Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
BANK Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 5,75% untuk menjaga inflasi tetap berada pada target sasaran dan mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah hingga mendukung pertumbuhan ekonomi.
Merespon hal itu, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CoRE), Mohammad Faisal mengatakan bahwa BI mempertahankan BI Rate dengan melihat dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor domestik.
"Di mana kalau melihat eksternal memang ada tekanan eksternal yang bakal mempengaruhi atau yang membuat rupiah lebih volatile," kata Faisal saat dihubungi, Rabu (23/4).
Tapi di sisi lain, Faisal menyebut adanya pertimbangan domestik. Apabila suku bunga dinaikkan, ia menilai hal itu akan semakin memberikan tekanan terhadap ekonomi domestik yang sekarang sudah ada tekanan yang sangat besar sehingga dikhawatirkan malah lebih memperlambat pertumbuhan ekonomi.
"Jadi suku bunga tidak dinaikkan tapi juga tidak diturunkan tetapi dipertahankan. Karena kalau diturunkan akan mempengaruhi nilai tukar rupiah nantinya," ungkapnya.
Di samping itu, merespon terkait hengkangnya proyek investasi asing dari dalam negeri, khususnya investasi baterai listrik electric vehicle (EV) yang baru terjadi beberapa waktu lalu, Faisal menyebut pemerintah perlu konsisten dalam membuat sebuah kebijakan.
"Saat ini kan sebetulnya kebijakannya belum terlalu terkait antara hilirisasi di nikelnya dengan industri EV-nya, dari sisi kebijakannya. Sehingga pemerintah perlu memperbaiki dari sisi itu kalau memang ingin meneruskan memprioritaskan pembangunan industri EV dan adopsi industri EV di Indonesia," tegasnya.
Dari segi insentif, ia menyarankan adanya penambahan insentif untuk investor dan juga mungkin mengevaluasi insentif yang sudah diberlakukan sebelumnya.
"Jadi artinya kebijakan yang kaitannya dengan menciptakan ekosistem termasuk infrastruktur pendukung seperti charging station dan lain-lain ini juga harus didorong, ditingkatkan untuk mendorong adopsi atau pembelian perluasan market EV di tanah air, meningkatkan keyakinan konsumen yang akan membeli EV di Indonesia, terutama kelas menengah, yang mereka tentu saja akan memperhatikan dari sisi keamanan dan juga konfidensi dalam penggunaan," pungkasnya. (H-3)
Presiden Prabowo Subianto dalam pidato RAPBN 2026 mengasumsikan perkiraan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS mencapai Rp16.500 pada tahun 2026
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi, menyampaikan pada hari ini, Kamis (14/8), rupiah dibuka menguat tajam sebesar 102 poin ke level Rp16.100 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 1 poin atau 0,01% menjadi Rp16.391 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.390 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 31 poin atau 0,19% menjadi Rp16.370 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.401 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Senin 4 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 104 poin atau 0,63% menjadi Rp16.409 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.513 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 23 poin atau 0,14% menjadi Rp16.428 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.405 per dolar AS.
Pengamat Celios, Nailul Huda, memprediksi BI akan mempertahankan BI Rate, seiring keputusan The Fed dan kondisi ekonomi yang tidak mendukung perubahan suku bunga.
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan pihaknya melihat ruang untuk melanjutkan penurunan suku bunga acuan (BI Rate) guna mendorong pertumbuhan kredit.
Pemangkasan suku bunga acuan BI dari 5,5% menjadi 5,25% pada Juli 2025 adalah langkah tepat untuk menggerakkan konsumsi domestik dan investasi.
Inflasi pada Juni 2025 tercatat sebesar 1,87% (yoy), naik dari 1,60% pada Mei 2025, namun masih berada dalam target Bank Indonesia sebesar 1,5%–3,5%.
DIREKTUR Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menyatakan penurunan suku bunga the Fed, merupakan kebijakan yang ditunggu oleh pelaku usaha global.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved