Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (26/7) ditutup melemah setelah rilis data klaim pengangguran awal mingguan Amerika Serikat (AS) lebih rendah dari perkiraan. Pada akhir perdagangan Jumat, rupiah tergelincir 51 poin atau 0,31% menjadi 16.301 per dolar AS dari sebelumnya 16.250 per dolar AS.
"Data klaim pengangguran awal mingguan AS untuk minggu yang berakhir pada 20 Juli naik 235.000 dibandingkan dengan minggu sebelumnya sebesar 243.000. Angka ini di bawah konsensus sebesar 238.000," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva di Jakarta, Jumat.
Biro Analisis Ekonomi AS melaporkan pada Kamis bahwa perekonomian tumbuh pada kecepatan tahunan sebesar 2,8% selama periode April-Juni dibandingkan dengan kenaikan 1,4% pada kuartal sebelumnya dan antisipasi sebesar 2%.
Baca juga : Rupiah Merosot saat Pasar Khawatirkan Ekonomi AS
Kemajuan pada produk domestik bruto (PDB) menunjukkan bahwa perekonomian AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan dan inflasi melambat selama kuartal II 2024. Hal itu menunjukkan bahwa perekonomian AS masih bertahan dengan baik dan memberikan stabilitas pada perekonomian AS.
Sementara itu, Pesanan Barang Tahan Lama AS turun 6,6% month on month (mom) di Juni dari kenaikan 0,1% di Mei, lebih lemah dari ekspektasi 0,3%. Sementara klaim lanjutan menurun sebesar 9.000 menjadi 1.851.000.
Laporan-laporan tersebut memberikan gambaran perekonomian mengalami pertumbuhan moderat dengan beberapa area menguat dan area lain menunjukkan potensi tanda-tanda melemah. Percepatan pertumbuhan PDB dan pasar tenaga kerja yang stabil menunjukkan ketahanan ekonomi secara keseluruhan.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat tergelincir ke level Rp16.294 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.268 per dolar AS. (Ant/Z-2)
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi, menyampaikan pada hari ini, Kamis (14/8), rupiah dibuka menguat tajam sebesar 102 poin ke level Rp16.100 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 1 poin atau 0,01% menjadi Rp16.391 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.390 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 31 poin atau 0,19% menjadi Rp16.370 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.401 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Senin 4 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 104 poin atau 0,63% menjadi Rp16.409 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.513 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 23 poin atau 0,14% menjadi Rp16.428 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.405 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, mengalami pelemahan sebesar 9 poin atau 0,06% menjadi Rp16.329 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 23 Juli 2025, menguat sebesar 49 poin atau 0,30% menjadi Rp16.271 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
PADA perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup menguat 70 poin ke level Rp16.806 per dolar Amerika Serikat (AS).
Indeks dolar AS menguat pada hari ini di tengah kebijakan Presiden AS Donal Trump yang menambah tarif baru pada beberapa ekonomi utama di luar Tiongkok.
HARI libur yang terbilang panjang dan menjelang pengumuman kebijakan tarif dagang Amerika Serikat (AS) membuat pelemahan rupiah
BANK Indonesia menilai pelemahan nilai tukar rupiah banyak dipengaruhi faktor ketidakpastian global yang masih cukup tinggi. Itu terutama setelah Donald J. Trump kembali menjadi Presiden AS.
PENGAMAT Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengungkapkan pelemahan Rupiah itu disebut terjadi akibat beberapa faktor, mulai dari isu geopolitik hingga Danantara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved