Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah 9,17 poin atau 0,13% ke posisi 7.152,08, pada Senin (18/11). Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,97 poin atau 0,23% ke posisi 869,71.
Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas memprediksi IHSG bergerak mendatar di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang bakal mengumumkan suku bunga acuan.
"IHSG berpeluang bergerak sideways (mendatar) pada awal pekan ini," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Fokus pelaku pasar pada pekan ini tertuju pada Rapat Dewan Gubernur BI (RDG) yang diselenggarakan pada Selasa (19/11) dan Rabu (20/11), yang akan memutuskan kebijakan terkait suku bunga acuan (BI rate) periode November 2024.
Selain itu, dari dalam negeri, rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12% pada tahun 2025 menjadi sorotan masyarakat, yang diperkirakan akan semakin membebani daya beli masyarakat yang tengah melemah serta ekonomi Indonesia.
Dengan kenaikan PPN, maka masyarakat harus membeli barang lebih mahal, padahal konsumsi masyarakat Indonesia menyumbang hingga 56% dari total konsumsi. (Ant/Z-11)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 7 Agustus 2025, dibuka menguat 42,59 poin atau 0,57% ke posisi 7.546,34.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka menguat 16,41 poin atau 0,22 persen ke posisi 7.531,60.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar.
Pengguna dapat mengembangkan strategi investasi yang lebih dinamis seperti memasang order beli dan jual sebelum bursa saham Amerika dibuka.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa 29 Juli 2025, dibuka menguat 11,02 poin atau 0,14% ke posisi 7.625,79.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, dibuka menguat 87,25 poin atau 1,16% ke posisi 7.630,75.
OJK mencatat, per 31 Juli 2025, IHSG menguat ke level 7.484, membukukan kenaikan 5,71% ytd.
IHSG turun 0,33% akibat saham konglomerasi ambruk. Ketahui penyebab pelemahan IHSG dan saham potensial seperti LSIP, PGEO, EXCL.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved