Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
INSTITUTE for Development of Economics and Finance (INDEF) mengungkapkan perkembangan positif dalam pembentukan ekosistem hilirisasi tembaga di Indonesia.
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif INDEF Esther Sri Astuti, dalam paparan hasil kajian di Jakarta hari ini.
“Indonesia memiliki posisi strategis dalam peta tembaga global dengan cadangan sekitar 3% dari total dunia. Ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan cadangan tembaga terbesar ke-10 di dunia dan produsen terbesar di Asia Tenggara,” kata Esther.
Menurut kajian INDEF, tren global menuju transisi hijau membuka peluang besar bagi Indonesia.
Konsumsi tembaga global diproyeksikan terus meningkat hingga 2035 dengan rata-rata pertumbuhan 14% sejak 2016, didorong oleh kebutuhan industri kendaraan listrik dan teknologi ramah lingkungan.
Esther menegaskan, hilirisasi tembaga memiliki nilai strategis yang signifikan.
“Peningkatan nilai tambah dari pengolahan bijih tembaga menjadi konsentrat mencapai dua kali lipat, sedangkan untuk produk akhir seperti kabel listrik, nilai tambahnya bisa mencapai 71 kali lipat,” jelasnya.
Dari sisi ekonomi, industri hilir tembaga berpotensi meningkatkan ekspor hingga USD 282 juta, menciptakan 253.583 lapangan kerja, dan berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar USD 34,9 juta.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Tri Winarno menegaskan pentingnya manfaat hilirisasi bagi negara.
“Hilirisasi tembaga harus memberikan dampak positif, seperti peningkatan pendapatan negara, penciptaan lapangan kerja, dan mendorong kemandirian energi,” katanya.
INDEF mencatat bahwa pembentukan ekosistem menjadi kunci keberhasilan hilirisasi tembaga.
“Tanpa ekosistem terintegrasi, sulit mendorong hilirisasi karena keterkaitan antar sektor sangat penting,” ungkap Esther.
Kajian menunjukkan bahwa ekosistem hilirisasi tembaga di Indonesia mulai terbentuk dengan baik, terutama setelah implementasi Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Rantai nilai industri ini melibatkan berbagai aktor, mulai dari produsen hulu hingga pemain hilir, termasuk industri kabel listrik.
“Peran pemerintah melalui kebijakan yang tepat sangat krusial. Dari dasar hukum hingga penguatan ekosistem industri yang fokus pada keberlanjutan dan inovasi teknologi, kebijakan ini membuktikan pentingnya pendekatan state-led development,” tambah Esther.
Sebagai langkah strategis, pemerintah bersama PT Freeport Indonesia (PTFI) membangun smelter baru di Gresik, Jawa Timur.
Smelter ini diresmikan Presiden Joko Widodo pada 23 September 2024 dan menjadi fasilitas pemurnian tembaga single-line terbesar di dunia. Dengan kapasitas pengolahan 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun, smelter ini menghasilkan sekitar 600.000 ton katoda tembaga.
Investasi sebesar Rp58 triliun dalam pembangunan smelter ini tidak hanya meningkatkan kapasitas pengolahan tembaga nasional tetapi juga membuka peluang industrialisasi di Indonesia, khususnya di Gresik.
Smelter ini diperkirakan menyerap sekitar 2.000 tenaga kerja, terdiri dari 1.200 pekerja kontraktor dan 800 karyawan PTFI.
Dirketur Utama Antam Achmad Ardianto berkomitmen membawa perseroan untuk tumbuh sebagai global key player dalam industri pertambangan yang berkelanjutan.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty menyoroti potensi kerusakan terumbu karang akibat lalu lintas tongkang pengangkut nikel.
Pramono menekankan jika berbagai aspek ketahanan di Jakarta dapat terus diberdayakan, hal ini bisa menjadi strategi efektif untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) meningkatkan kerja sama dengan sejumlah universitas di Tiongkok yang memiliki keunggulan program untuk mendukung industri hilirisasi.
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menuding adanya serangan dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) terkait kebijakan hilirisasi yang dijalankan Indonesia.
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu mengapresiasi kolaborasi antara PT Sat Nusapersada dengan Lenovo Indonesia.
Potensi zakat, misalnya, mencapai Rp327 triliun per tahun, tetapi realisasinya masih jauh di bawah angka tersebut.
Indef menegaskan tidak boleh ada rangkap jabatan dalam mengisi kursi pimpinan dalam pengelolaan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).
PERLU ada penguatan tata kelola dan audit rutin dalam pengelolaan BPI Daya Anagata Nusantara (Danantara). Hal tersebut dilakukan sebagai upaya agar Danantara terhindar dari penyimpangan.
KEPALA Pusat Makroekonomi dan Keuangan INDEF, M. Rizal Taufikurahman menilai penurunan impor Indonesia memberikan sinyal perlambatan industri manufaktur.
MENANDAI momen 100 hari kerja Prabowo Subianto, Indef menyoroti masalah fundamental ekonomi, yakni pelemahan daya beli masyarakat dan aktivitas manufaktur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved