Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengungkapkan akibat aksi premanisme dari organisasi kemasyarakatan (ormas) membuat investor enggan menanamkan modal di Indonesia.
Ia mengaku menangkap banyak keluhan dan keresahan dari para pelaku usaha atas ulah oknum ormas. Katanya, modusnya bermacam-macam dari mulai pungutan liar, uang keamanan, jatah proyek, dan lainnya.
Hal-hal tersebut membuat investor tidak nyaman berinvestasi di Indonesia.
"Sehingga, investasi yang masuk ke Indonesia hilang karena ketidakpastian berusaha," ujar Shinta kepada Media Indonesia, Senin (17/3).
Ulah oknum ormas yang meresahkan, katanya, juga menyebabkan gangguan keamanan dan menghambat operasional suatu industri. Gangguan yang muncul akibat tindakan semacam ini dapat memicu peningkatan biaya berusaha karena ketidakpastian dalam berbisnis. Investor pun dirugikan.
"Hitungan kerugian terbesar dari tambahan biaya yang harus dikeluarkan oleh para pelaku usaha," ucapnya.
Ketua Umum Apindo itu menegaskan jika kondisi tersebut dibiarkan, kondisi ini berpotensi menurunkan daya saing Indonesia sebagai tujuan investasi. Ia mendorong pemerintah untuk mengambil langkah tegas dalam mengatasi masalah ini, termasuk dengan menertibkan gangguan yang dapat membuat investor lari dari Indonesia.
Menurutnya, diperlukan sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, serta pemangku kepentingan industri untuk memastikan adanya kepastian hukum dan rasa aman bagi dunia usaha.
Apindo juga mendorong adanya dialog yang lebih intensif antara pemerintah dan sektor industri untuk mencari solusi terbaik demi menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif di Indonesia.
"Kami percaya, ketika iklim investasi ini diperbaiki, hambatan dan biaya berbisnis di Indonesia dapat diturunkan, maka lapangan pekerjaan dapat meningkat," pungkas Shinta. (H-4)
Tindakan yang dilakukan oleh Satpol PP tidak memiliki asas kebermanfaatan dan hanya membuat gaduh.
Selama 11 hari Operasi Berantas Jaya 2025 di wilayah Jadetabek, polisi menangkap 2.406 orang terkait aksi premanisme.
SEBANYAK 13 ribu pecalang dari 1.500 desa Aladat seluruh Bali berkumpul di Lapangan Renon Denpasar, Sabtu (17/5).
Tim Saber Pungli diturunkan dan berhasil mengamankan puluhan orang yang diduga preman karena diduga telah mengganggu aktivitas perekonomian di Pasar Sandang Jatibarang.
Selain membongkar posko ormas di Pasar Induk, petugas gabungan itu juga menyisir preman berkedok ormas yang diduga masih berada di dalam area pasar.
Para pedagang yang berjualan di depan akses utama pasar menduga uang sewa lapak yang diberikan itu hanya masuk ke kantong ormas
SOSIOLOG Universitas Nasional (Unas) Nia Elvina mengatakan pemerintah perlu mengevaluasi kembali keberadaan organisasi masyarakat (ormas) yang ada saat ini.
POLDA Metro Jaya menangkap sejumlah anggota organisasi masyarakat (ormas) yang melakukan aksi premanisme. Polisi akan mendalami aliran dana dari aksi premanisme tersebut.
Tugas-tugas tersebut hanya dapat dilakukan oleh aparat penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan, dan lembaga peradilan.
Ali menerangkan, jerat hukum di Tanah Air terhadap aksi premanisme, khususnya terkait penganiayaan yang dilakukan oleh sekelompok orang, diatur dalam Pasal 170 KUHP.
Sejak operasi kewilayahan pemberantasan premanisme serentak digelar pada 1 Mei 2025, total 3.326 kasus premanisme telah dituntaskan.
Ketika ada oknum anggota ormas yang melakukan tindak pidana premanisme, kepolisian tak boleh takut bertindak dan memberantasnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved