Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani menyebut bahwa beberapa sektor seperti ritel, akomodasi, makanan dan minuman, mobilitas masyarakat, dan pariwisata diprediksikan dapat mengalami kenaikan di kuartal IV karena momentum liburan Natal dan tahun baru (Nataru). Meski demikian, Shinta mengingatkan agar pelaku usaha perlu mengantisipasi adanya setback akibat kebijakan pemerintah yang membatasi anggaran perjalanan dinas sebesar 50%.
"Namun, secara keseluruhan, momentum libur Nataru ini kami harapkan dapat mendongkrak penjualan di sebagian besar sektor yang hingga saat ini masih menghadapi tekanan akibat daya beli masyarakat yang belum pulih sepenuhnya," ujar Shinta saat dihubungi, Rabu (1/1).
Untuk 2025, Shinta menerangkan bahwa Apindo memproyeksikan akan tetap menjadi tahun penuh tantangan sekaligus peluang bagi dunia usaha. Namun demikian, ia pun menyambut baik keputusan pemerintah yang membatasi penerapan tarif PPN 12% hanya pada barang dan jasa yang dikategorikan mewah.
"Kebijakan ini dipandang dapat mengurangi tekanan terhadap konsumsi masyarakat. Meskipun demikian, pelaku usaha masih akan menghadapi tekanan dari faktor biaya operasional, termasuk kenaikan UMP sebesar 6,5%, yang dapat memengaruhi struktur biaya dan daya saing produk, terutama di sektor padat karya," ungkapnya.
Shinta berharap bahwa faktor musiman seperti momentum Imlek, Ramadan, dan Lebaran di kuartal pertama 2025 diharapkan menjadi pendorong konsumsi domestik, khususnya di sektor makanan dan minuman, ritel, serta transportasi. Sektor pariwisata juga diproyeksikan akan mengalami peningkatan seiring dengan momentum ini. "Namun, sektor padat karya seperti tekstil dan alas kaki kemungkinan masih menghadapi tekanan struktural, terutama dari sisi persaingan pasar ekspor, impor ilegal, dan kebutuhan untuk beradaptasi dengan biaya tenaga kerja yang meningkat," cetusnya.
Pemerintah, lanjutnya, diharapkan terus memberikan stimulus yang tepat sasaran, seperti insentif fiskal, program pelatihan tenaga kerja untuk meningkatkan produktivitas, serta penyederhanaan regulasi yang mendukung efisiensi operasional dunia usaha.
"Dengan berbagai langkah ini, kita harapkan penjualan di tahun 2025 dapat menunjukkan perbaikan signifikan, didorong oleh peningkatan daya beli dan optimisme pasar domestik," pungkasnya. (Fal/M-3)
Industri pariwisata Bali mulai bergeser ke arah keberlanjutan, menghadirkan tren baru eco-travel yang menekankan harmoni antara alam, budaya, dan wisata.
Taiwan mengincar potensi wisatawan dari kalangan generasi muda Indonesia.
Pada 18-25 Agustus, rombongan perwakilan pariwisata Taiwan akan berkunjung ke Bandung dan Jakarta untuk mempromosikan daya tarik baru pariwisata Taiwan.
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menyepakati langkah strategis untuk mempercepat pengembangan Belitung sebagai destinasi pariwisata internasional
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyebut Festival Pacu Jalur sebagai ikon keberhasilan wisata Tanah Air yang dikenal oleh dunia.
Provinsi Banten resmi menjadi Destinasi Wisata Ramah Muslim Indonesia 2025. Tim Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) menilai kesiapan Banten melalui site visit ke berbagai lokasi
Target 30 ribu pengunjung ini juga berkaca pada kesuksesan TMII saat perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) yang bisa mencapai 40 ribu pengunjung.
Jika dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya, realisasi peningkatan konsumsi tersebut terpaut cukup jauh.
Sejak 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 masa natal-tahun baru pukul 06.00 WIB, KAI telah memberangkatkan 3.501.774 penumpang di Pulau Jawa dan Sumatera.
Pertunjukan Tirta Cerita menjadi favorit masyarakat karena menghadirkan aransemen musik, video mapping, dan aksi 300 drone yang membentuk pola-pola menawan.
Kecelakaan lalu lintas itu mengakibatkan korban meninggal dunia 25 orang, luka berat 28 orang, dan luka ringan 293 orang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved