Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mendukung keputusan Bank Indonesia yang mempertahankan Suku Bunga Acuan atau BI Rate di level 6%. Menurutnya, langkah tersebut membuat ekonomi Indonesia tetap kondusif di tengah masa transisi atau peralihan pemerintahan dan ketidakpastian global.
"Kami mendukung keputusan BI tersebut karena ini prudent atau bijaksana dan kondusif terhadap pertumbuhan ekonomi," ungkap Shinta kepada Media Indonesia, Rabu (16/10).
Keputusan BI tersebut juga dianggap sebagai hal yang realistis melihat tekanan eksternal yang meningkat, khususnya terkait eskalasi konflik geopolitik di Timur Tengah. Serta, rupiah yang mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika Serikat (AS) karena proyeksi terhadap kinerja pasar AS yang lebih positif.
"Belum lagi dalam minggu-minggu ini secara domestik kita akan melakukan transisi kepemimpinan yang bisa menciptakan volatilitas dan spekulasi pasar yang berlebihan," terang Shinta.
Ke depan, Shinta melihat ada ruang bagi BI untuk menurunkan BI Rate pada akhir tahun seiring proyeksi penurunan Suku Bunga AS atau fed fund rate (FFR) dua kali di tahun ini.
"kami meyakini BI akan terus berupaya untuk menurunkan suku bunga hingga akhir tahun bila risiko-risiko yang dihadapi dari sisi moneter juga lebih rendah," pungkasnya.
Dihubungi terpisah, ekonom Bank Danamon Indonesia Hosianna Evalita Situmorang menyebut penggerak ekonomi bukan selalu bergantung dari sisi bunga acuan. Namun, BI juga memperkuat kebijakan makroprudensial yang longgar untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas tumbuh.
"Upaya ini diarahkan untuk mendorong penciptaan lapangan kerja, termasuk kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)," ucapnya.
Hosianna mengatakan pertumbuhan kredit tetap kuat di sebagian besar sektor ekonomi, terutama di layanan bisnis, perdagangan, industri, pertambangan, dan transportasi. Per September 2024, kredit modal kerja tumbuh sebesar 10,01% secara tahunan atau year on year (yoy), kredit konsumsi sebesar 10,88% yoy, dan kredit investasi sebesar 12,26% yoy.
Pembiayaan syariah meningkat sebesar 11,37% yoy, sementara kredit UMKM naik sebesar 5,04% yoy.
Ekonom Bank Danamon Indonesia itu juga berkeyakinan dengan inflasi yang terkendali, BI berpeluang memangkas suku bunga acuan kembali guna mendorong pertumbuhan ekonomi sambil memantau stabilitas rupiah dengan mempertimbangkan arah suku bunga The Fed. (Ins/M-4)
INSENTIF kebijakan likuiditas makroprudensial (KLM) dari Bank Indonesia untuk sektor hilirisasi mineral dan batu bara telah dialihkan sejak Januari 2025.
Bank Indonesia bakal menambah besaran insentif dalam Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) di 2025 menjadi Rp283 triliun.
BI menegaskan komitmennya dalam rangka mendukung terwujudnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Komitmen itu ditunjukkan dengan merilis beberapa kebijakan makroprudensial.
Apindo) mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) yang berencana memperluas kebijakan likuiditas makroprudensial (KLM) yang diarahkan untuk sektor padat karya.
RENCANA perluasan kebijakan likuiditas makroprudensial (KLM) dinilai belum mampu sepenuhnya mendukung geliat industri padat karya. Pelaku usaha lebih memperhatikan beban biaya
OJK menegaskan stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga di tengah tensi perdagangan global. Hal ini tercermin dari pertumbuhan kredit perbankan pada April 2025 yang tumbuh 8,88%.
ingga akhir Triwulan I 2025, BRI mencatat penurunan rasio Non-Performing Loan (NPL) serta memperkuat pencadangan risiko kredit sebagai bagian dari strategi stabilitas keuangan
Ketidakpastian ekonomi global dan domestik juga membuat bank dan UMKM lebih waspada dalam menyalurkan dan mengambil pinjaman.
PENYALURAN kredit kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) per Agustus 2024 di Indonesia tumbuh sebesar 4,3% secara tahunan (year on year/yoy). Sementara bulan sebelumnya tumbuh 5,1% yoy.
CALON Gubernur Jawa Timur Luluk Nur Hamidah menjanjikan kredit UMKM dengan bunga nol persen atau tanpa bunga apabila dirinya dipercaya memimpin Jawa Timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved