Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Kwik Kian Gie, Penjaga Kewarasan Ekonomi Nasional

M Ilham Ramadhan Avisena
29/7/2025 10:04
Kwik Kian Gie, Penjaga Kewarasan Ekonomi Nasional
Kwik Kian Gie.(Dok. Instagram Kwik Kian Gie)

KEPERGIAN Kwik Kian Gie meninggalkan duka mendalam sekaligus kekosongan dalam jagat pemikiran ekonomi Indonesia. Ia bukan sekadar ekonom, melainkan sosok langka yang berani bersuara lantang demi menjaga kewarasan kebijakan ekonomi nasional.

Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) dan Rektor Universitas Paramadina Didik J. Rachbini, menyebut Kwik sebagai tokoh penting yang selama hidupnya memainkan peran check and balances dalam kebijakan ekonomi Indonesia.

"Kita kehilangan tokoh dan ekonom hebat, yang peranannya besar untuk koreksi dan check and balances bagi kebijakan ekonomi," ujar Didik dalam keterangannya, Selasa (29/7).

Kwik dikenal luas sejak dekade 1980-an sebagai salah satu intelektual ekonomi yang berpengaruh. Ia menyelesaikan pendidikannya di Nederlandse Economische Hogeschool di Rotterdam (sekarang Erasmus University), salah satu universitas ekonomi ternama di dunia. Pemikiran dan kritiknya di media massa kerap menjadi referensi utama publik dan pengambil kebijakan kala itu.

Ketika banyak ekonom berkumpul dalam kekuasaan Orde Baru pada 1990-an, Kwik justru memilih jalur independen. Ia aktif dalam kelompok intelektual Kelompok Ekonomi 30, bersama nama-nama seperti Sjahrir, Rizal Ramli, Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, dan Hendra Esmara. Kelompok itu menjadi oposisi intelektual yang kritis terhadap arah kebijakan ekonomi saat itu.

"Kwik Kan Gie tetap berada di luar menjalankan peran check and balances secara tidak formal untuk mengkritisi kebijakan-kebijakan ekonomi," ujar Didik.

Saat Indonesia menghadapi krisis moneter 1997–1998 yang menumbangkan rezim Orde Baru, peringatan para ekonom seperti Kwik terbukti valid. Selama bertahun-tahun sebelumnya, ia mengkritik dominasi kelompok yang dikenal sebagai Mafia Berkeley dan ketergantungan pada pinjaman luar negeri serta lembaga internasional seperti IMF.

Didik menilai, pemikiran Kwik relevan sampai saat ini, yaitu tentang pentingnya kedaulatan ekonomi. Hal yang selalu disuarakan ialah jangan tergantung kepada IMF dan utang agar tidak disubordinasi secara politik oleh kekuatan asing dan barat.

Kwik juga dikenal karena kritik kerasnya terhadap konglomerat hitam, para pemilik modal yang bergantung pada kedekatan dengan kekuasaan, tetapi justru membebani rakyat. Sikapnya ini menjadikannya figur unik di tengah praktik ekonomi yang sering kali oligarkis.

Dalam karier politiknya, Kwik sempat menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas (1999-2000) di bawah Presiden Abdurrahman Wahid, serta menjadi Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan, dan Industri pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri tahun 2001. Meski masuk kabinet, integritas dan sikap kritisnya tetap tak berubah.

"Kwik adalah salah satu ekonom dan tokoh publik Indonesia yang memiliki perjalanan karir dan pemikiran yang tajam, independen, serta kritis baik pada masa Orde Baru dan bahkan berlanjut pada masa Reformasi," kata Didik.

Salah satu warisan pemikiran penting dari Kwik Kian Gie adalah pandangannya tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ia memandang BUMN sebagai separuh ekonomi bangsa yang harus dijaga dan difungsikan sebagai instrumen strategis.

"Bagi Kwik, BUMN adalah separuh ekonomi bangsa dan instrumental. Karena itu, penting untuk menjaga BUMN dan aset strategis bangsa. Apa relevansinya dengan kondisi sekarang, Danantara tidak boleh gagal," pungkas Didik. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya