Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

8.038 Mahasiswa KKN UGM Disebar hingga Pelosok Negeri Dorong Pembangunan Indonesia

Ardi Teristi Hardi
21/6/2025 20:43
8.038 Mahasiswa KKN UGM Disebar hingga Pelosok Negeri Dorong Pembangunan Indonesia
Ilustrasi(Dok UGM)

SEBANYAK 8.038 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pengabdian Masyarakat (KKN-PPM) disebar hingga pelosok negeri. Mereka dibuat  menjadi 287 unit dan diterjunkan di 35 provinsi, 122 kabupaten/kota, dan 236 kecamatan di Indonesia. 

Penerjunan mahasiswa KKN PPM UGM periode 2 tahun 2025 ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu persyaratan mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang pendidikan sarjana.

Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., mengatakan program KKN-PPM UGM memainkan peran penting sebagai penggerak perubahan di tingkat akar rumput. Mahasiswa hadir langsung di desa untuk mendampingi masyarakat dalam merancang solusi kontekstual dan berkelanjutan.

“Arah baru orientasi KKN-PPM UGM ke depan tidak hanya menitikberatkan pada peran mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat, tetapi juga perlu difokuskan pada penentuan tema yang lebih strategis,” kata Rektor dalam pidato pengarahannya di Lapangan Pancasila, Jumat (20/6).

Menurutnya peran aktif mahasiswa UGM dalam KKN bukan hanya memperkuat ketahanan pangan desa, tetapi juga menanamkan nilai kepekaan sosial dan kepemimpinan berkelanjutan bagi generasi muda.

Sejalan Agenda Pemerintah

Pelepasan mahasiswa KKN dilakukan bersama Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dr. Budi Santoso, M.Si. Menteri Perdagangan menyampaikan apresiasi kepada UGM yang telah mempertahankan program KKN dalam mendorong kontribusi kampus bagi pembangunan di daerah. 

Dalam kesempatan itu, Menteri menegaskan berbagai tema program KKN PPM UGM sejalan dengan agenda pemerintah untuk mendorong agar UMKM berfokus pada produk siap ekspor. “Banyak yg bisa dilakukan  pemberdayaan UMKM. Kami punya program UMKM bisa ekspor, mahasiswa bisa membantu identifikasi mana usaha masyarakat yang memiliki potensi ekspor,” ucapnya

Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sudjito, menyebut jumlah peserta KKN-PPM UGM Periode 2 tahun ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah pelaksanaan KKN-PPM UGM. Kali ini, KKN-PPM UGM periode 2 mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Menghadapi Perubahan Iklim melalui KKN-PPM UGM”.

Tema ini dibuat guna mendukung peningkatan produksi pangan daerah serta pemberdayaan masyarakat di tingkat desa. Ketahanan pangan menjadi isu krusial di tengah ancaman perubahan iklim yang semakin nyata.

Desa sebagai wilayah produsen pangan utama menghadapi tantangan serius, mulai dari cuaca ekstrem, penurunan produktivitas lahan, hingga kerentanan terhadap bencana alam. Perubahan iklim berdampak langsung pada siklus pertanian, ketersediaan air, dan pola tanam, sehingga mengancam keberlanjutan pasokan pangan.

Oleh karena itu, pendekatan berbasis desa sangat penting untuk membangun sistem pangan yang tangguh. Penguatan kapasitas petani lokal, diversifikasi komoditas, dan adopsi teknologi ramah lingkungan menjadi langkah strategis dalam menghadapi tantangan ini.

"Daerah terjauh dan terluar pada tim KKN-PPM periode 2 tahun ini berada di Provinsi Papua Tengah dan Provinsi Riau," kata dia.

Sejak pertama kali dirintis pada tahun 1951, KKN-PPM UGM terus berupaya memperkuat komitmen pengabdian masyarakat dengan kolaborasi bersama industri dan pemerintah daerah. Pada periode ini, KKN-PPM UGM menggandeng 39 mitra organisasi dan industri dan 34 pemerintah daerah.

Kolaborasi tersebut tidak terbatas pada pemerintah saja, namun juga sesama universitas daerah yang turut memiliki visi pengabdian masyarakat. Dengan ini, diharapkan program KKN-PPM dapat senantiasa hadir sebagai bentuk kontribusi nyata universitas pada masyarakat serta menjembatani kerja sama lintas sektor demi kemajuan bangsa. 

Kania Irianty selaku Ketua Tim Mendaka Mimika, contohnya, akan terjun ke Kampung Atuka, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Salah satu program unggulan yang diusung adalah Festival Onaki sebagai bentuk apresiasi sekaligus jalinan silaturahmi pada masyarakat Mimika atas penerimaan program pengabdian dari mahasiswa.

Selain itu, timnya juga berfokus membangun pemberdayaan perempuan sebagai pemegang sektor UMKM di daerah tersebut.

Selain itu, Ketua Tim Bentala Melayu, Ricky Kurniawan mengaku antusias sebelum menuju Kelurahan Kampung Dalam & Kampung Rempak, Kabupaten Siak. Untuk program ini, mereka mengikuti bantuan pendanaan bersama Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) dan Bakti BCA. 

Selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) di program KKN di salah satu daerah Kabupaten Siak, Dr. Sailal Arimi, M.Hum. KKN  bukan perjalanan yang mudah.

Program yang diusung oleh tim mahasiswanya adalah membangun desa wisata Dayun secara digital. Pemerintah daerah ingin agar Kota Siak sebagai pusat kebudayaan Indonesia,” tutup dia. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya