Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Airlangga Hartarto: Bullion Bank Beroperasi di Semester Awal 2025

Insi Nantika Jelita
10/12/2024 14:12
Airlangga Hartarto: Bullion Bank Beroperasi di Semester Awal 2025
Ilustrasi(Antara)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah akan mengoperasikan bullion bank atau bank emas pada semester awal tahun depan. Bullion bank merupakan bank penyimpanan emas dengan menyediakan layanan perbankan menggunakan instrumen logam mulia

Ia menjelaskan aturan mengenai bank emas sudah tertuang dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bullion yang merupakan aturan turunan dari Undang-undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).

"Soal bullion bank, Undang-undannnya sudah kita masukkan (lewat POJK No.17/2024). Kita berharap tahun depan pada semester pertama bisa direalisasikan," ungkapnya usai acara Bisnis Indonesia Economi Outlook 2025, di Jakarta, Selasa (10/12).

Airlangga menyebut PT Pegadaian, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjadi pengelola bullion bank. Perusahaan pelat merah yaitu Pegadaian dikatakan memiliki total tabungan emas melebihi 7 ton aset safe haven tersebut.

"Oleh karena itu, (dalam pengelolaan bullion bank) diberi induknya yaitu Pegadaian dan masuk bank syariah," ucapnya. 

Politisi Partai Golkar itu menekankan pentingnya pembentukan bullion bank untuk memudahkan transaksi emas di domestik, menggenjot devisa negara dengan perluasan pasar ekspor emas dan mengurangi impor emas. 

Pasalnya, selama ini industri perhiasan Tanah Air hanya mendapatkan biaya manufaktur, sementara proses kredensial Chartered Market Technician (CMT) dan tolling atau pemurnian emas dilakukan di luar negeri. Alhasil, Indonesia tidak mendapatkan nilai penuh dari produk emas yang dihasilkan.

"Industri perhiasan kita yang selama ini hanya tolling. Sekarang kalau banknya ada di Indonesia, tidak hanya tolling tapi seluruh nilai tambah bisa ditangkap di Indonesia," pungkas Airlangga.  (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya