Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Asosiasi Buruh Sebut 7 Ribu Pekerja Kena PHK Sepanjang 2024

Naufal Zuhdi
30/12/2024 19:00
Asosiasi Buruh Sebut 7 Ribu Pekerja Kena PHK Sepanjang 2024
Warga berjalan sepulang bekerja di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (31/10/2024). Kementerian Ketenagakerjaan mencatat 59.764 pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga 24 Oktober 2024.(ANTARA/Muhammad Adimaja)

PRESIDEN Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (Aspirasi) Mirah Sumirat mengungkapkan sekitar 7 ribu orang terkena pemutusan hubungan  kerja (PHK) di beberapa sektor industri, seperti rumah sakit, keamanan, telekomunikasi, jalan tol, ritel, dan perbankan selama 2024.

"Yang pertama, sektor industri rumah sakit. Rumah Sakit Haji Jakarta itu yang di-PHK itu kurang lebih ada sekitar hampir enam ratusan orang karena ada semacam ambil alih kepengelolaan dan kepemilikan juga," ucap Mirah saat dihubungi, Senin (30/12).
 
Di sektor ritel, lanjut Mirah, tercatat 500 pekerja yang ada di sektor tersebut kena PHK selama 2024. Kemudian sektor jasa keamanan, seribu orang terkena PHK.

"Dari sektor telekomunikasi, dari Januari 2014, sekitar hampir tiga ribuan orang. Kemudian dari sektor perbankan, dari 2015 sudah mulai sudah mulai PHK. Jadi mereka memang tiap tahunnya pasti ada yang di-PHK. Lalau dari sisi total, kurang lebih hampir sekitar tujuh ribuan orang kena PHK," jelasnya.

Kemudian di sektor jalan tol, di 2024 ada hampir seribu orang yang terkena PHK karena penggunaan teknologi sistem otomatisasi.

Ia pun mengungkapkan berbagai macam faktor yang menjadi penyebab PHK. Di sektor ritel misalnya, PHK bisa terjadi karena daya beli masyarakat yang melemah di tahun ini.

"Jadi toko banyak yang tutup karena bergesernya perilaku masyarakat Indonesia ke belanja online. Kemudian daya beli rendah karena memang pendapatan masyarakat kita juga rendah ya," bebernya.
 
Mirah menilai penurunan daya beli masyarakat mulai terjadi saat pandemi covid-19 yang melanda pada 2020 lalu. (Fal/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya