Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
SINGLE Stock Futures (SSF) telah hadir mewarnai variasi instrumen pasar modal selama lebih dari enam bulan sejak ditransaksikan pertama kali pada Juli 2024 lalu. Meskipun masih relatif baru, produk derivatif dari Bursa Efek Indonesia (BEI) ini menunjukkan tren aktivitas perdagangan yang meningkat setiap bulannya.
“Pada periode Juli–Desember 2024, tercatat rata-rata peningkatan aktivitas perdagangan setiap bulannya lebih dari 50%, dengan total volume perdagangan mencapai 1.797 kontrak dan seri SSF dari saham BBRI dan BBCA tercatat sebagai yang paling aktif diperdagangkan,” ujar Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy dalam keterangan tertulis, Senin (6/1).
Sebagai produk derivatif, SSF, ungkap Irvan, memberikan opsi diversifikasi instrumen investasi yang memungkinkan investor menjalankan berbagai strategi, seperti lindung nilai maupun optimalisasi keuntungan melalui leverage.
Dengan modal lebih kecil dibandingkan membeli saham langsung, SSF juga meningkatkan aksesibilitas bagi investor ritel, sehingga lebih banyak masyarakat dapat berpartisipasi di pasar modal.
“Kami percaya, SSF akan menciptakan ekosistem perdagangan yang lebih dinamis, efisien, dan inklusif, sekaligus memperkuat daya saing pasar modal Indonesia di tingkat regional maupun global,” tegas Irvan.
Di samping itu, lanjut Irvan, untuk memastikan likuiditas dan transparansi perdagangan SSF, Bursa telah menerapkan beberapa langkah strategis. Di antaranya, bekerja sama dengan Anggota Bursa Derivatif untuk mengedukasi investor dan meningkatkan partisipasi pasar, memantau aktivitas perdagangan untuk memastikan likuiditas yang memadai, termasuk menambah kehadiran liquidity provider yang berperan menjaga ketersediaan harga bid dan offer secara konsisten.
“Dengan langkah-langkah ini, diharapkan SSF akan terus menjadi instrumen yang menarik dan memberikan nilai tambah bagi investor di pasar modal Indonesia,” kata Irvan.
Irvan juga turut menginformasikan, bagi investor yang ingin memanfaatkan SSF, dapat mulai bertransaksi dengan membuka Sub Rekening Efek Derivatif melalui Anggota Bursa yang telah terdaftar sebagai Anggota Bursa Derivatif.
Adapun, saat ini terdapat tiga Anggota Bursa Derivatif, yaitu Binaartha Sekuritas, Phintraco Sekuritas, dan Ajaib Sekuritas.
Investor dapat langsung menghubungi salah satu dari ketiga Anggota Bursa tersebut untuk informasi lebih lanjut mengenai langkah-langkah menjadi investor derivatif di BEI.
Kendati demikian, Irvan mengingatkan SSF memiliki risiko yang perlu diperhatikan, seperti fluktuasi harga saham acuan dan risiko leverage yang dapat memperbesar potensi keuntungan maupun kerugian.
Untuk memitigasi risiko tersebut, investor disarankan untuk memahami mekanisme SSF dan menerapkan strategi yang sesuai dengan profil risiko, seperti menggunakan SSF untuk hedging.
“BEI juga menyediakan sarana edukasi dan pelatihan yang dapat dipelajari oleh investor, serta kami juga mendorong investor berkonsultasi dengan Anggota Bursa Derivatif agar dapat memanfaatkan SSF secara bijak dan optimal.” pungkasnya. (Z-1)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa per Mei 2025, jumlah investor saham di Indonesia telah mencapai rekor tertinggi, yakni 7.001.268 SID.
BNI mengumumkan rencana penerbitan obligasi berlandaskan keberlanjutan (Sustainability Bond) Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025, dengan nilai maksimal Rp5 triliun.
Salah satu aspek yang menjadi peranan penting dari pertumbuhan ekonomi saat ini adalah masuknya investasi langsung atau yang disebut dengan Foreign Direct Investment (FDI).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Senin 2 Juni 2025, dibuka melemah 41,33 poin atau 0,58% ke posisi 7.134,49.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan sebesar 0,53% dalam sepekan terakhir dengan ditutup di level 7.175,819.
Single Stock Futures juga memungkinkan investor untuk memperoleh keuntungan baik saat harga saham naik maupun turun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved