Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KETUA Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menegaskan kinerja pasar modal masih menjadi penopang stabilitas perekonomian nasional.
Di tengah gejolak global seperti tekanan di pasar keuangan dunia dan ketegangan geopolitik, pasar modal Indonesia masih menunjukkan capaian positif.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pernah menyentuh level tertinggi pada 14 Maret 2024 di level 7.433 poin, serta nilai kapitalisasi pasar yang menembus Rp12.469 triliun pada 28 Mei 2024. Hal ini disampaikan Mahendra dalam acara peringatan 47 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia, Jakarta, Senin (12/8).
Baca juga : IHSG Berpotensi Koreksi Setelah Dibuka Melemah
Mahendra menerangkan penghimpunan dana di pasar modal Indonesia menorehkan tren positif dengan nilai penawaran umum saat ini sebesar Rp130 triliun dan terdapat 28 emiten baru yang mendaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain itu, terdapat lebih dari 100 perusahaan yang masih berada dalam pipeline penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan nilai indikatif mencapai lebih dari Rp 33 triliun.
"Ini menunjukkan bahwa minat dan peluang dari pasar modal sebagai salah satu upaya penghimpunan dana bagi korporasi di Indonesia makin menjadi andalan," tegasnya.
Kinerja pasar modal yang baik juga terlihat dari jumlah investor yang terus meningkat. Sejak diwajibkannya pembukaan single investor identification (SID) atau nomor tunggal identitas investor pasar modal Indonesia pada 2012, total investor mencapai 13,45 juta per Agustus 2024. Jumlah ini meningkat lebih dari 10% dibanding akhir 2023. Dengan capaian positif tersebut, diharapkan lebih banyak masyarakat yang terlibat menjadi investor.
Baca juga : IHSG Lanjutkan Tren Positif Pagi Ini
"Dan bisa merasakan manfaat pasar modal yang lebih besar lagi," kata Ketua Dewan Komisioner OJK itu.
Generasi Muda Melek Investasi
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menambahkan, setengah jumlah investor pasar modal Indonesia merupakan generasi Z atau dikenal Gen Z. Investor dengan umur di bawah 30 tahun memiliki proporsi sebesar 55,38% dengan aset Rp 50,75 triliun.
Baca juga : IHSG Ditutup di Zona Hijau
Lalu, mereka yang berada di usia 31-40 tahun mempunyai proporsi 24,09% dengan Rp 119,13 triliun, 11,86% investor berusia 41-50 tahun dengan aset Rp183 triliun, sebanyak 5,69% merupakan investor berusia 51-60 tahun dengan aset sebanyak Rp269,73 triliun, dan 2,98% investor beusia di atas 60 tahun dengan aset paling besar mencapai Rp887,66 triliun.
"Demografi investor memang yang mendominasi adalah mereka berusia 40 tahun ke bawah yang mencapai 79%," ungkap Inarno.
Untuk sebaran investor masih didominasi domestik dengan mayoritas berasal dari pulau Jawa dengan porsi 67,47%, investor dari Sumatra sebanyak 16,64%, dari Sulawesi 5,50%, dari Kalimantan sebesar 5,31%, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur sebanyak 3,77%, dari Maluku dan Papua hanya 1,31%.
Baca juga : IHSG Ditutup Menguat Tipis belum Mampu Tembus 7.300
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Samsul Hidayat mengungkapkan berkiprah selama 47 tahun, pasar modal Indonesia terus menunjukkan capaian apik terhadap pertumbuhan ekonomi. Sampai dengan 9 Agustus 2024, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mencapai Rp11,8 triliun. Data tersebut diikuti dengan volume transaksi harian di angka 17,9 miliar saham dan frekuensi transaksi harian mencapai 1,1 juta kali transaksi. Pada periode yang sama, pergerakan IHSG ditutup pada level 7.256,996.
"Di tengah tantangan global, pasar modal Indonesia tetap menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan yang signifikan," ujar Samsul.
Untuk nilai kapitalisasi pasar yang tercatat mencapai Rp12.302 triliun per Agustus 2024. Jumlah tersebut melonjak dibandingkan akhir tahun 2022 yang sebesar Rp9.499 triliun.
Khusus untuk investor saham, BEI mencatat ada peningkatan lebih dari 600 ribu investor saham menjadi 5,9 juta investor saham per 9 Agustus 2024. Sejalan dengan peningkatan kapitalisasi pasar modal Indonesia, jumlah investor dan emiten diharapkan terus bertambah.
"Peningkatan jumlah perusahaan tercatat menjadi 935 emiten, diikuti peningkatan kapitalisasi pasar yang bernilai Rp12.300 triliun. Ini diharapkan dapat terus meningkat seiring pertumbuhan performance emiten dan jumlah investor," imbuhnya. (J-3)
Pasar global di luar ekspektasi merespons ancaman tarif terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan cukup tenang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025, dibuka menguat ke level 6865.
IHSG dibuka menguat 21,09 poin atau 0,31% di level 6.899,14, sementara indeks LQ45 juga turut naik sebesar 2,84 poin atau 0,37% ke posisi 768,43.
IHSG naik 27,52 poin atau 0,40% ke level 6.908,76. Sementara itu, indeks LQ45 yang memuat saham-saham berkapitalisasi besar juga terapresiasi 0,46% ke posisi 769,78.
IHSG dibuka melemah 18,94 poin atau 0,27% ke level 6.896,42. Sementara itu, indeks LQ45 juga mengalami penurunan 0,54% ke posisi 766,40.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
MENTERI Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman meluncurkan Program RISE To IPO sebagai solusi pembiayaan alternatif bagi usaha menengah.
Merujuk data Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek SMIL pada Mei, investor pemegang saham SMIL naik hingga 3.217 menjadi 9.027 investor dari bulan sebelumnya hanya 5.810 investor.
KINERJA pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan atau pada Senin-Jumat, 16–20 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa per Mei 2025, jumlah investor saham di Indonesia telah mencapai rekor tertinggi, yakni 7.001.268 SID.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved