Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
HILIRISASI telah menciptakan nilai tambah di dalam negeri sekaligus membuka banyak lapangan kerja, menjadikannya salah satu faktor utama dalam realisasi investasi di Indonesia. Dalam lima tahun terakhir, sektor ini berhasil menyumbang lebih dari 20% dari total investasi nasional, dengan nilai mencapai Rp1.245 triliun. Menurut data dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, sektor mineral memberikan kontribusi terbesar terhadap investasi hilirisasi, dengan total nilai Rp759,83 triliun. Dominasi ini didorong oleh investasi besar-besaran dalam pembangunan smelter, di mana nikel menjadi komoditas utama dengan nilai investasi mencapai Rp514,80 triliun.
Nikel, sebagai bahan baku utama baterai kendaraan listrik (EV), memainkan peran strategis dalam mendukung pembangunan ekosistem EV global. Melalui hilirisasi dan pengembangan industri smelter, Indonesia berpotensi memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam rantai pasok EV dunia dan membuka peluang besar untuk menarik lebih banyak investasi asing di sektor ini.
Executive Forum Media Indonesia, bekerja sama dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), akan mengadakan seminar bertajuk “Hilirisasi Nikel: Kunci Indonesia dalam Membangun Ekosistem EV Global” pada 20 Desember 2024 di The Tribrata, Hotel and Convention Center, Jakarta. Acara ini akan menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan untuk berdiskusi mengenai strategi hilirisasi nikel, tantangan yang dihadapi, serta peluang Indonesia untuk menjadi pusat produksi baterai EV dunia. Selain itu, seminar ini juga akan membahas upaya membangun rantai pasok yang efisien, berkelanjutan, dan kompetitif secara global.
Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat industri kendaraan listrik dunia, berkat potensi strategis yang dimilikinya. Hilirisasi nikel tidak hanya meningkatkan daya saing nasional dalam industri baterai EV, tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi melalui penciptaan rantai nilai yang terintegrasi, mulai dari ekstraksi bahan mentah hingga produksi baterai. Seminar ini akan menjadi ruang diskusi untuk membahas langkah konkret, tantangan, dan kolaborasi yang dibutuhkan guna memanfaatkan potensi ini, dengan tetap menekankan pentingnya keberlanjutan lingkungan.
Diskusi ini juga akan mengeksplorasi dampak hilirisasi terhadap ekonomi lokal, termasuk upaya pemerataan investasi dan solusi atas berbagai tantangan yang muncul dalam hilirisasi nikel serta produksi baterai EV. Topik yang dibahas mencakup kesiapan infrastruktur, teknologi, regulasi, dan strategi membangun rantai pasok yang efisien dan berkelanjutan. Selain itu, seminar ini juga akan mengupas insentif bagi investor di sektor baterai dan kendaraan listrik, serta sinergi antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta untuk mendukung percepatan pengembangan ekosistem EV.
Keynote speech akan disampaikan oleh Sekretaris Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Sekretaris Utama BKPM, Heldy Satrya Putera. Diskusi panel akan diisi oleh narasumber, yaitu Hendra Sinadia (Ketua Komite Tambang dan Mineral Bidang ESDM DPN Apindo), Kukuh Kumara (Sekretaris Umum Gabungan Industri Otomotif Indonesia/Gaikindo), Dr. Toto Pranoto (Konsultan Senior Lembaga Management FEB UI), dan Ahmad Heri Firdaus (Peneliti Institute for Development of Economics and Finance/Indef). Abdul Kohar, Direktur Pemberitaan Media Indonesia, akan bertindak sebagai moderator.
Executive Forum ini merupakan forum diskusi terbatas yang akan dihadiri oleh 20–30 peserta secara langsung dan disiarkan secara live di YouTube @mediaindonesia dan @KemenInvestasiHilirisasiBKPM. (Yan/S-1)
Diskusi kali ini membahas sejumlah isu terkait perubahan iklim yang sudah bukan menjadi sekedar isu lingkungan namun menyoal masa depan semua pihak.
Porsi pendanaan iklim di Indonesia masih lebih banyak ditopang anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dibandingkan kontribusi dari sektor swasta.
(APBN) hanya mampu memenuhi sekitar 12,3% dari total kebutuhan pendanaan aksi iklim yang diperkirakan mencapai Rp4.000 triliun hingga 2030.
Potensi investasi nikel di Indonesia mencapai US$127,93 miliar dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar US$43,25 miliar.
AGENDA penghiliran industri menjadi salah satu cara yang bakal ditempuh pemerintah untuk mencapai angka pertumbuhan ekonomi 8 persen secara bertahap.
PT Merak Chemicals Indonesia (MCCI), produsen Purified Terephthalic Acid (PTA) menyatakan komitmennya untuk memperkuat pasokan bahan baku bagi industri tekstil dan plastik dalam negeri.
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Ibas menekankan pentingnya peningkatan produktivitas dan diversifikasi produk kakao.
KOMITMEN mempercepat sinergi investasi hilirisasi dan pengembangan sumber daya manusia kembali ditekankan Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI).
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah menargetkan total investasi sebesar Rp13.000 triliun pada periode 2025-2029.
PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PETRONAS Chemicals Group Berhad (PCG) memperkuat kemitraan strategisnya melalui penandatanganan kelanjutan nota kesepahaman (MoU).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved