Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DI tengah fluktuasi saham yang cenderung mengalami koreksi setelah sempat menyentuh level tertingginya, manajemen PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) menyampaikan perseroan akan melakukan aksi korporasi dalam tiga bulan ke depan.
Merujuk data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), saham SMIL menyentuh level tertinggi 550 pada 24 April 2025, dan terus mengalami koreksi hingga kini kembali ke level awal tahun.
Merujuk data Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek SMIL pada Mei, investor pemegang saham SMIL naik hingga 3.217 menjadi 9.027 investor dari bulan sebelumnya hanya 5.810 investor.
Perseroan juga baru saja meraih restu untuk pembagian dividen sebesar Rp32,30 miliar atau Rp3,69 per lembar saham. Untuk tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada esok hari, Kamis (26/6), tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi 20 Juni 2025. Adapun untuk tanggal cum dan ex dividen di pasar tunai pada 1 dan 2 Juli, dan tanggal pembayaran dividen pada 10 Juli 2025.
Direktur Utama dan Pengendali SMIL. Hadi Suhermin menyatakan perseroan akan melakukan aksi korporasi buyback saham dengan anggaran mencapai Rp20 miliar.
"Aksi buyback saham dilakukan karena harga saham perseroan saat ini tidak mencerminkan kondisi sesungguhnya," kata Hadi dalam keterangannya, Rabu (25/6).
Ia menerangkan dasar lainnya yang menjadi pertimbangan perseroan melakukan aksi korporasi buyback saham adalah secara keuangan manajemen menilai PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) memiliki cash flow kuat dan kinerja sangat baik pada tahun lalu dan prospek kinerja yang juga sangat baik pada tahun-tahun yang akan datang.(H-2)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan sebanyak 36 emiten telah menyampaikan rencana relaksasi kebijakan buyback saham tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Buyback dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lama 12 (dua belas) bulan setelah tanggal RUPST.
Buyback dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lama 12 (dua belas) bulan setelah tanggal RUPST.
Pada RUPST kali ini, BRI menyetujui untuk membagikan dividen sebesar-besarnya Rp51,73 triliun. BRI juga akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham sekitar Rp3 triliun.
Aksi buyback saham oleh perusahaan dapat menahan kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (lHSG), namun masih sulit untuk mendongkrak IHSG ke posisi seperti pada awal tahun 2025.
KINERJA pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan atau pada Senin-Jumat, 16–20 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa per Mei 2025, jumlah investor saham di Indonesia telah mencapai rekor tertinggi, yakni 7.001.268 SID.
BNI mengumumkan rencana penerbitan obligasi berlandaskan keberlanjutan (Sustainability Bond) Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025, dengan nilai maksimal Rp5 triliun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved