Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
EKONOM Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri menyoroti kinerja industri manufaktur yang terus menurun.
"Peran industri di Indonesia merosot terus. Tidak pernah pertumbuhannya lebih tinggi dari pertumbuhan PDB. Share-nya tinggal 18,6%. Turun terus. Gejala dini deindustrialisasi karena industrinya diganggu melulu," ucap Faisal di Jakarta pada Selasa (16/7).
Di sisi lain, Faisal menyatakan bahwa sepertiga industri manufaktur dalam periode observasi menunjukkan angka minus. Ia menilai bahwa pengenaan bea masuk anti dumping (BMAD) yang diusulkan oleh Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) bukan merupakan solusi yang tepat untuk membendung masuknya barang impor dari Tiongkok.
Baca juga : Ini Dampak Bea Masuk 200 Persen untuk Beberapa Produk Impor
"Jadi bukan keramik doang, industri lain juga minus terus. Jadi ini tren industri, eh tiba-tiba solusinya BMAD. Apa sih? Norak banget gitu. Jump inclusion-nya cari kambing hitam," tegasnya.
Faisal menyebut bahwa banyak perusahaan yang bangkrut belakangan ini ialah mereka belum bisa pulih dari covid-19. Sebab, covid-19 yang memorak-porandakan perekonomian Indonesia, termasuk sektor industri.
"Belum bisa pulih dari covid-19 program restrukturisasi sudah selesai. Katanya mau diperpanjang restrukturisasi kredit. Yang enggak bisa restrukturisasi, ya sudah bangkrut, dia jual, bukan hanya di keramik," ungkap dia.
Faisal pun menerangkan bahwa industri manufaktur hanya menyumbang 2,8% di PDB industri nonmigas di 2023. Angka ini tertinggal jauh dari industri makanan dan minuman yang menyumbang 39,1% terhadap PDB industri nonmigas di 2023.
Ia juga mengingatkan kepada Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita untuk berhati-hati agar industri di dalam negeri tidak bertumbangan. "Anda pernah mendengar menteri perindustrian bikin pernyataan, jarang kan? Mungkin enggak semua anda tahu nama menteri perindustrian siapa," cetus Faisal. (Z-2)
INDEF menilai meskipun tarif bea masuk ke Amerika Serikat turun, tidak menjamin ekspor dan impor produk tekstil Indonesia lebih kompetitif.
PADA 2024 pemerintah gagal membawa masuk investasi sebesar Rp1.500 triliun. Aturan yang tumpang tindih hingga bertumpuknya perizinan disebut menjadi faktor yang mempengaruhi.
Potensi zakat, misalnya, mencapai Rp327 triliun per tahun, tetapi realisasinya masih jauh di bawah angka tersebut.
Indef menegaskan tidak boleh ada rangkap jabatan dalam mengisi kursi pimpinan dalam pengelolaan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).
PERLU ada penguatan tata kelola dan audit rutin dalam pengelolaan BPI Daya Anagata Nusantara (Danantara). Hal tersebut dilakukan sebagai upaya agar Danantara terhindar dari penyimpangan.
KEPALA Pusat Makroekonomi dan Keuangan INDEF, M. Rizal Taufikurahman menilai penurunan impor Indonesia memberikan sinyal perlambatan industri manufaktur.
KETUA Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Sutrisno khawatir bahwa Indonesia berpotensi dikenakan tarif impor AS lebih tinggi karena masuk BRICS.
EKONOM senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad meminta Indonesia mewaspadai dampak lanjutan (second round effect) dari kebijakan tarif resiprokal AS.
Menurutnya, Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan Rokok Ilegal belum menyasar akar masalah karena terlalu fokus pada penindakan di bagian hilir tanpa mengatasi sumber permasalahan dari sisi hulu.
KEPALA Pusat Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Rizal Taufikurahman mengungkapkan rumah tangga Indonesia semakin tertekan.
Peneliti Ekonomi Makro dan Finansial Indef Riza Annisa Pujarama menilai lima stimulus ekonomi dari pemerintah tidak akan mampu mendorong daya beli masyarakat.
Pemerintah perlu melakukan audit regulasi lintas sektor secara menyeluruh, terutama pada sektor padat karya yang menyerap jutaan tenaga kerja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved