Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENTERI Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan bahwa pemerintah tidak akan merevisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.
"Yang belum saya kasih apa? Ada yang tanya tanya sama saya yang protes demo minta, yang belum saya kasih apa? Post border jadi border sudah saya kasih, apa lagi?," tegas pria yang karib disapa Zulhas itu saat ditemui di kantor Kemendag pada Selasa (9/7).
Selain itu, Zulhas juga menyatakan bahwa dirinya telah memperbolehkan pekerja migran Indonesia (PMI) membawa barang dari luar negeri senilai US$500 tiga kali dalam waktu satu tahun. Ia pun mengakui telah menyetujui pertimbangan teknis (Pertek) terkait barang impor yang diminta oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Baca juga : Mendag Kaji Pengenaan Tarif BMTP dan BMAD Lindungi Industri Nasional
"PMI sudah, pertek semua sudah dipertekin kan sudah, yang ga bisa siapa? Yang ga bisa, yang membatalkan itu siapa, saya kan ga ada, saya lagi dinas di luar negeri. Kan sudah saya kasih semua apa yang mau diminta," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, kemarin (8/7), Zulhas mengungkapkan bahwa dirinya merasa keberatan untuk kembali merevisi Permendag.
"Saya pulang dari sana (Peru), rapat lagi (soal pengaturan impor) dipimpin presiden. Usulan dari Menperin (Menteri Perindustrian) agar pertek masuk lagi, Permendag diubah lagi. Saya keberatan. Kalau enggak, buat peraturan sendiri, jangan Permendag terus. Kan saya yang jelek," ucap dia, kemarin.
Baca juga : Tuai Protes, Permendag 36/2023 Dicabut
Menurutnya, apabila pertek kembali dimasukkan kembali kedalam Permendag, belum tentu hal tersebut bisa menyelesaikan masalah soal barang impor.
Zulhas pun menuturkan bahwa saat ini permasalahan terkait dengan barang impor telah diurus oleh Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI).
"Nanti dilihat dulu oleh KPPI tadi, dilihat dicek dari asosiasi datanya, yang bangkrut yang mana, yang tutup yang mana. Setelah itu baru akan ditentukan nanti bea masuk tindakan pengamanan, berapa akan dihitung yang bisa mengamankan produk-produk kita. Dari mana? Dari mana saja, bisa jadi dari Eropa, dari Australia, dari mana saja, dari Amerika, dari Tiongkok, kita tidak hanya satu negara, jadi namanya BMTP," tegasnya.
Baca juga : Kemendag Musnahkan Barang Impor Ilegal Rp9,3 Miliar di Bogor, Paling Banyak Asal Tiongkok
Tindakan yang sama, lanjut dia, juga telah dilakukan oleh Komite AntiDumping Indonesia (KADI), yaitu melakukan kajian terkait impor produk dalam periode tiga tahun terakhir. Adapun hasil dari kajian tersebut nantinya berupa bea masuk antidumping (BMAD).
"Antidumping bisa kita kenakan nanti dicek dulu oleh KADI. Misalnya ada akeramik, ada alas kaki, dilaiht nanti, ada buah-buahan, ada hasil hortikultura, dilihat 3 tahun terkahir kayak mana, melonjak gak yang mematikan usaha kita boleh mengenakan BMAD, lagi dihitung, kira-kira itu intinya," pungkas dia. (Z-8)
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan pelepasan ekspor produk dekorasi dari salah satu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta
Saya tidak bisa menjamin harga-harga itu tak berubah seminggu menjelang Lebaran
Jelang Idul Adha pasokan sembako dan harganya masih terkendali. Masyarakat tak perlu khawatir
Kunjungan menteri ini sekaligus merupakan tindak lanjut dari sosialisasi prosedur baru terkait standar pengisian tabung elpiji 3 kg
Tinjauan bersama tersebut dalam rangka monitoring serta memastikan ketersediaan beras dan stabilitas harga, baik di tingkat produsen maupun konsumen.
Zulhas pun menuturkan bahwa harga pangan terutama bawang merah berada di angka Rp40.000 per kilogram, kemudian bawang putih berada di angka Rp40.000 per kilogram
Benarkah hukum masih dijadikan alat pemukul dan sarana penindas? Betulkah ada yang meng-order Kejagung untuk menerungku Tom?
Jika nilai tukar dolar AS terus meningkat, perajin tahu harus mencari strategi agar produksi tidak terhenti.
Citroën merupakan merek pertama dan satu-satunya di Indonesia yang saat ini memperoleh persetujuan keikutsertaan program BEV dan fasilitas impor
PULUHAN ribu ton garam rakyat di Cirebon, Jawa Barat, saat ini hanya menumpuk di tempat penyimpanan.
DUA negara superpower, Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, kini tengah menghadapi tekanan ekonomi yang amat berat.
MEMASUKI usia ke-79 setelah merdeka, ada banyak tantangan yang harus dihadapi bangsa Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved