Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Defisit APBN 2024 Diperkirakan Lampaui Target

M. Ilham Ramadhan Avisena
08/7/2024 16:15
Defisit APBN 2024 Diperkirakan Lampaui Target
Seorang warga memutar pintu air dengan latar belakang deretan gedung bertingkat di Jakarta.(Antara/Aprillio Akbar)

DEFISIT Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 diperkirakan mencapai 2,70% dari produk domestik bruto (PDB). Angka tersebut melampaui angka yang telah diasumsikan pada 2,92% terhadap PDB.

"Di tengah dinamika global yang kurang kondusif, defisit anggaran sampai akhir 2024 diperkirakan berada pada level 2,70% PDB atau melebar dari target APBN 2024 yang sebesar 2,29% PDB," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Senin (8/7).

Pelebaran angka defisit anggaran itu merupakan kalkulasi dari prakiraan pendapatan negara hingga akhir tahun yang diprediksi mencapai Rp2.802,5 triliun. Prakiraan itu sedikit lebih tinggi dari asumsi awal pendapatan negara dalam APBN 2024 senilai Rp2.802,3 triliun.

Baca juga : APBN Defisit 0,34% di Semester I

Sri Mulyani mengatakan, kinerja pendapatan negara sepanjang tahun itu diperkirakan ditopang oleh aktivitas ekonomi yang masih terjaga dan tumbuh positif di sepanjang tahun. Pendapatan tersebut juga ditopang oleh reformasi perpajakan, peningkatan dividen BUMN, dan peningkatan layanan kementerian/lembaga (K/L).

Belanja negara sepanjang tahun diperkirakan mencapai Rp3.412,2 triliun atau 102,6% dari pagu sebesar Rp3.325,1 triliun. Itu terjadi lantaran APBN masih berperan untuk meredam gejolak perekonomian dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

"Pelaksanaan APBN 2024 akan dijaga agar tetap sehat dan sustainable sebagai salah satu jangkar stabilitas ekonomi, menjaga momentum pertumbuhan serta mendukung berbagai agenda prioritas pembangunan nasional," terang Sri Mulyani.

Dia menambahkan, defisit anggaran yang diperkirakan melebar itu akan tetap diupayakan dengan menerapkan strategi pembiayaan yang hati-hati dan efisien. Hal tersebut termasuk dengan penggunaan Saldo Anggaran Lebih (SAL) 2024, sehingga bisa mengurangi kebutuhan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN).

"Ini diharapkan akan tetap dapat menjaga stabilitas makro, khususnya pergerakan nilai tukar dan yield SBN. Arah defisit APBN 2025 yang telah disepakati dengan DPR di kisaran 2,29%-2,82% memberikan sinyal komitmen yang kuat dari pemerintah dalam menjaga disiplin fiskal ke depan," tutur Sri Mulyani. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya