Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
KEPERGIAN Kwik Kian Gie meninggalkan duka mendalam sekaligus kekosongan dalam jagat pemikiran ekonomi Indonesia. Ia bukan sekadar ekonom, melainkan sosok langka yang berani bersuara lantang demi menjaga kewarasan kebijakan ekonomi nasional.
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) dan Rektor Universitas Paramadina Didik J. Rachbini, menyebut Kwik sebagai tokoh penting yang selama hidupnya memainkan peran check and balances dalam kebijakan ekonomi Indonesia.
"Kita kehilangan tokoh dan ekonom hebat, yang peranannya besar untuk koreksi dan check and balances bagi kebijakan ekonomi," ujar Didik dalam keterangannya, Selasa (29/7).
Kwik dikenal luas sejak dekade 1980-an sebagai salah satu intelektual ekonomi yang berpengaruh. Ia menyelesaikan pendidikannya di Nederlandse Economische Hogeschool di Rotterdam (sekarang Erasmus University), salah satu universitas ekonomi ternama di dunia. Pemikiran dan kritiknya di media massa kerap menjadi referensi utama publik dan pengambil kebijakan kala itu.
Ketika banyak ekonom berkumpul dalam kekuasaan Orde Baru pada 1990-an, Kwik justru memilih jalur independen. Ia aktif dalam kelompok intelektual Kelompok Ekonomi 30, bersama nama-nama seperti Sjahrir, Rizal Ramli, Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, dan Hendra Esmara. Kelompok itu menjadi oposisi intelektual yang kritis terhadap arah kebijakan ekonomi saat itu.
"Kwik Kan Gie tetap berada di luar menjalankan peran check and balances secara tidak formal untuk mengkritisi kebijakan-kebijakan ekonomi," ujar Didik.
Saat Indonesia menghadapi krisis moneter 1997–1998 yang menumbangkan rezim Orde Baru, peringatan para ekonom seperti Kwik terbukti valid. Selama bertahun-tahun sebelumnya, ia mengkritik dominasi kelompok yang dikenal sebagai Mafia Berkeley dan ketergantungan pada pinjaman luar negeri serta lembaga internasional seperti IMF.
Didik menilai, pemikiran Kwik relevan sampai saat ini, yaitu tentang pentingnya kedaulatan ekonomi. Hal yang selalu disuarakan ialah jangan tergantung kepada IMF dan utang agar tidak disubordinasi secara politik oleh kekuatan asing dan barat.
Kwik juga dikenal karena kritik kerasnya terhadap konglomerat hitam, para pemilik modal yang bergantung pada kedekatan dengan kekuasaan, tetapi justru membebani rakyat. Sikapnya ini menjadikannya figur unik di tengah praktik ekonomi yang sering kali oligarkis.
Dalam karier politiknya, Kwik sempat menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas (1999-2000) di bawah Presiden Abdurrahman Wahid, serta menjadi Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan, dan Industri pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri tahun 2001. Meski masuk kabinet, integritas dan sikap kritisnya tetap tak berubah.
"Kwik adalah salah satu ekonom dan tokoh publik Indonesia yang memiliki perjalanan karir dan pemikiran yang tajam, independen, serta kritis baik pada masa Orde Baru dan bahkan berlanjut pada masa Reformasi," kata Didik.
Salah satu warisan pemikiran penting dari Kwik Kian Gie adalah pandangannya tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ia memandang BUMN sebagai separuh ekonomi bangsa yang harus dijaga dan difungsikan sebagai instrumen strategis.
"Bagi Kwik, BUMN adalah separuh ekonomi bangsa dan instrumental. Karena itu, penting untuk menjaga BUMN dan aset strategis bangsa. Apa relevansinya dengan kondisi sekarang, Danantara tidak boleh gagal," pungkas Didik. (H-3)
Pak Kwik di atas segalanya adalah pendidik. Maka beruntunglah kita karena tiga tahun lalu sekitar 870 tulisannya berhasil dihimpun ke dalam trilogi Kwik Kian Gie: Bunga Rampai Pemikiran.
WAKIL Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar abbas, mengatakan bahwa warga negara Indonesia benar-benar kehilangan dengan meninggalnya Kwik Kian Gie.
Ekonom dari Universitas Andalas Syafruddin Karimi mengungkapkan kepergian Kwik Kian Gie meninggalkan duka mendalam bagi bangsa Indonesia.
Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengenang Kwik sebagai sosok teguh yang selalu memperjuangkan kemakmuran rakyat.
Wafatnya Kwik Kian Gie bukan hanya kehilangan bagi dunia politik dan ekonomi Indonesia, melainkan juga hilangnya sosok langka yang memadukan intelektualitas, integritas, dan keberanian.
kebijakan relaksasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dinilai berkonsekuensi pada industri domestik, membuat pasar domestik berisiko kebanjiran produk impor.
INDEF menilai meskipun tarif bea masuk ke Amerika Serikat turun, tidak menjamin ekspor dan impor produk tekstil Indonesia lebih kompetitif.
PADA 2024 pemerintah gagal membawa masuk investasi sebesar Rp1.500 triliun. Aturan yang tumpang tindih hingga bertumpuknya perizinan disebut menjadi faktor yang mempengaruhi.
Potensi zakat, misalnya, mencapai Rp327 triliun per tahun, tetapi realisasinya masih jauh di bawah angka tersebut.
Indef menegaskan tidak boleh ada rangkap jabatan dalam mengisi kursi pimpinan dalam pengelolaan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved