Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Konsumsi rumah tangga Indonesia terbilang mandek pada triwulan kedua 2024. Pasalnya, kendati ada momen hari raya keagamaan dan periode libur sekolah, angka pertumbuhan hanya 4,93%. Itu naik sangat tipis yakni 0,02% dari capaian di triwulan pertama 2024 yang sebesar 4,91%.
Meski demikian, kinerja itu dinilai apik oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan tetap mendorong perekonomian nasional di triwulan kedua 2024.
“Pada triwulan kedua 2024 komponen ini tumbuh kuat yaitu sebesar 4,93%. Hal ini mengindikasikan masih kuatnya permintaan domestik dan daya beli masyarakat,” ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik Moh Edy Mahmud dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (5/8).
Baca juga : Sesuai Prediksi, Ekonomi Indonesia Melemah di Triwulan Kedua 2024
Edy mengatakan kinerja konsumsi rumah tangga didorong oleh perayaan hari besar keagamaan seperti Idulfitri, Waisak, Kenaikan Isa Al Masih, dan Iduladha, lalu adanya peningkatan mobilitas masyarakat selama periode libur hari besar dan libur sekolah.
Adapun subkomponen konsumsi rumah tangga yang mencatatkan pertumbuhan tinggi ialah pengeluaran pada subkomponen transportasi dan komunikasi, dan restoran dan hotel. Pada trwiulan II 2024, konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan terbesar bagi perekonomian nasional, yakni 2,62% dari realisasi pertumbuhan ekonomi yang tercatat 5,05%.
Sementara kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional di tiga bulan kedua tahun ini mencapai 54,53%. Kontribusi tersebut jauh lebih tinggi dari sektor pengeluaran lainnya seperti PMTB yang tercatat 27,89% terhadap PDB; ekspor 21,40% terhadap PDB; konsumsi pemerintah 7,31% terhadap PDB; dan konsumsi LNPRT 1,32% terhadap PDB.
Adapun sebelumnya BPS menyampaikan realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan II 2024 sebesar 5,05% (yoy). Realisasi pertumbuhan itu lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang tercatat 5,11%, dan lebih rendah dari angka pertumbuhan di periode yang sama tahun lalu sebesar 5,17%.
Angka pertumbuhan tersebut didapat oleh BPS dengan melihat besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku sebesar Rp5.536,5 triliun dan PDB atas dasar harga konstan sebesar Rp3.231 triliun. (Z-11)
Nama Acha Septriasa kembali mencuat ke publik, bukan karena karya terbarunya, melainkan kabar mengejutkan soal rumah tangganya
Seluruh infrastruktur yang dibangun ini dapat melayani hingga 12.900 pelanggan.
KEPALA Pusat Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Rizal Taufikurahman mengungkapkan rumah tangga Indonesia semakin tertekan.
Tips mesra mengajak suami berhubungan intim sesuai syariat Islam! Rahasia keharmonisan rumah tangga, bikin suami makin sayang & hubungan makin bergairah. Klik sekarang!
FILM horor Godaan Setan yang Terkutuk akan tayang di bioskop mulai 15 Mei. Film ini akan menjadi ujian rumah tangga bagi Poppy Sovia, yang beradu peran dengan Donny Alamsyah.
Blibli kembali menghadirkan Blibli Pay Day pada 25–27 April 2025. Berbagai promo menarik dapat menjadi solusi belanja cerdas dalam situasi darurat rumah tangga pasca-Lebaran.
UNIVERSITAS Paramadina turut mempertanyakan angka pertumbuhan ekonomi Triwulan II 2025 yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 5,12% (yoy).
Center of Economic and Law Studies (Celios) meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turut mengaudit data pertumbuhan ekonomi triwulan II 2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
DATA Badan Pusat Statistik (BPS) belakangan ini dikritik dan menjadi diskursus di ruang publik. Itu karena angka-angka yang dirilis dianggap tidak mencerminkan realitas yang ada. Angka
Presiden rabowo Subianto menyoroti capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,12% sebagai salah satu yang tertinggi di kawasan G20 maupun ASEAN.
Pemerintah provinsi sangat aktif dan peduli terhadap dunia usaha, bahkan turun langsung ke lapangan untuk memastikan sinergi berjalan.
Menteri Pariwisata menjelaskan perjalanan wisatawan nusantara pada kuartal kedua 2025 mencapai 331,37 juta perjalanan atau meningkat 22,32% dibandingkan kuartal kedua 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved