Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENGAMAT Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengungkapkan bahwa nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS hari ini telah mencapai Rp16.620 per Dolar. Pelemahan Rupiah itu disebut terjadi akibat beberapa faktor, mulai dari isu geopolitik hingga Danantara.
"Kita harus ingat bahwa secara eksternal geopolitik masih terus memanas, di mana Amerika sudah mengancam terhadap Iran, sudah memberikan satu ultimatum perang atau menghentikan reaktor nuklirnya. Artinya ini suatu ancaman untuk negara-negara Timur Tengah bahwa Amerika siap melakukan penyerangan terhadap Iran," ucap Ibrahim melalui keterangan yang diterima, Selasa (25/3).
Di sisi lain, sambung dia, Israel melakukan telah genosida tahap kedua di jalur Gaza yang begitu besar dan ini mendapatkan satu kritikan-kritikan bagi masyarakat di Israel sendiri dengan melakukan demonstrasi.
"Di sisi lain pun juga tentang masalah Yaman Haiti yang terus melakukan penyerangan terhadap kapal-kapal yang berlayar di Laut Hitam, begitu masif sehingga hampir 80% kapal-kapal dagang yang melalui Laut Hitam itu mereka berbelok menggunakan Laut Afrika sehingga harga-harga transportasi begitu naik tinggi dan ini akan membuat biaya cukup mahal dan harga pun juga akan naik dan ini akan membuat inflasi kembali naik," ungkapnya.
Dari segi internal sendiri, sambung Ibrahim, permasalahan Danantara, permasalahan tentang ucapan-ucapan Presiden yang mengatakan bahwa saham adalah judi, kemudian efek harga saham jatuh tidak ada hubungannya dengan masyarakat kelas bawah, dan lain-lain, hal ini pun tentu membuat frustasi bagi para investor sehingga banyak yang keluar dari pasar modal Indonesia.
"Di sisi lain pun juga pembentukan Danantara yang kemarin kepengurusannya sudah dibentuk kemudian membuat asing itu kembali keluar dananya. Kenapa? Karena tidak mau bahwa pasar modal itu diintervensi oleh pemerintah. Investor menginginkan pemerintah dan lembaga-lembaga tertentu hanya mengawasi saja. Nah itu salah satu yang membuat rupiah terus mengalami kelemahan," tandasnya. (H-3)
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 12 Juni 2025, menguat sebesar 8 poin atau 0,05% menjadi Rp16.252 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.260 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 11 Juni 2025, dibuka menguat sebesar 3 poin atau 0,02% menjadi Rp16.272 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.275 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 10 Juni 2026, ditutup menguat 16 poin atau 0,10% menjadi Rp16.275 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.291 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 4 Juni 2025, menguat sebesar 9 poin atau 0,05% menjadi Rp16.300 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.309 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 3 Juni 2025, melemah sebesar 37 poin atau 0,23% menjadi Rp16.290 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.253 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 2 Juni 2025, dibuka menguat sebesar 2 poin atau 0,01% menjadi Rp16.325 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.327 per dolar AS.
HARI libur yang terbilang panjang dan menjelang pengumuman kebijakan tarif dagang Amerika Serikat (AS) membuat pelemahan rupiah
KEPALA Departemen Kebijakan Makroprudensial (DKMP) Bank Indonesia (BI), Solikin M. Juhro menegaskan kondisi nilai tukar rupiah saat ini berbeda dengan krisis moneter 1998. b
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto buka suara soal nilai tukar rupiah yang terus tertekan terhadap dolar Amerika Serikat.
kurs rupiah kembali melemah terhadap dolar AS mencapai Rp16.601. Pelemahan tersebut dinilai banyak disebabkan oleh faktor domestik ketimbang eksternal.
(Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa pelemahan rupiah di atas level Rp16.300 per dolar Amerika Serikat (AS) disebabkan oleh kebijakan Presiden AS Donald Trump.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved