Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENGAMAT perbankan dan praktisi sistem pembayaran Arianto Muditomo berpandangan, keputusan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 5,75% pada Maret 2025, untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Keputusan tersebut, ungkapnya, didorong oleh ketidakpastian global yang masih tinggi, termasuk ketegangan perdagangan internasional dan tekanan terhadap nilai tukar rupiah.
"Dengan mempertahankan suku bunga acuan, implikasinya stabilitas nilai tukar rupiah akan tetap terjaga," ujar Arianto kepada Media Indonesia, Rabu (19/3).
Meskipun terdapat ekspektasi penurunan suku bunga acuan di masa mendatang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, Arianto menyebut sikap BI saat ini fokus pada stabilitas nilai tukar rupiah. Pasalnya, tekanan terhadap rupiah telah terlihat melemah sejak awal tahun.
"Hal tersebut menjadi pertimbangan utama bagi BI untuk mempertahankan suku bunga acuan saat ini," imbuhnya.
Di satu sisi, dengan tidak adanya penurunan BI Rate, dapat memperlambat pertumbuhan penyaluran kredit, terutama di sektor konsumsi dan investasi, yang bergantung pada suku bunga lebih rendah untuk ekspansi.
Terpisah, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga 18 Maret 2025, menguat sebesar 0,94% point to point (ptp) setelah pada Februari 2025 melemah 1,69% ptp. Hal tersebut, katanya, dipengaruhi berkurangnya aliran masuk modal asing ke saham regional termasuk Indonesia, sejalan dengan ketidakpastian global.
"Tetap stabilnya nilai tukar Rupiah sejalan dengan konsistensi kebijakan stabilisasi Bank Indonesia," tuturnya dalam konferensi pers RDG Maret di Gedung BI, Jakarta, Rabu (19/3).
Ke depan, nilai tukar rupiah diperkirakan stabil didukung komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik.
Perry mengatakan seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan BI, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro market melalui optimalisasi instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI). Hal ini untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. (H-3)
Oleh sebab itu, Setyo menegaskan tidak ada kendala bagi KPK untuk memanggil Gubernur BI sebagai saksi kasus tersebut.
KEPALA Pusat Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Rizal Taufikurahman mengungkapkan rumah tangga Indonesia semakin tertekan.
Pada Mei 2025, kondisi pendapatan konsumen tergerus. Sementara itu, proporsi pembayaran cicilan atau utang justru mengalami peningkatan.
Penyidik KPK sedang menyelidiki aliran dana tahunan Bank Indonesia (BI) terkait kasus dana tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR Bank Indonesia
Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2025 sebesar US$152,5 miliar atau setara Rp2.482,5 triliun.
Program Herbi kali ini difokuskan untuk membantu warga yang terdampak bencana alam.
Keputusan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan (BI rate) menjadi 5,5% akan disambut positif sektor perbankan dan sektor riil.
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Menurutnya, perbankan juga perlu menyesuaikan struktur biaya dana, termasuk dana pihak ketiga dan bunga kredit, agar penyaluran kredit semakin efektif.
DALAM Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Selasa-Rabu, 20-21 Mei 2025 memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,5%.
Bulan ini, Mei 2025, jadi waktu yang tepat bagi Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan (BI Rate). Pasalnya, nilai tukar rupiah mulai stabil.
Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) pada Rabu (7/5) waktu setempat, memutuskan mempertahankan suku bunga acuan (fed fund rate/FFR) tetap di level 4,25-4,50%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved