Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Bursa Saham RI Cerah, IHSG Menguat 3,75 Persen Sepekan

Insi Nantika Jelita
19/7/2025 10:53
Bursa Saham RI Cerah, IHSG Menguat 3,75 Persen Sepekan
Ilustrasi(Antara)

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja positif pada perdagangan saham selama sepekan pada periode 14–18 Juli 2025. Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami kenaikan sebesar 3,75% selama sepekan terakhir.

"IHSG ditutup pada level 7.311,915, naik dari posisi pekan sebelumnya di 7.047,438," ujar Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan resmi, Sabtu (19/7).

Ia menyampaikan penguatan IHSG turut diikuti oleh indikator pasar lainnya. Kapitalisasi pasar BEI tercatat meningkat 5,44% menjadi Rp13.079 triliun dari pekan sebelumnya Rp12.404 triliun.

Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian yang melonjak 49,98% menjadi Rp16,62 triliun dari Rp11,08 triliun pada pekan sebelumnya. Selain itu, frekuensi transaksi harian juga tumbuh 47,22% menjadi 1,69 juta kali transaksi, naik dari 1,14 juta transaksi.

"Dari sisi volume, rata-rata volume transaksi harian tercatat naik 28,16%, dari 20,09 miliar lembar saham menjadi 25,75 miliar lembar saham," jelas Kautsar

Sementara itu, aktivitas investor asing juga tercatat aktif. Pada Jumat (18/7), asing membukukan nilai beli bersih (net sell) sebesar Rp277,31 miliar. Namun, secara kumulatif sepanjang tahun 2025, investor asing masih mencatatkan net sell sebesar Rp59,50 triliun.

Reli IHSG

Terpisah, Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto menilai reli IHSG masih berlanjut seiring dengan arus masuk asing. Pada penutupan perdagangan Jumat (18/7), IHSG menguat 1,3% ke level 7.287.

"Hal ini didukung oleh arus masuk asing bersih sebesar Rp640,3 miliar," ungkapnya dalam keterangannya kemarin.

Namun di sisi lain, nilai tukar rupiah tertekan terhadap dolar AS. Rupiah ditutup melemah di level Rp16.331 per dolar AS, seiring dengan penguatan Indeks Dolar AS (DXY) yang menyentuh 98,69, level tertinggi dalam hampir satu bulan terakhir.

"Kondisi ini mencerminkan permintaan global yang tetap tinggi terhadap mata uang dolar AS," kata Rully

Dari sisi aliran modal, pasar saham Indonesia mencatat tekanan arus keluar asing sebesar Rp6,2 triliun sepanjang Juli 2025. Sebaliknya, pasar obligasi pemerintah masih menjadi tujuan utama investor asing, dengan total inflow mencapai Rp14,4 triliun hingga pertengahan bulan ini.

Rully menilai perbedaan arah aliran dana ini menyoroti kontrasnya sentimen investor terhadap aset domestik. Kenaikan DXY yang dipicu oleh faktor teknikal jangka pendek dan pergeseran selera risiko global menjadi pemicu volatilitas pasar. Ke depan, pasar masih akan mencermati data ekonomi Amerika Serikat yang berpotensi memengaruhi kebijakan suku bunga Federal Reserve.

Dengan tingginya sensitivitas terhadap faktor eksternal, Rully memperkirakan nilai rupiah dan harga aset domestik diperkirakan akan tetap fluktuatif dalam waktu dekat, mengikuti dinamika pasar global dan keputusan kebijakan moneter AS. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya