Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Usai Kecelakaan Mahasiswa KKN, UGM: Keselamatan Mental dan Fisik Mahasiswa Prioritas Utama

Ardi Teristi Hardi
03/7/2025 12:45
Usai Kecelakaan Mahasiswa KKN, UGM: Keselamatan Mental dan Fisik Mahasiswa Prioritas Utama
Ilustrasi(MI/ARDI TERISTI )

UNIVERSITAS Gadjah Mada (UGM) menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya dua mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata–Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Maluku Tenggara. 

Keduanya adalah Septian Eka Rahmadi, mahasiswa mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi, Fakultas Teknik UGM.asal Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. dan Bagus Adi Prayogo, mahasiswa Fakultas Kehutanan asal Bojonegoro, Jawa Timur.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si. menyampaikan, pihaknya sangat kehilangan atas meninggalnya dua mahasiswa saat pelaksanaan KKN PPM. Menurut dia, pihaknya langsung melakukan evaluasi setelah kejadian tersebut.

"Kami juga akan memberikan pendampingan psikologis kepada rekan-rekan almarhum di KKN tersebut," terang dia.

Pihaknya belum bisa menyampaikan terkait keberlanjutan program KKN di wilayah tersebut, yang terdapat 9 tim."Kami memastikan, keselamatan mental dan fisik menjadi prioritas kami," terang dia.

Arie juga menyampaikan, KKN PPM merupakan bagian dari Tridharma perguruan tinggi. Program ini rutin dievaluasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Menurut dia, banyak kepala daerah yang menginginkan program KKN PPM UGM menyentuh wilayah mereka. Program ini juga dilaksanakan dengan berkolaborasi dengan perguruan tinggi setempat. 

Kronologi

Sekretaris Direktorat pengabdian kepada Masyarajat UGM : Dr. Djarot Heru Santoso, M.Hum. menambahkan, para mahasiswa KKN PPM UGM saat itu sedang melakukan kegiatan pembangunan lingkungan berkelanjutan. Mereka mengangkut pasir dari Pulau Wearhu menuju Desa Debut.

Ia menjelaskan, saat perjalanan pertama, perahu diisi lima orang penumpang dan 35 karung pasir. Perjalanan berlangsung aman karena cuaca sedang baik.

Setelah itu, perahu kembali untuk mengangkut pasir dengan ditumpangi 12 orang, 7 mahasiswa dan 5 warga lokal, dan 16 jantung pasir. Saat perjalanan tiba-tiba cuaca memburuk. Sekitar 300 meter mendekati bibir pantai, perahu terbalik.

Kecelakaan yang terjadi di luar kendali, faktor alam. Perahu saat itu juga tidak kelebihan penumpang.

Selain dua orang korban meninggal, lima mahasiswa yang selamat bernama Afifudin Baliya, Daeren Sakti Hermanu, Muhammad Arva Sagraha, Pratista Halimawan, dan Ridwan Rahardian Wijaya.

Kedua jenazah telah diberangkatkan menuju kampung halaman mereka masing-masing dan akan dibersamai UGM dan Kagama. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya