaiki dari sisi itu kalau memang ingin meneruskan memprioritaskan pembangunan industri EV dan adopsi industri EV di Indonesia," tegasnya.
Dari segi insentif, ia menyarankan adanya penambahan insentif untuk investor dan juga mungkin mengevaluasi insentif yang sudah diberlakukan sebelumnya.
"Jadi artinya kebijakan yang kaitannya dengan menciptakan ekosistem termasuk infrastruktur pendukung seperti charging station dan lain-lain ini juga harus didorong, ditingkatkan untuk mendorong adopsi atau pembelian perluasan market EV di tanah air, meningkatkan keyakinan konsumen yang akan membeli EV di Indonesia, terutama kelas menengah, yang mereka tentu saja akan memperhatikan dari sisi keamanan dan juga konfidensi dalam penggunaan," pungkasnya. (H-3)
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 12 Juni 2025, menguat sebesar 8 poin atau 0,05% menjadi Rp16.252 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.260 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 11 Juni 2025, dibuka menguat sebesar 3 poin atau 0,02% menjadi Rp16.272 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.275 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 10 Juni 2026, ditutup menguat 16 poin atau 0,10% menjadi Rp16.275 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.291 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 4 Juni 2025, menguat sebesar 9 poin atau 0,05% menjadi Rp16.300 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.309 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 3 Juni 2025, melemah sebesar 37 poin atau 0,23% menjadi Rp16.290 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.253 per dolar AS.
Keputusan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan (BI rate) menjadi 5,5% akan disambut positif sektor perbankan dan sektor riil.
Kami perkirakan FFR akan turun dua kali yaitu sekitar bulan September sekali dan di bulan Desember
Menurutnya, perbankan juga perlu menyesuaikan struktur biaya dana, termasuk dana pihak ketiga dan bunga kredit, agar penyaluran kredit semakin efektif.
DALAM Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Selasa-Rabu, 20-21 Mei 2025 memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,5%.
Keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang menetapkan BI Rate di level 5,75% alias dipertahankan merupakan keputusan yang tepat, antisipatif
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved