Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Bank Indonesia terus memonitor dan mencermati perkembangan global, utamanya terkait kebijakan moneter dari The Federal Reserve (The Fed), bank sentral Amerika Serikat. Sinyal pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi perhatian bagi BI.
Hal itu disampaikan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti kepada pewarta seusai menghadiri pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (Fekdi) dan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2024, Jakarta, Kamis (1/8).
"Ekspektasi kita memang lebih konservatif di Desember. Kalau misalnya The Fed bisa cepat menurunkan di September, mestinya itu bisa lebih bagus. Jadi situasi high for longer-nya secara bertahap bisa turun," ujarnya.
Baca juga : The Fed Naikkan Suku Bunga ke Level Tertinggi. Prediksi Nilai Tukar Rupiah?
Sinyal The Fed yang akan menurunkan suku bunga acuan lebih cepat di September diungkapkan Chairman The Fed Jerome Powell. Itu ia sampaikan, setelah pada Rabu (31/7) waktu setempat, memutuskan bahwa The Fed menahan suku bunga di level 5,25% hingga 5,5% pada bulan ini.
Peluang pemangkasan suku bunga terbuka jika penurunan angka inflasi di Negeri Paman Sam terus berlanjut di tengah membaiknya kondisi pasar tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi yang tetap kuat. Diketahui The Fed menargetkan inflasi bergerak ke angka 2% dari posisi sekarang ini di angka 3% pada Juni 2024.
Destry menyampaikan, BI sedianya telah mengantisipasi dinamika kebijakan di AS, utamanya terkait suku bunga acuan. Sinyal pemangkasan suku bunga The Fed di September itu juga disebut termasuk dalam skenario antisipasi moderat yang ditimbang oleh BI.
"Pokoknya kita sudah antisipasi bahwa The Fed akan turunkan suku bunga. Apalagi Eropa kan sudah menurunkan suku bunga, pasti bagus lah, insya Allah buat indonesia lebih bagus," pungkas Destry. (Z-11)
Bank Rakyat Indonesia (BRI) berkomitmen untuk terus mendukung perekonomian nasional. Ini dilakukan perseroan melalui pemberdayaan terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Penutupan sebagian pemerintah AS (shutdown) selama lima pekan, merusak kinerja ekonomi domestik pada kuartal I 2019. Namun, dampak gangguan diprediksi akan segera pulih.
Suku bunga saat ini "sesuai", kata Powell dalam sebuah wawancara luas, acara berita selama 60 menit di CBS tv.
Tingkat pinjaman kepada perbankan umum akan dipangkas 35 basis poin (bps) menjadi 5,40%. Penurunan itu menjadi level terendah sejak 2010.
Inflasi di negara ekonomi terbesar ketiga dunia itu naik 4% secara tahun ke tahun (YoY), kenaikan paling tajam sejak 1981.
BANK of England telah menaikkan suku bunga ke level tertinggi sejak akhir 2008, pasalnya mereka terus memerangi inflasi yang sangat tinggi di Inggris.
SEJAK pandemi covid-19 hingga saat ini dan seterusnya, inflasi telah menjadi perhatian utama bagi para pengambil kebijakan ekonomi dan moneter di seluruh dunia.
Pada September 2022, inflasi diproyeksikan akan sekitar 6,5%. Namun realisasinya 5,51%. Sedangkan inflasi inti akhir 2022 diperkirakan 4,61%, tetapi realisasinya 3,36%.
Beberapa jam kemudian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka hijau yakni menguat 14,04 poin atau 0,20% ke posisi 6.876,3.
HARGA minyak naik untuk hari ketiga berturut-turut pada akhir perdagangan pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor merasa lebih nyaman tentang kenaikan suku bunga di masa depan.
HARGA emas turun pada akhir perdagangan Kamis atau Jumat pagi WIB (10/2/2023), menyusul aksi ambil untung dari kenaikan selama tiga sesi berturut-turut
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan keputusan mempertahankan suku bunga acuan tetap konsisten dengan arah kebijakan moneter pre-emptive dan forward looking.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved