Kinerja Industri Terus Turun, Ekonom: BMAD Apa Sih?

Naufal Zuhdi
16/7/2024 19:47
Kinerja Industri Terus Turun, Ekonom: BMAD Apa Sih?
Pekerja membuat sepatu sekolah di salah satu industri rumahan di Gubeng Jaya, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/7/2024).(Antara/Didik Suhartono)

EKONOM Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri menyoroti kinerja industri manufaktur yang terus menurun.

"Peran industri di Indonesia merosot terus. Tidak pernah pertumbuhannya lebih tinggi dari pertumbuhan PDB. Share-nya tinggal 18,6%. Turun terus. Gejala dini deindustrialisasi karena industrinya diganggu melulu," ucap Faisal di Jakarta pada Selasa (16/7).

Di sisi lain, Faisal menyatakan bahwa sepertiga industri manufaktur dalam periode observasi menunjukkan angka minus. Ia menilai bahwa pengenaan bea masuk anti dumping (BMAD) yang diusulkan oleh Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) bukan merupakan solusi yang tepat untuk membendung masuknya barang impor dari Tiongkok.

Baca juga : Ini Dampak Bea Masuk 200 Persen untuk Beberapa Produk Impor

"Jadi bukan keramik doang, industri lain juga minus terus. Jadi ini tren industri, eh tiba-tiba solusinya BMAD. Apa sih? Norak banget gitu. Jump inclusion-nya cari kambing hitam," tegasnya.

Faisal menyebut bahwa banyak perusahaan yang bangkrut belakangan ini ialah mereka belum bisa pulih dari covid-19. Sebab, covid-19 yang memorak-porandakan perekonomian Indonesia, termasuk sektor industri.

"Belum bisa pulih dari covid-19 program restrukturisasi sudah selesai. Katanya mau diperpanjang restrukturisasi kredit. Yang enggak bisa restrukturisasi, ya sudah bangkrut, dia jual, bukan hanya di keramik," ungkap dia.

Faisal pun menerangkan bahwa industri manufaktur hanya menyumbang 2,8% di PDB industri nonmigas di 2023. Angka ini tertinggal jauh dari industri makanan dan minuman yang menyumbang 39,1% terhadap PDB industri nonmigas di 2023.

Ia juga mengingatkan kepada Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita untuk berhati-hati agar industri di dalam negeri tidak bertumbangan. "Anda pernah mendengar menteri perindustrian bikin pernyataan, jarang kan? Mungkin enggak semua anda tahu nama menteri perindustrian siapa," cetus Faisal. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya