Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BARU dua pekan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) langsung menepati janjinya untuk menjaga transparansi dan menunjukkan kinerja yang solid. Emiten alat kesehatan diagnostik ini mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 26,7% menjadi Rp78,3 miliar pada semester I 2025.
Tak hanya itu, CHEK juga membukukan laba bersih Rp5,26 miliar dalam periode yang sama. Laporan keuangan yang dirilis menunjukkan arah bisnis yang jelas: pertumbuhan sehat, efisiensi biaya, dan upaya membangun profitabilitas jangka panjang.
“Laporan keuangan semester I 2025 ini memperkuat fondasi kami untuk terus bertumbuh sebagai perusahaan terbuka. Ini membuktikan kesiapan Diastika Biotekindo untuk menghadirkan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para pemegang saham dan stakeholder,” ujar F.X Yoshua R, Direktur Utama PT Diastika Biotekindo Tbk dalam keterangan yang diterima, Kamis (31/7).
IPO yang baru saja dilaksanakan menjadi langkah strategis untuk memperkuat modal kerja, memperluas distribusi nasional, serta mengembangkan lini produk diagnostik unggulan. Seiring dengan penguatan efisiensi biaya dan peningkatan layanan purnajual yang mulai menciptakan pendapatan berulang (recurring income).
“Dengan transparansi ini, kami ingin membangun kepercayaan jangka panjang dan membuka pintu bagi lebih banyak investor untuk menjadi bagian dari transformasi industri alat kesehatan nasional” ujar F.X Yoshua.
Komitmen Transparansi Jangka Panjang, CHEK mengirim pesan penting kepada investor, bahwa pertumbuhan bukan hanya direncanakan, tapi benar-benar dijalankan. “Capaian ini menjadi sinyal awal yang kuat bahwa fundamental bisnis kami terus menguat pasca IPO. Kami berkomitmen untuk memberikan hasil yang berkelanjutan bagi seluruh pemegang saham ujar F.X Yoshua R, Direktur Utama PT Diastika Biotekindo Tbk.
Perseroan akan terus memperkuat posisinya sebagai penyedia alat kesehatan diagnostik yang andal, dengan fokus pada inovasi produk dan peningkatan jangkauan distribusi ke berbagai wilayah di Indonesia. Perseroan berkomitmen untuk terus mendorong inovasi di sektor alat kesehatan diagnostik dan memperluas akses layanan diagnostik yang cepat, akurat, dan terjangkau di seluruh Indonesia.
“Transparansi bagi kami bukan soal kewajiban, tapi strategi dengan ekspansi produk Alat Kesehatan Diagnostik Dalam Negeri sebagai penguatan kapasitas manufaktur alat kesehatan dalam negeri untuk memperkuat ekosistem alat kesehatan nasional dan memberikan solusi diagnostik yang lebih terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat lewat program pemerintah (tender) yang saat ini masih berproses, kami bisa tumbuh bersama investor dan efektivitas strategi kami dalam mengoptimalkan pendapatan dan efisiensi operasional, di tengah permintaan yang terus tumbuh terhadap solusi diagnostik di Indonesia,” ujar F.X Yoshua R, Direktur Utama PT Diastika Biotekindo Tbk.
Di sektor alat kesehatan diagnostik, efisiensi dan kecepatan distribusi menjadi kunci. Kinerja keuangan yang membaik dapat menguatkan narasi bahwa CHEK adalah market-driven dan scalable dengan terbukti tumbuh positif pasca IPO, dengan arah bisnis yang jelas dan terukur. Manajemen terbukti mampu menjaga efisiensi dan ekspansi secara bersama dalam waktu kurang dari 6 bulan pasca IPO. (P-4)
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja positif pada perdagangan saham selama sepekan pada periode 14–18 Juli 2025.
MENTERI Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman meluncurkan Program RISE To IPO sebagai solusi pembiayaan alternatif bagi usaha menengah.
Merujuk data Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek SMIL pada Mei, investor pemegang saham SMIL naik hingga 3.217 menjadi 9.027 investor dari bulan sebelumnya hanya 5.810 investor.
KINERJA pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan atau pada Senin-Jumat, 16–20 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (10/7).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
PAM Jaya mampu melakukan penawaran saham perdana saat cakupan layanan 85%. Mengingat, dari capaian tersebut, BUMD pengelola air bersih dan air minum tersebut sudah memiliki 2,5 juta pelanggan.
Dukungan tersebut sejalan dengan pandangan AHY mengenai perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, terutama di kalangan pemuda.
Dia mengatakan, keputusan penting lainnya terkait transformasi yang melibatkan partisipasi publik melalui Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved