Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Duka di Perairan Maluku: Dua Mahasiswa UGM Gugur saat KKN

Media Indonesia
02/7/2025 11:49
Duka di Perairan Maluku: Dua Mahasiswa UGM Gugur saat KKN
Ilustrasi(Antara)

LANGIT sore di perairan Maluku Tenggara, Senin (30/6) itu, menjadi saksi bisu tragedi yang menelan dua nyawa muda dari Universitas Gadjah Mada (UGM). 

Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo, yang tengah menjalani pengabdian Kuliah Kerja Nyata (KKN), dinyatakan meninggal dunia setelah longboat yang mereka tumpangi terbalik di sekitar Pulau Wahr.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Ambon, Muhamad Arafah, menyampaikan bahwa proses pencarian dan evakuasi telah rampung. Kini, tugas berat memulangkan jenazah kedua mahasiswa itu menjadi tanggung jawab keluarga.

“Tim gabungan telah menuntaskan operasi SAR. Jasad almarhum Septian dan Bagus sudah diserahkan ke rumah sakit di Langgur,” ujar Arafah, dikutip dari Antara, Rabu (2/7).

Laporan pertama mengenai kecelakaan diterima oleh Pos SAR Tual pada Selasa (1/7), sekitar pukul 15.40 WIT. Informasi datang dari seseorang bernama Fauziadiah, yang mengabarkan bahwa sebuah longboat bermuatan tujuh orang terbalik di perairan sekitar Pulau Wahr, Maluku Tenggara, sekitar pukul 14.07 WIT.

Menyikapi laporan tersebut, tim penyelamat dari Pos SAR Tual segera bergerak menggunakan Rigid Inflatable Boat, menempuh jarak sekitar 22 mil laut dari dermaga PSDKP Tual menuju lokasi kejadian.

Sesampainya di Desa Debut pukul 17.30 WIT, tim SAR gabungan berkoordinasi dengan warga setempat. Dari komunikasi itu terungkap bahwa jumlah penumpang ternyata bukan tujuh, melainkan 12 orang. Dari jumlah tersebut, 10 orang selamat, satu ditemukan meninggal, dan satu lainnya masih dinyatakan hilang.

Operasi pencarian pun dilanjutkan hingga malam. Harapan untuk menemukan korban selamat perlahan pupus, hingga akhirnya kabar duka kembali datang.

“Sekitar pukul 23.00 WIT, jenazah korban terakhir ditemukan oleh warga dalam kondisi tidak bernyawa. Tim SAR lalu mengevakuasi ke RS Karel Sadsuitubun untuk penanganan lebih lanjut,” jelas Arafah.

Longboat naas itu diketahui bertolak dari Desa Debut menuju Pulau Wahr pada siang hari. Namun nahas, perjalanan mereka terhenti di tengah laut yang tak bersahabat.

Terdapat 10 penumpang yang berhasil selamat. Mereka adalah Daeren Sakti Hermanu, Muhammad Arva Sagraha, Ridwan Rahardian Wijaya, Afifudin Baliya Pratista Halimawan, serta lima warga lokal: Maikel Letsoin, 28, Marvel Letsoin, 26, Mikel Mipuka, 27, Atin Letsoin, 16, dan Penus Letsoin, 27. (E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik