Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (11/9), diperkirakan bergerak menguat di tengah sikap wait and see para pelaku pasar terhadap rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).
IHSG dibuka menguat 11,20 poin atau 0,14% ke posisi 7,772,60. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,49 poin atau 0,16% ke level 953,33.
"IHSG masih merespons sentimen dari global. IHSG berpeluang melanjutkan penguatan pada hari ini," kata Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.
Baca juga : IHSG Diprediksi Datar di Tengah Wait and See Data Inflasi AS
Dari mancanegara, fokus pelaku pasar saat ini tertuju pada dua data ekonomi utama Amerika Serikat (AS), yaitu laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk Agustus 2024 yang akan dirilis pada Rabu (11/09), diikuti dengan laporan Indeks Harga Produsen (PPI), pada Kamis (12/9).
Pelaku pasar berharap dengan penurunan suku bunga yang diantisipasi pada pertemuan The Federal Reserve (The Fed) pada 17-18 September dapat meredakan kekhawatiran terhadap melemahnya ekonomi.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif pada perdagangan Selasa (10/9), sejumlah saham teknologi dan bank tertekan. (Z-11)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Selasa 19 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat sejarah dengan menembus level psikologis 8.000 pada perdagangan Jumat (15/8).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat pada Jumat (15/8), di jelang pembacaan nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2026.
INDEKS harga saham gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada penutupan perdagangan Rabu, 14 Agustus 2025. IHSG naik hingga mendekati level psikologis 8.000.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 14 Agustus 2025, dibuka menguat 29,63 poin atau 0,38% ke posisi 7.922,54.
Tren positif indeks harga saham gabungan (IHSG) berlanjut dengan melonjak 2,4% ke level 7.792 pada penutupan perdagangan Selasa (12/8).
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12% (yoy), meski dihadapkan pada ketidakpastian global
BPS Provinsi Maluku Utara mencatat inflasi bulan Juli 2025 sebesar 2,46 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), dengan penyumbang inflasi tertinggi yakni cabai rawit.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jakarta pada Juli 2025 sebesar 0,11% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya (0,13%; mtm).
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Hingga semester I 2025, pemerintah terus menjalankan peran counter cyclical untuk meredam tekanan ekonomi, serta tetap mendorong kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok rentan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved