Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Warga Sipil hingga Kpopers Demo di Depan Istana: Minta Pemerintah Batalkan PPN 12%

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
19/12/2024 16:04
Warga Sipil hingga Kpopers Demo di Depan Istana: Minta Pemerintah Batalkan PPN 12%
Demonstrasi warga sipil meminta pemerintah membatalkan PPN 12%(MI/Yakub Pryatama Wijayaatmaja)

RATUSAN warga sipil, mahasiswa, buruh, hingga Kpopers, melakukan aksi demo di depan Istana Negara, Jakarta, Kamis (19/12) sore. Para pemuda-pemudi turun demo untuk menolak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen dan meminta pemerintah untuk membatalkan kebijakan tersebut. 

Warga Sipil dan pemilik akun X @barengwarga Icad, menerangkan pihaknya di sini awalnya hanya berniat untuk mengantarkan petisi tolak PPN 12% ke Sekretariat Negara (Setneg). 

“Kita ke sini punya milestone, ini cukup buat targetnya, saya sendiri karena warga sipil biasa. Difasilitasi oleh YLBHI untuk mengantarkan mereka punya tim hukum,” ujar Icad. 

“Kita mau memberikan petisi secara fisik agar segera mendapatkan atensi karena melihat belum berpihak ke kita. Karena gak expect juga seramai ini,” ungkapnya. 

Icad tak menyangka saat di depan Istana Negara, ratusan warga berkumpul dan berpartisipasi secara organik untuk menuntut hak agar PPP 12 persen dihapuskan. 

Aksi ini diharapkan Icad bisa menularkan dan menyadarkan masyarakat hingga mahasiswa agar terus menyuarakan penolakan terhadap PPN 12 persen

Icad menegaskan agar jangan takut untuk mengkritisi pemerintah. Ia mencontohkan di demo kali ini pihaknya tak gentar untuk menyatakan aspirasi kepada pemerintah. 

“Kami ingin jadi contoh bahwa kalau ada yang gak sreg ngomongin saja, cuitan, petisi, konsolidasi dan ngomongin yang benar-benar harus dilayani oleh pemerintah,” tuturnya. 

“Jadi sebenarnya kita berani aja. Sehingga rasanya keberanian harus dihimpun oleh semuanya,” tandas Icad. (Ykb/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya