Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BADAN Bank Tanah (BBT) semakin aktif menggandeng investor asing dan lokal untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset lahan yang dikelolanya.
Kepala BBT Parman Nataatmadja, menyatakan bahwa sejumlah investor dari Jepang, Swiss, dan Tiongkok menunjukkan minat besar untuk mengembangkan lahan milik BBT.
Investor asal Tiongkok tertarik mengembangkan kawasan industri di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Rencana tersebut mencakup pembangunan pabrik untuk mendukung sejumlah sektor industri.
Selain itu, BBT juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan JTrust, perusahaan asal Jepang, pada Juni 2024. Melalui kemitraan ini, JTrust berencana membangun kawasan Eco City di PPU.
Meski belum ada perkembangan signifikan, Parman optimistis bahwa proyek ini akan terwujud meski proses pengambilan keputusan investasi Jepang biasanya memakan waktu cukup lama.
"Investor asal Swiss juga menunjukkan minat dalam mengembangkan lahan perkebunan kopi di Lembah Ngapu, Poso, Sulawesi Tengah, dengan luas sekitar 6.648 hektare. Namun, proyek ini sempat terhambat akibat dinamika politik dalam negeri," jelas dia.
Selain menggandeng investor asing, BBT juga menjalin kemitraan dengan pengembang properti nasional untuk mengembangkan kawasan seluas 330 hektare di PPU.
Pengembangan ini akan disesuaikan dengan tata ruang wilayah (RTRW) yang mencakup pembangunan kawasan perkotaan, termasuk resor dan lapangan golf.
Hingga Oktober 2024, BBT mengelola aset lahan seluas 27.169 hektare, dengan target tambahan 35.000 hektare pada akhir tahun ini.
Pada 2025, BBT menargetkan ekspansi lahan baru sebesar 140.000 hektare, sehingga total penguasaan lahan mencapai 175.000 hektare.
Ekspansi ini sebagian besar berasal dari kawasan hutan yang dilepaskan atau tanah yang sebelumnya tidak dimanfaatkan, seperti tanah terlantar, lahan bekas tambang, dan tanah reklamasi yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk PPU, Halmahera Selatan, Sulawesi Tengah, dan lainnya.
BBT juga mendukung program pembangunan tiga juta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pengembangan rumah MBR telah dimulai di Kendal dan Brebes.
Di Kendal, proyek ini dilaksanakan bersama Bumi Svarga Asri, yang merencanakan pembangunan 382 unit rumah di atas lahan 4,26 hektare.
Sementara itu, di Brebes, Perumnas menjadi mitra untuk membangun 43 unit rumah MBR.
Melalui sertifikat Hak Pengelolaan Lahan (HPL), Parman menjelaskan bahwa rumah MBR akan memiliki kepastian penggunaan sesuai peruntukannya, dengan opsi peningkatan menjadi hak milik setelah 10 tahun.
"Pendekatan ini memastikan rumah MBR dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan," ujar Parman.
Dengan langkah strategis ini, BBT optimistis dapat mempercepat pengembangan lahan untuk mendukung berbagai sektor ekonomi, termasuk perumahan, industri, dan perkebunan. (Z-10)
PT Allianz Global Investors Asset Management Indonesia, sebuah perusahaan manajemen investasi, secara resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Standard Chartered Indonesia.
MAYORITAS investor pemula merasa kebingungan saat memulai saham apa yang dipilih, kapan membeli, bagaimana mengelola risiko, dan siapa yang bisa dipercaya untuk bertanya.
Tidak hanya pelaku usaha, kini banyak investor Indonesia dari kalangan muda hingga profesional mulai terjun ke berbagai instrumen investasi
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja positif pada perdagangan saham selama sepekan pada periode 14–18 Juli 2025.
Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA) berhasil menarik Foreign Direct Investment (FDI) sebesar Rp13,8 triliun di 2024.
Banyak investor saat ini cenderung bersikap wait and see, menunggu kebijakan suku bunga diturunkan untuk mulai mengalokasikan dana ke altcoin.
Pemanfaatan aset sitaan dari kasus korupsi dan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) masih terus dikaji oleh Badan Bank Tanah (BBT)
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkapkan banyak lahan sitaan milik koruptor yang akan dibangun permukiman rakyat.
Menurutnya, dalam masterplan atau perencanaan pembangunan dan pengembangan yang dimaksud, Bank Tanah telah menyusun areal peternakan dan perkebunan yang siap menerima investor.
Badan Bank Tanah telah menyiapkan lahan seluas 2.900 hektar dari total 6.647 hektar di Poso, Sulawesi Tengah untuk pembangunan industri sapi perah dan industri pengolahan susu.
Pembentukan bank tanah saat ini memiliki urgensi di tengah intensitas kebutuhan tanah untuk pembangunan yang terus meningkat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved