Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan bagi banyak wilayah di Indonesia, khususnya di daerah terpencil seperti Nusa Tenggara Timur (NTT). Ketersediaan air yang layak tidak hanya memengaruhi kesehatan masyarakat, tetapi juga berdampak langsung pada ekonomi dan kesejahteraan desa.
Untungnya, dengan kemajuan teknologi dan kolaborasi berbagai pihak, tantangan tersebut mulai teratasi. Desa-desa yang dulu kesulitan mendapatkan air kini mulai merasakan perubahan besar. Seperti halnya warga di Desa Banuan di Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT. Mereka berhasil mengatasi masalah itu melalui gotong royong membangun fasilitas pompa air tenaga surya.
Koordinator Proyek Solar Chapter, Yoga Nahak, mengatakan berkat kerja sama antara warga desa, Solar Chapter, dan program CSR perusahaan, Desa Banuan memiliki sistem air bersih yang menggabungkan gravitasi dan pompa tenaga surya.
Baca juga : Kekeringan Parah, Sumur Bor Buatan Pemerintah Tidak Berfungsi
"Proyek ini menghadapi banyak tantangan karena jarak antara sumber air dan pemukiman mencapai 3,3 km, dengan medan yang sulit berupa tebing dan hutan," ucap Yoga melalui keterangan tertulis, Senin (30/9).
Salah satu warga desa Banuan, Martinus Nuni, mengungkapkan dengan dukungan 10 panel surya, warga desa bisa memperoleh 60 ribu liter air per hari.
Kerja sama lintas sektor sangat penting bagi kesuksesan proyek ini. Dukungan dari berbagai entitas seperti Vinilon berupa pengadaan pipa memungkinkan penyediaan infrastruktur berkualitas tinggi, termasuk pipa dan panel surya.
Kepala Desa Banuan, Agustinus Manbait, yang tahun lalu menginisiasi pengajuan bantuan melalui survei dari Solar Chapter menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas segala dukungan yang diterima.
“Kami tidak bisa mengungkapkan betapa bersyukurnya kami. Air bersih kini tidak lagi menjadi impian yang jauh, melainkan kenyataan yang akan kami nikmati setiap hari,” katanya. (Z-11)
MATERIAL vulkanis yang terus-menerus keluar dari Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Wunopito, Kota Lewoleba.
Jelajahi Manta Point Labuan Bajo, spot menyelam terbaik untuk bertemu pari manta. Temukan tips, lokasi, dan pengalaman seru di sini!
ERUPSI Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 18 Juni 2025 memengaruhi sejumlah aktivitas penerbangan di wilayah timur Indonesia.
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, erupsi lima kali pada Selasa malam (17/6) dengan tinggi letusan mencapai 5.000 meter.
Cross Border Fest bukan sekadar hiburan dan musik, tapi juga perayaan identitas, menyatukan dua budaya dalam semangat persatuan dan keberagaman.
Keberhasilan menjadikan kedua SD tersebut sebagai tim siaga bencana melalui pembuatan denah risiko bencana, mengantongi SK Tim Siaga Bencana (TSB), miliki SOP gempa bumi, dan rencana aksi.
Kekurangan air bersih kembali menjadi sorotan utama di Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara, usai banjir besar yang melanda wilayah tersebut pada 24 April 2025
Menurut laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2020, beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami kelangkaan atau krisis air bersih pada 2045.
"Di Bangka ini kalau musim kemarau, di titik-titik tertentu warga kesulitan mencari air bersih, bahkan hingga membeli,"
Sebanyak 7.185 kepala keluarga (KK) atau 23.353 jiwa warga Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini masih dilanda krisis air bersih.
Dari 13 kecamatan itu, krisis air terparah dialami Kecamatan Glagah berdampak pada 11 desa dan Kecamatan Kebangbahu yang berdampak pada tujuh desa.
Sebanyak 481.149 jiwa warga di 196 desa di 16 kecamatan di Blora masih terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved