Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perekonomian nasional dalam 10 tahun terakhir terbilang baik. Itu terbukti dari sejumlah indikator ekonomi yang meningkat dan membaik meski kondisi dunia tak menentu.
“Selama 10 tahun ini kan pertumbuhan ekonomi meningkat. Pascacovid, dunia yang tumbuhnya 2%-3%, kita double dari pertumbuhan ekonomi dunia,” ujar Airlangga di kantornya, Jakarta, Rabu (25/9).
Pada saat pandemi covid-19, ekonomi Indonesia mampu keluar dari tekanan ekonomi lebih cepat. Bahkan di saat pagebluk melanda, tingkat inflasi Indonesia tetap terjaga dan perekonomian kian diperkuat dengan neraca dagang yang positif.
Baca juga : Ekonomi Triwulan II Loyo, Target Pertumbuhan Ekonomi 2024 tidak Dikoreksi
Selain itu, kemajuan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir juga dapat dilihat dari peningkatan realisasi investasi tahun ke tahun. Di saat yang sama, ekonomi di akar rumput dinilai terus bertumbuh, ditandai dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang terus meningkat.
“Sehingga dalam berbagai catatan, kemajuan dari berbagai sektor itu terlihat,” kata Airlangga.
Dia juga menegaskan, dalam 10 tahun terakhir, keberhasilan ekonomi nasional dapat dilihat dari penurunan angka penduduk miskin dan miskin ekstrem. Kendati sempat meningkat imbas pandemi covid-19, jumlah penduduk miskin dan miskin ekstrem dapat kembali ditekan dalam waktu yang relatif singkat. “Kemiskinan itu turun, baik kemiskinan yang poverty, bahkan kemiskinan ekstrem itu mendekati nol,” tegasnya.
Baca juga : Konsumsi Rumah Tangga di Triwulan Kedua 2024 Mandek
Perkembangan ekonomi nasional dalam 10 tahun terakhir, kata Airlangga, dapat menjadi fondasi yang cukup kuat untuk menopang agenda perekonomian di tahun-tahun mendatang. Itu dapat dipastikan melalui maraknya pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang digencarkan oleh Presiden Joko Widodo selama masa pemerintahannya.
“Beberapa yang menjadi andalan pertumbuhan ekonomi di ASIA adalah Special Economic Zone. Jadi kita lihat, kemajuan Tiongkok hampir seluruhnya di berbagai daerah karena kebijakan SEZ. Kebijakan ini juga baru didorong oleh Pak Presiden Joko Widodo, sehingga dengan SEZ ini, 5-10 tahun ini kita akan diperkirakan bisa gas lebih kencang lagi,” jelas Airlangga.
“Kemarin kita sudah menyelesaikan tambahan 7, sehingga tentu dari 22 menjadi 29. Diharapkan ini bisa gas pol. Bisa langsung beroperasi, jadi diresmikan tak diresmikan, barang ini jalan,” pungkas dia.
Diketahui, sebelumnya lembaga suvei Denny JA memberikan rapor baik atas masa kepemimpinan Presiden Jokowi selama 10 tahun. Rapor baik itu diberikan pada aspek PDB per kapita, indeks kebebasan ekonomi, dan indeks kemajuan sosial. Sebaliknya, Bright Institute justru menilai pemerintahan Jokowi gagal mencapai target penurunan kemiskinan. (Z-11)
Data pertumbuhan ekonomi triwulan II 2025 yang baru dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) penuh kejanggalan dan tanda tanya.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyampaikan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun 2025 menjadi sebuah paradoks dari daya beli yang sedang menurun.
PRESIDEN Prabowo Subianto memimpin rapat bersama jajaran Dewan Ekonomi Nasional (DEN) untuk membahas kondisi perekonomian nasional dan arah kebijakan strategis ke depan.
Penambahan tujuh Proyek Strategis Nasional (PSN) baru pada tahun 2026 dinilai berpotensi besar memberikan dampak ekonomi jika diimplementasikan secara optimal dan akuntabel.
Presiden Prabowo Subianto membantah anggapan pihak-pihak yang menyebut kondisi ekonomi Indonesia sedang gelap.
Langkah pemerintah melakukan deregulasi terkait impor dan kemudahan berusaha diapresiasi.
Transformasi digital menjadi kunci untuk memperkuat fondasi ekonomi daerah dan membawa Priangan Timur semakin maju serta berdaya saing.
Data ekonomi yang disampaikan pemerintah tidak boleh bertentangan dengan realita di lapangan.
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menilai target pertumbuhan ekonomi 5,4% dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% pada RAPBN 2026 akan sangat berat dicapai jika tak diiringi dorongan besar.
Terbukti memberikan resiliensi perekonomian nasional, stimulus akan dilanjutkan pemerintah di semester II 2025.
APINDO dorong penguatan UMKM melalui program AUM, DSC, dan kerja sama pentahelix untuk meningkatkan daya saing usaha lokal di tengah tantangan global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved