Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KEMENTERIAN Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) memprediksi bahwa dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, akan ada sekitar 80 juta lapangan kerja akan hilang.
"Tetapi kita akan bertambah sekitar 67 juta jenis pekerjaan ya yang kita perlukan dengan kemampuan skill-skill yang baru, transformasi skill dengan teknologi, dan pemanfaatan digital ini sangat kita perlukan di masa depan," ucap Plh Deputi IV Kemenko Perekonomian, Musdhalifah Machmud di Jakarta pada Rabu (12/6).
Sementara itu, Musdhalifah juga menyatakan bahwa masih banyak tantangan-tantangan yang dihadapi Indonesia di saat perkembangan teknologi yang semakin maju, seperti masih lemahnya cyber security dan keamanan data konsumen, banjirnya produk-produk impor, serta ancaman predatory pricing.
Baca juga : Pemerintah Fokus Rumuskan Kebijakan Pro UMKM
Di sisi lain, Musdhalifah mengungkapkan bahwa pola pikir atau mindset masyarakat Indonesia untuk berkompetisi masih sangat rendah.
"Pola pikir ini mindset kita bahwa kita menyadari keinginan untuk berkompetisi di masyarakat kita termasuk yang rendah. Ini khususnya para pelaku UMKM di daerah karena kita juga tahu betul misalnya di sektor UMKM khususnya pangan dan pertanian itu memang daya saingnya rendah," terang dia.
Selain itu, ia juga menyebut bahwa layanan internet di Indonesia masih banyak digunakan untuk kegiatan yang kurang produktif
Baca juga : Kisah Inspiratif Hypernet, dari Warnet jadi Perusahaan IT dengan Ribuan Klien
"Tantangan tersebut menyebabkan daya saing digital kita memang termasuk yang terendah ada di peringkat 51 dari 64 negara, bahkan terendah nomor 3 di Asia," ungkap dia.
Di tempat yang sama, Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Kemenko Perekonomian, Chairul Saleh menjelaskan bahwa isu otomatisasi menjadi isu utama dalam lapangan kerja di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
"Selama ini memang kita mendorong sektor-sektor industri yang padat karya untuk tenaga kerjanya ke depan dengan kita coba untuk mengadopsi digitalisasi tentunya ada konsekuensi tadi otomatisasi. Dalam hal ini kita enggak bisa menolak gitu ya dari perkembangan ekonomi digital kita gitu karena ini sudah menjadi keniscayaan," sebut dia.
Pemerintah, sambung dia, saat ini tengah mempersiapkan tenaga-tenaga kerja yang siap berhadapan dengan digitalisasi salah satunya dengan merevitalisasi pendidikan vokasi.
"Karena memang dari fitur-fitur dari lulusan tenaga kerja kita ini kan saat ini masih banyak yang pendidikan menengah ke bawah, jadi di sini kita fokuskan kepada vokasi karena vokasi ini yang lebih siap kerja," imbuhnya.
Di sisi lain, ia menyebut bahwa perlu ada satu pendekatan yang ter-ekosistem dan kolaboratif dengan mengundang dari para pelaku usaha dan industri untuk bisa memberikan masukan.
"Bagaimana kita bisa men-setup skill set yang tepat yang dibutuhkan oleh dunia usaha industri untuk bisa diserap," pungkasnya. (Fal/Z-7)
SEKRETARIS Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan progres aksesi Indonesia untuk menjadi anggota OECD.
Dipimpin Menko Airlangga, delegasi Indonesia bertemu pejabat AS bahas tarif, ekonomi digital, dan kerja sama mineral kritis.
Presiden Prabowo dan Menko Airlangga hadiri KTT BRICS 2025, dorong multilateralisme, reformasi global, dan perkuat kerja sama negara Global South.
Selama ini Indonesia telah memenuhi semua permintaan AS dan defisit perdagangan negara itu pun sudah tertangani.
JURU Bicara Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto menyatakan pemerintah akan berusaha seoptimal mungkin untuk negosiasi tarif dengan AS.
Pemerintah Indonesia menyelesaikan perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU), membuka peluang ekspor baru
Gelaran tahunan Government Procurement Forum & Expo (GPFE) atau forum dan pameran pengadaan keperluan pemerintah 2025 sukses diselenggarakan pada 23-25 Juli 2025.
Dengan proyeksi kebutuhan 12 juta talenta pada tahun 2030, data dari Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) menunjukkan adanya kekurangan sekitar 2,7 juta.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengambil peran penting dalam mendorong transformasi sistem pengawasan keamanan pangan berbasis digital dalam Vienna Food Safety Forum 2025.
Rebranding ini bukan hanya perubahan logo dan akronim, melainkan penegasan identitas baru sebagai penyedia solusi teknologi terintegrasi
IKATAN Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyelenggarakan Marine Digital Summit 2025 sebagai upaya mendorong transformasi digital di sektor pertahanan laut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved