Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan pembekuan sementara perdagangan alias trading halt sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS), Selasa (18/3), selama 30 menit hingga pukul 11:49:31. Keputusan tersebut diambil setelah anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG). Pada pukul 11:57 WIB, IHSG tercatat koreksi 6,52% ke level 6.050,02.
"Pembekuan sementara perdagangan di BEI dipicu penurunan IHSG hari ini yang mencapai 5%," ujar Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan resmi.
Keputusan pembekuan sementara perdagangan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat. Kautsar menambahkan perdagangan saham akan dilanjutkan pukul 11:49:31 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan.
Dalam keterangan terpisah, tim research Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyampaikan selama tiga hari terakhir IHSG secara akumulasi mengalami pelemahan hampir 3%. Akumulasi arus modal asing keluar atau net outflow asing dalam tiga hari mencapai Rp3,5 triliun
Pasar saham di dalam negeri akan menunggu hasil rapat kebijakan moneter, baik di dalam negeri maupun di Amerika Serikat (AS), di mana kedua bank sentral, BI dan the Fed akan menyelenggarakannya di hari yang sama yaitu tanggal 18 dan 19 Maret pekan ini.
"Kami berharap akan ada respon positif dari pasar jika BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga, meski the Fed kemungkinan besar masih akan tetap menahan FFR di 4,5%," tulis tim research Mirae Asset Sekuritas Indonesia.
Pada Senin (17/3), Dow Jones dan S&P500 tercatat menguat masing-masing sebesar 0,9% dan 0,7% menjadi 41.841,6 dan 5.675,1. Kekhawatiran pasar di AS terhadap kemungkinan terjadinya resesi mereda, setelah data penjualan ritel pada bulan Februari meningkat 0,2% MoM. Namun demikian, volatilitas pasar saham AS masih akan tetap tinggi karena kebijakan Presiden AS Donald Trump yang selalu berubah dengan cepat. (E-3)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat sejarah dengan menembus level psikologis 8.000 pada perdagangan Jumat (15/8).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat pada Jumat (15/8), di jelang pembacaan nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2026.
INDEKS harga saham gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada penutupan perdagangan Rabu, 14 Agustus 2025. IHSG naik hingga mendekati level psikologis 8.000.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 14 Agustus 2025, dibuka menguat 29,63 poin atau 0,38% ke posisi 7.922,54.
Tren positif indeks harga saham gabungan (IHSG) berlanjut dengan melonjak 2,4% ke level 7.792 pada penutupan perdagangan Selasa (12/8).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 13 Agustus 2025, dibuka menguat 54,39 poin atau 0,70% ke posisi 7.846,09.
Ada enam indikator yang menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ambruk lebih dari 6% pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (18/3).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi hingga 6,12% ke level 6.076. Akibatnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan alias trading halt sistem perdagangan.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah membekukan sementara perdagangan atau trading halt sistem perdagangan akibat penurunan IHSG yang lebih dari 5%.
Pengamat menyebut terpuruknya IHSG akibat sikap investor yang masih hati-hati menunggu keputusan tarif perdagangan terbaru oleh Amerika Serikat atau tarif dagang AS.
Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengungkapkan sepanjang Februari ini, tekanan terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) cenderung meningkat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved