Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Penguatan Indeks Saham Asia Dapat Tahan Rupiah Melemah

Wisnu Arto Subari
26/6/2024 13:35
Penguatan Indeks Saham Asia Dapat Tahan Rupiah Melemah
Petugas menghitung uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai jasa penukaran mata uang asing, ,Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/6/2024).(MI/Usman Iskandar)

INDEKS saham Asia yang menguat dapat menahan nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

"Indeks saham Asia terlihat menguat. Hal ini bisa menahan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu (26/6).

Pada Selasa (25/6), tercatat bursa saham regional Asia, antara lain indeks Nikkei menguat 197,69 poin atau 0,51% ke 39.002,30; indeks Hang Seng menguat 171,47 poin atau 0,95% ke 18.199,18; indeks Shanghai melemah 7,19 poin atau 0,24% ke 2.970,30; dan indeks Straits Times menguat 12,95 poin atau 0,39% ke 3.327,09. 

Baca juga : Rupiah Menguat saat Investor Antisipasi Inflasi Konsumsi Pribadi AS

Bursa saham regional Asia per Rabu pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 486,89 poin atau 1,24% ke 39.660,00; indeks Hang Seng melemah 5,97 poin atau 0,03% ke 18.006,92; indeks Shanghai melemah 3,82 poin atau 0,13% ke 2.946,17; dan indeks Straits Times melemah 2,67 poin atau 0,08% ke 3.323,60.

Saat ini, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah 54 poin atau 0,33% menjadi 16.429 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya 16.375 per dolar AS.

Pelemahan rupiah dipengaruhi penguatan indeks dolar AS yang bergerak di atas 105,60 dari sebelumnya 105,40. Kenaikan indeks dolar AS disebabkan efek dari indeks harga rumah AS yang naik 0,2% dari sebelumnya 0,1% per Selasa (25/6).

Selain itu, tingkat kepercayaan konsumen yang mengalami kenaikan menjadi 100,4 dari sebelumnya 101,3 turut memengaruhi penguatan indeks dolar AS. "Kenaikan indeks dolar AS ini efek dari data ekonomi AS semalam, yaitu data harga rumah dan tingkat keyakinan konsumen AS yang masih memperlihatkan kenaikan, sehingga masih berpotensi menyumbang inflasi AS," ungkap dia.

Pernyataan Gubernur Federal Reserve AS Michelle Bowman yang membuka peluang kenaikan suku bunga acuan AS karena inflasi AS sulit turun juga memengaruhi kenaikan indeks dolar AS. "Peristiwa eksternal di AS ini menunjukkan bahwa tekanan dolar AS terhadap nilai tukar lain, termasuk rupiah, masih belum surut. Di
sisi lain, minat pasar terhadap aset berisiko masih positif pagi ini," ucap Ariston. (Ant/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya